Apa Itu Kompetitor dan 6 Cara Menghadapinya dalam Bisnis

Share this Post

kompetitor

Table of Contents

Apa itu kompetitor? Dalam pengertian sederhananya, kompetitor adalah pesaing atau rival.

Ketika kamu sedang berusaha meraih sesuatu, pesaing juga menginginkan hal yang sama. Kalian pun bertarung untuk mendapatkan hal tersebut.

Dalam dunia bisnis, keberadaan pesaing merupakan hal yang lumrah. Sekalipun kamu menawarkan produk atau jasa yang hanya ada satu-satunya di dunia, suatu hari akan muncul pesaing menawarkan hal sama.

Kompetitor bisa berarti baik atau buruk, tergantung dari kamu menilainya. Pesaing bisa menjadi ancaman atau menjadi benchmark untuk memperbaiki produk dan jasa yang kamu tawarkan.

Berikut bahasan mengenai apa itu rival bisnis, apa manfaat memiliki pesaing, hingga bagaimana mengatasi kompetisi dalam berbisnis?

Baca Juga: 5 Manfaat Riset Kompetitor, Jangan Mau Kalah Saing!

Apa Itu Kompetitor?

kompetitor
Foto: Unsplash.com

Kompetitor adalah individu, bisnis, tim, atau organisasi yang bersaing denganmu atau perusahaanmu. Jika seseorang berupaya mengalahkanmu dalam sebuah perlombaan, orang itu adalah rivalmu.

Pesaing umum digunakan dalam berbagai sektor. Istilah ini digunakan dalam olahraga, politik, musik, sastra, akting, dan sebagainya.

Ada banyak perusahaan yang menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Namun, bukan berarti semua perusahaan tersebut adalah kompetitormu.

Dalam dunia bisnis, kita menyebut sebuah perusahaan sebagai pesaing ketika mereka menawarkan hal yang sama dengan perusahaan kita. Perusahaan tersebut memiliki ukuran yang sama dan membuat produk serupa.

Jika produk suatu perusahaan bisa menjadi barang subtitusi bagi produkmu di pasaran, berarti ia adalah rival bisnis. Contoh merek dagang yang paling terkenal akan kompetisinya, yaitu Coca-Cola dan Pepsi.

Kedua raksasa produsen minuman bersoda tersebut menjadi pesaing berat satu sama lain. Produknya identik dan bisa menyubstitusi satu sama lain.

Pesaing tidak hanya membuat produk yang sama persis, tetapi menjual produk tersebut dengan harga yang sama pula. Hingga akhirnya pemasaran menjadi faktor penentu untuk memengaruhi keputusan pembeli.

Pesaing merupakan bagian penting dalam perekonomian, terutama dalam pasar bebas.

Kehadiran mereka dalam suatu industri membuat harga barang dan jasa menjadi turun yang sangat menguntungkan dari sisi pelanggan karena bisa memenuhi kebutuhan dengan lebih murah.

Baca Juga: 5 Kiat Sukses Bisnis Bahan Kue, Masih Jarang Pesaing!

Manfaat Memiliki Kompetitor

manfaat kompetitor
Foto: Unsplash.com

Memiliki pesaing mungkin terdengar mengerikan, karena kita bukan satu-satunya di lini bisnis kita. Namun, kehadiran pesaing perlu dianggap sebagai tantangan.

Nyatanya, terdapat sejumlah manfaat dengan kita memiliki rival di lini bisnis kita. Mari kita kupas bagaimana manfaat memiliki pesaing dalam berbisnis.

1. Manfaat Mengetahui Segmen Pasar Kompetitor

Segmentasi pasar merek kamu dengan rival bisnismu kemungkinan besar tidak berbeda jauh. Namun, akan ada banyak manfaat dari mempelajari target konsumen pesaing.

Salah satunya, kamu bisa mempelajari strategi pemasaran mereka. Dari situ, kamu dapat membaca apakah strategi yang dilakukan oleh pesaing telah berhasil atau tidak.

Kamu pun dapat memodifikasi strategimu agar lebih baik. Hal ini juga meminimalkan tenagamu untuk bereksperimen, karena sudah ada rival bisnis yang melakukannya terlebih dahulu.

Dengan mempelajari segmen pasar pesaing, kamu pun bisa tahu ceruk pasar mana yang belum tersentuh oleh perusahaan lain.

Misalnya, kompetitormu fokus pada segmen umur 30-an ke atas, kamu bisa mencoba membangun ceruk pasar untuk umur 20-an.

2. Manfaat Mengetahui Pelanggan Kompetitor

Pelanggan memang berasal dari target konsumen, tetapi kedua kelompok ini tidak sama. Ketika membuat target konsumen, kamu menilai bahwa kelompok konsumen tertentu bisa cocok dengan produk atau jasamu.

Berbeda dengan pelanggan. Kelompok ini merupakan konsumen yang sudah menggunakan produk atau jasamu dan merasa cocok dengannya. Lalu, apa manfaatnya mengetahui pelanggan pesaing?

Kamu bisa mempelajari preferensi pelanggan kompetitormu lalu membandingkannya dengan pelangganmu sendiri.

Meski pesaing memiliki segmentasi pasar yang sama dengan milikmu, akan tetapi karakteristik pelanggannya belum tentu sama.

Misalnya, perusahaanmu dan pesaing menyasar segmen pasar umur 30-an. Namun, ternyata produkmu lebih disukai pelanggan perempuan dan kompetitor sebaliknya.

Dari sini, kamu bisa mempelajari bagaimana rival bisnis menggaet pelanggan dari kelompok laki-laki umur 30-an.

Penting pula untuk mengetahui berapa lama pelanggan kompetitormu bertahan menggunakan produk mereka. Kamu bisa belajar dari kompetitor bagaimana menciptakan pelanggan yang loyal.

Jika ternyata tingkat retensi pelanggan pesaing rendah, kamu bisa mencari cara untuk menggaet pelanggan mereka agar pindah ke produkmu.

Memahami tingkat loyalitas pelanggan pesaing dapat membuatmu menetapkan target yang realistis untuk perusahaanmmu.

3. Manfaat Mengetahui Produk dan Layanan Kompetitor

Dengan mengetahui produk dan layanan kompetitor, kamu bisa memahami posisimu sendiri. Kamu bisa mengevaluasi kelemahan dan kelebihan produkmu dengan membandingkannya terhadap punya pesaing.

Dari evaluasi tersebut, kamu dapat meningkatkan produk dan layananmu agar dapat bersaing dengan perusahaan lain di industri yang sama.

Dari segi proses bisnis, kamu pun bisa melakukan sejumlah efisiensi agar dapat memberikan harga terbaik.

Ketika pesaing melakukan promosi produk dan layanan, kamu bisa mempelajari dan mengadopsi strateginya. Tentunya, dengan strategi yang lebih matang, tidak sekadar meniru.

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Persaingan Usaha dan Tips Bagi UMKM

Tips dan Cara Mengatasi Persaingan dengan Kompetitor

mengatasi kompetitor
Foto: Unsplash.com

Pengetahuan mengenai apa itu kompetitor itu tidak cukup dalam mengatasi persaingan dengan kompetitor di pasar.

Meski kamu bisa banyak belajar dari pesaing, kamu harus selalu waspada strategi bisnismu tidak dicuri oleh pesaing.

Berikut sejumlah tips dan cara mengatasi persaingan dengan rival di pasaran.

1. Kenali Kompetitormu

Pelajari kompetitormu dengan baik, mulai dari apa yang mereka tawarkan, apa kekuatan dan kelemahan, hingga siapa pelanggan mereka.

Dengan demikian kamu bisa memosisikan produkmu sendiri di pasaran dan menciptakan peluang dari kelemahan pesaing.

2. Kenali Pelangganmu

Jangan cepat puas dengan jumlah pembelian yang tinggi dari pelangganmu, karena sewaktu-waktu mereka bisa beralih ke pesaing.

Cari tahu terus apa yang mereka butuhkan, sehingga kamu dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan menciptakan loyalitas tinggi.

3. Membuat Perbedaan

Meski bergerak di lini bisnis yang sama, kamu harus menciptakan karakteristik unik pada produk atau layananmu.

Hal ini untuk membuat kesan bahwa apa yang kamu tawarkan berbeda dengan kompetitormu.

4. Tingkatkan Pemasaranmu

Ketika pesaing mulai banyak bermunculan, mau tak mau kamu pun harus meningkatkan pemasaranmu.

Lakukan campaign produk secara berkala untuk mencitrakan perusahaanmu sebagai yang terdepan di bidangnya.

5. Menargetkan Segmen Baru

Seperti yang disebut sebelumnya, pelajari segmentasi kompetitormu, dan temukan ceruk pasar yang belum tersentuh.

Dari situ, targetkan ceruk pasar tersebut sebagai segmentasi pasar baru bagi perusahaanmu.

6. Buatlah Rencana untuk Masa Depan

Buatlah rencana jangka panjang untuk perusahaanmu, karena bisnis yang merencanakan pertumbuhan akan lebih sukses daripada bisnis yang stagnan.

Ikuti pula perkembangan, tren konsumen, dan berinvestasilah pada teknologi baru.

Baca Juga: Contoh Positioning Produk Agar Mampu Bersaing di Pasaran

Demikian penjelasan mengenai apa itu rival bisnis, manfaat memiliki pesaing, hingga tips mengatasi persaingan dalam menjalani usaha. Semoga bermanfaat!

Saatnya Buka Toko Online Sendiri!

Saatnya Punya Toko Online Sendiri !