6M dalam Wirausaha untuk Membangun Sistem Manajemen

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Unsur 6M dalam wirausaha perlu diketahui ketika kamu hendak memulai usaha. Terdapat enam unsur dalam 6M, yakni material, method, man, machine, money, dan market.

Keenam unsur ini harus ada dalam usahamu agar berjalan dengan lancar. Dengan mengetahui 6M, kamu pun sudah dapat memulai usaha.

Sebenarnya, apa sih 6M dalam wirausaha itu? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut!

Baca Juga: 6 Manfaat Manajemen Manpower Bagi Perusahaan

Pengertian 6M Dalam Wirausaha

6m dalam wirausaha
Foto: Vlogger Dalam Mempromosikan Bisnis (freepik.com)

Istilah 6M merupakan singkatan dari material, method, man, machine, money, dan market. Keenam aspek ini merupakan unsur penting manajemen wirausaha.

Manajemen itu sendiri merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ia merupakan seni untuk mendapatkan atau menyelesaikan sesuatu dengan memberdayakan orang.

Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan suatu usaha. Bagaimana membentuk manajemen yang baik? Tentunya dengan memperhatikan 6M tadi.

Unsur 6M menjadi dasar bagi wirausaha membangun sistem manajemen yang baik. Jika dilakukan secara efektif dan efisien, akan dapat membawa keuntungan bagi pelaku usaha dan konsumen.

Bagaimana dengan wirausaha itu sendiri? Menurut Investopedia, wirausaha adalah penciptaan bisnis baru yang dimulai oleh individu.

Wirausahawan bertanggung jawab atas segala hal. Mulai dari menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, hingga mengatur permodalan operasinya.

Dengan kata lain, wirausahawan menanggung sebagian besar risiko dan menikmati sebagian besar imbalan. Wirausahawan umumnya dipandang sebagai inovator, sumber ide, barang, jasa, dan bisnis atau prosedur baru.

Wirausahawan memainkan peran kunci dalam ekonomi apa pun. Ia menggunakan keterampilan dan inisiatif yang diperlukan untuk mengantisipasi permintaan pasar. Ia pun membawa ide-ide baru ke pasar.

Kewirausahaan yang terbukti berhasil dalam mengambil risiko menciptakan startup, mendapat imbalan berupa keuntungan, ketenaran, dan peluang tumbuh yang berkelanjutan.

Sebaliknya, wirausaha yang gagal, menghasilkan kerugian dan berkurangnya prevalensi di pasar bagi mereka yang terlibat.

Baca Juga: Ini 9 Arti Penting Manajemen Sumber Daya Manusia bagi Bisnis, Apa Saja Itu?

Contoh Penerapan 6M dalam Wirausaha

6M dalam Wirausaha untuk Membangun Sistem Manajemen
Foto: Pebisnis Online (freepik.com)
shopee pilih lokal

Seperti yang disebutkan sebelumnya, 6M dalam wirausaha terdiri dari enam unsur, yaitu material, method, man, machine, money, dan market.

Untuk mengetahui bagaimana penerapan 6M ini, kita perlu menelusurinya satu per satu. Berikut perincian 6M menurut Jurnal Administrate.

1. Man (Manusia)

Manusia merupakan faktor paling menentukan dalam manajemen wirausaha. Tidak ada bisnis yang berjalan tanpa manusia.

Manusialah yang menentukan target dan manusia juga yang berusaha mencapai target tersebut. Tanpa manusia, tidak ada proses kerja, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang bekerja.

Oleh karena itu, manajemen muncul karena orang-orang yang bekerja sama di dalamnya untuk mencapai target.

Contohnya dalam hal ini, manusia yang dimaksud adalah dirimu sendiri sebagai pemilik usaha. Ketika usahamu berkembang, mau tak mau kamu harus merekrut tim untuk membantumu.

Dengan bertambahnya manusia di dalam usahamu, maka kamu harus menciptakan sistem untuk mengatur sumber daya manusia. Mulai dari mengurus upah, jam kerja, pengawasan, dan sebagainya.

2. Money (Uang/Modal)

6M dalam Wirausaha untuk Membangun Sistem Manajemen
Foto: Ilustrasi Uang (iStock.com)
shopee pilih lokal

Uang merupakan penunjang penting dalam sebuah bisnis. Ia merupakan alat tukar, ukuran nilai, dan seringnya dijadikan acuan dalam menentukan target usaha.

Uang menjadi target pencapaian, tetapi juga menjadi alat untuk mencapai target tersebut. Ia diperlukan untuk membiayai sejumlah alat produksi, membayar upah sumber daya manusia, hingga membiayai pemasaran.

Ketika memulai wirausaha, kamu membuat daftar kebutuhan tentang apa saja yang harus ada untuk menjalankan usahamu.

Kamu mengalkulasikannya, kemudian mencocokkan dengan bujet yang kamu miliki. Tentunya hasil usahamu harus dapat mendatangkan uang lebih banyak ketimbang besaran modal yang sudah dikeluarkan.

Ketika terus terjadi perputaran uang pada usahamu, kamu membutuhkan manajemen keuangan yang baik. Jika manajemen keuangan dilakukan dengan buruk, tentu akan menyebabkan kehancuran usahamu.

Baca Juga: 12 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan yang Efektif

3. Material (Bahan)

Material terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi, dan bahan jadi. Bahan diperlukan untuk melakukan produksi.

Dalam dunia usaha, untuk mencapai hasil terbaik, dibutuhkan kombinasi manusia yang ahli di bidangnya dengan material yang bagus.

Material dan manusia tidak dapat dipisahkan. Tanpa materi, hasil yang diinginkan tidak akan tercapai.

Semisal kamu memulai usaha bakeri. Berarti materi yang dibutuhkan seputar terigu, telur, ragi, mentega, dan bahan-bahan lainnya.

Sebagai pemilik usaha, kamu—atau SDM yang kamu upah—harus dapat mengolah bahan-bahan tersebut menjadi sebuah roti.

4. Machine (Mesin)

6M dalam Wirausaha untuk Membangun Sistem Manajemen
Foto: Mesin Produksi (freepik.com)
shopee pilih lokal

Mesin juga sangat dibutuhkan dalam kegiatan wirausaha. Untuk mengolah material, setidaknya dibutuhkan sejumlah alat, salah satunya mesin.

Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar dan menciptakan efisiensi kerja.

Dengan adanya kemajuan teknologi, manusia tidak lagi sebagai asisten mesi seperti sebelum Revolusi Industri terjadi. Kini, mesin telah mengubah posisinya menjadi penolong manusia.

Kembali pada contoh kamu sebagai pemilik usaha bakeri. Ketika mengolah bahan menjadi roti, kamu mungkin mencampurkan terigu dan telur dengan alat manual.

Dengan bertambahnya pesanan, kamu pun menggunakan mesin berupa mixer agar lebih efisien dalam bekerja. Oven untuk memanggang roti pun terhitung sebagai mesin produksimu.

5. Method (Metode)

Metode merupakan prosedur kerja yang akan membuat pekerjaan berjalan dengan lancar. Penentuan metode dilakukan berdasarkan kebutuhan bisnis.

Dalam menentukan metode, perlu untuk mempertimbangkan sejumlah hal. Mulai dari sasaran, fasilitas, penggunaan waktu, hingga biaya yang dikeluarkan.

Perlu diingat, sebagus apa pun metode kerja yang kamu buat, jika manusia yang melakukannya tidak kompeten, metode itu pun akan sia-sia.

Kembali lagi ke faktor manusia, bahwa manusia yang dipilih haruslah memiliki keahlian sesuai dengan bidang usaha.

Kamu sebagai pemilik usaha bakeri, misalnya, harus menerapkan tahapan kerja: kapan terigu, telur, dan mentega disatukan, berapa lama didiamkan di dalam oven, dan sebagainya. Dengan metode yang jelas, karyawanmu pun tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

6. Market (Pasar)

6M dalam Wirausaha untuk Membangun Sistem Manajemen
Foto: Proses Diskusi Bisnis (freepik.com)
shopee pilih lokal

Pasar merupakan tempat sebuah usaha menyebarluaskan informasi mengenai produknya. Di pasar pun terjadi transaksi jual-beli.

Memasarkan produk sangat penting untuk dilakukan. Jangan sampai kamu sudah lelah memproduksi barang, tetapi tidak ada yang tahu mengenai keberadaan produkmu.

Dengan melakukan pemasaran, produkmu akan diketahui. Pasar akan menerima produkmu, lalu terjadi transaksi. Agar kamu dapat menguasai pasar, maka pasar dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen serta daya beli.

Contohnya, kamu sudah membuat roti dengan beraneka rasa. Berarti kamu harus memperkenalkannya kepada orang banyak agar terjual.

Namun, banyak hal yang harus dilakukan jika rotimu ingin laris. Mulai dari riset pasar, menentukan segmentasi pasar, menentukan harga yang sesuai, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Cari Tahu Makna Perencanaan Taktis, Penting untuk Bisnismu!

Fungsi Manajemen

fungsi manajemen
Foto: Diskusi Karyawan Dalam Perusahaan (pexels.com)
shopee pilih lokal

Setelah mengetahui unsur-unsur yang ada dalam manajemen sebuah perusahaan, kamu juga perlu tahu apa saja fungsi manajemen. Berikut fungsi dalam manajemen yang sebaiknya kamu pahami:

1. Planning

Salah satu fungsi manajemen adalah planning atau perencanaan.

Melansir laman Indeed, manajer akan menetapkan tujuan organisasi dan membuat tindakan untuk mencapainya selama tahap perencanaan.

Ketika membuat sebuah perencanaan usaha, seorang manajer perlu melakukan analisis secara mendalam untuk mengetahui keadaan bisnis saat ini.

Manajer juga perlu mempertimbangkan visi dan misi serta mengevaluasi sumber daya apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan.

Jadi dalam fase ini, manajemen harus membuat keputusan strategis untuk menetapkan arah bagi perusahaannya ke depan.

Untuk mendapatkan cara terbaik sehingga mampu mencapai tujuan, manajer bisa melakukan brainstorming. Dengan brainstorming, kamu akan memeroleh berbagai alternatif untuk mencapai tujuan usaha.

Selama planning, manajer juga perlu mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan rencana, seperti pertumbuhan ekonomi, pelanggan dan pesaing.

Selain itu, sebuah perencanaan membutuhkan penetapan waktu yang realistis. Dalam hal ini, kamu perlu menentukan deadline untuk mencapai tujuan atau sasaran berdasarkan keuangan, personel, dan sumber daya organisasi yang tersedia.

2. Organizing

Fungsi manajemen selanjutnya adalah organizing atau pengorganisasian.

Proses ini melibatkan penyatuan sumber daya fisik, keuangan, serta sumber daya manusia untuk mengembangkan hubungan produktif sehingga dapat mencapai tujuan organisasi.

Jadi selama tahap ini, manajer berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk produktivitas.

Dengan cara mempertimbangkan motivasi serta bakat karyawan untuk mencocokkan karyawan dengan peran dan tugas yang paling sesuai berdasarkan kemampuan mereka.

Dalam menentukan peran setiap anggota tim perusahaan, manajer harus menjelaskan dan memastikan bahwa karyawan memahami tugas masing-masing.

Manajer juga sebaiknya memastikan bahwa karyawan diberi jumlah pekerjaan dan waktu yang tepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Dengan begitu, tujuan perusahaan bisa dicapai secara lebih efisien.

3. Actuating

Actuating atau pelaksanaan merupakan proses dalam usaha yang dilakukan dengan menggerakan pekerja sehingga mampu mencapai tujuan bisnis.

Semua sumber daya manusia yang ada di dalam sebuah perusahaan perlu dikerahkan semaksimal mungkin sehingga tujuan bisa tercapai.

Dalam pelaksanaannya, setiap pekerja perlu mewujudkan visi dan misi berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.

Manajer sebagai pemimpin organisasi harus dapat memberikan dorongan, motivasi, sekaligus keyakinan kepada setiap karyawan agar mereka bisa bekerja optimal demi mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Apa Itu Sistem Manajemen? Berikut Ini Penjelasan dan Implementasinya

4. Coordinating

Coordinating atau koordinasi merupakan fungsi manajemen untuk mengarahkan sekaligus mengendalikan kinerja tim sehingga semakin efektif dalam mencapai tujuan bisnis.

Dalam proses ini, manajer perlu mengupayakan setiap pekerja agar memiliki hubungan yang harmonis dalam satu kesatuan organisasi sehingga mampu mencapai tujuan bersama.

Dengan koordinasi, setiap karyawan dari masing-masing departemen akan dapat bekerja secara lancar sehingga lebih mudah untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tanpa koordinasi yang baik dari seorang manajer, para karyawan mungkin akan membuang lebih banyak tenaga, waktu, dan juga uang.

Oleh karenanya, seorang manajer harus menghubungkan kelompok-kelompok yang beragam dari perusahaan ini menuju pencapaian tujuan bersama dengan proses koordinasi.

5. Controlling

Fungsi manajemen selanjutnya, yakni controlling atau pengawasan dan pengendalian.

Pengendalian adalah proses mengevaluasi pelaksanaan rencana dan membuat penyesuaian untuk memastikan bahwa tujuan organisasi tercapai.

Dalam tahap pengendalian, manajer akan melakukan tugas-tugas seperti melatih karyawan seperlunya dan mengelola tenggat waktu yang telah ditentukan.

Itu artinya, manajer perlu memantau karyawan dan mengevaluasi kualitas pekerjaan mereka. Dengan melakukan penilaian kinerja, memberikan feedback kepada karyawan, memberikan komentar positif tentang apa yang mereka lakukan dengan baik, dan saran untuk perbaikan.

Selama proses controlling, manajer juga mungkin akan memberikan insentif kenaikan gaji kepada karyawan dengan kinerja tinggi yang memiliki hasil memuaskan selama mencapai tujuan bisnis.

Demikian penjelasan mengenai 6M dalam wirausaha berikut dengan contoh, dan fungsinya dalam manajemen. Semoga bermanfaat!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X