Bahasa Marketing: Istilah-Istilah dalam Dunia Marketing

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Ada banyak sekali istilah dalam bahasa marketing yang mungkin terdengar sangat asing. Ketika mendengarkan istilah dalam bahasa marketing tersebut, kamu mungkin tidak memahaminya sama sekali.

Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas istilah yang terdapat dalam bahasa marketing itu sendiri. Yuk, simak ulasannya!

Baca Juga: 4 Cara Kerja Hypnotic Marketing yang Dapat Memengaruhi Pembeli

Daftar Istilah dalam Bahasa Marketing

bahasa marketing
Foto: Pekerja dalam Bidang Marketing (pixabay.com)

Menurut Cogent Analytics, marketing merupakan salah satu sistem dalam bisnis yang dapat memberikan edukasi kepada calon pembeli. Karenanya marketing memainkan peran penting dalam dunia bisnis.

Namun, dalam dunia marketing terdapat banyak istilah yang digunakan. Bagi kita yang awam, istilah-istilah tersebut tentu saja sulit untuk dimengerti.

Terutama, bagi kamu seorang pebisnis baru yang sering bersinggungan dengan istilah marketing dan belum memahami sepenuhnya bahasa marketing itu sendiri.

Nah, agar kamu tidak kesulitan, berikut daftar istilah dalam bahasa marketing yang sering digunakan:

1. Contextual Marketing (Pemasaran Kontekstual)

Istilah dalam bahasa marketing yang pertama adalah contextual marketing atau pemasaran kontekstual. Ini merupakan istilah pemasaran yang menggambarkan sebuah kondisi memberikan konten yang tepat di waktu yang tepat berdasarkan prefensi konsumen yang potensial.

Konsumen yang potensial tersebut telah melalui proses pertimbangan berdasarkan perilaku konsumen dan brandawareness.

Pemasaran kontekstual juga memiliki manfaat. Manfaatnya dapat memberikan hasil yang lebih efektif bagi pebisnis terkait keakuratan target iklan yang didistribusikan.

Iklan dibuat untuk memberikan edukasi produk terhadap konsumen agar bisa mencari tahu lebih jauh lagi.

2. Lookalike Audiences

Istilah dalam bahasa marketing selanjutnya adalah lookalike audiences. Kamu bisa melihat istilah ini diterapkan di media sosial seperti Facebook.

Istilah ini berawal dari fitur yang digunakan untuk menargetkan konjumen lanjutan dalam memberikan layananan periklanan yang melebihi kemampuan dasar penargetan.

Kemampuan dasar penargetan biasanya berdasarkan pada minat, perilaku, dan data demografis dari data konsumen itu sendiri.

Lookalike audiences juga digunakan untuk menjaring konsumen baru yang memiliki kemiripan dengan konsumen tetap.

3. Quality Score

Istilah dalam bahasa marketing selanjutnya yaitu quality score. Istilah ini menggambarkan situasi peringkat pada Google AdWords dan dapat menampilkan data relevan berdasarkan keyword.

Penggunaan marketing di era digital mengandalkan Google dengan basis Search Engine Optimization (SEO).

Quality Score juga istilah yang berkaitan erat dengan kegiatan Pay Per Click (PPC), Click Through Rates (CTR), Ad Copy, Landing Page, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan Google AdWords.

Baca Juga: 7 Instagram Extension yang Bisa Kamu Gunakan di Web

4. Lead Generation

Istilah selanjutnya dalam bahasa marketing yaitu Lead Generation. Istilah ini berkaitan dengan kegiatan untuk menarik perhatian orang asing untuk mengenal lebih jauh produk yang ditawarkan.

Tujuanny, agar orang asing tersebut dapat menjadi konsumen yang potensial bagi usaha yang dijalankan. Istilah ini berkaitan erat dengan penjaringan pelanggan baru dan berkaitan dengan ekspansi bisnis.

5. Call to Action (CTA)

Istilah selanjutnya dalam bahasa marketing yaitu Call to Action (CTA). Istilah ini digunakan dalam penggunaan konten promosi, baik dalam konten blog atau media sosial.

CTA bertujuan untuk menggerakan hati konsumen untuk mencari tahu lebih jauh lagi tentang produk yang diberikan.

Tujuannya adalah memperkuat brand awareness para pelanggan terhadap perusahaan atau produk yang diberikan.

6. Landing Page

Istilah dalam bahasa marketing lainnya yaitu landing page. Istilah ini bertujuan untuk mengarahkan konsumen ke halaman website yang telah dibuat agar meningkatkan traffic web itu sendiri.

Istilah ini berkaitan dengan proses digital marketing dengan menggunakan media sosial seperti website, instagram, dan lainnya sebagai alat untuk melakukan marketing.

Tujuannya sama-sama untuk meningkatkan brand awareness.

7. Affiliate Marketing

Affiliate marketing merupakan istilah dalam bahasa marketing. Istilah ini merujuk pada proses mendapatkan komisi dengan ikut mempromosikan produk dari sebuah perusahaan.

Istilah ini menggambarkan konsumen yang tidak hanya membeli produk, tetapi juga ikut mempromosikannya.

Dengan ikut mempromosikan produk tersebut, konsumen juga bisa menghasilkan uang dari komisi yang didapatkan.

8. Remarketing

Remarketing juga merupakan istilah yang umum ditemui dalam bahasa marketing. Setiap konsumen yang mengunjungi website atau media sosial tidak semuanya melakukan pembelian.

Maka dari itu kegiatan remarketing diperlukan. Tujuannya adalah untuk menggerakan hati konsumen untuk melakukan pembelian.

9. Conversion

Istilah dalam marketing selanjutnya yaitu conversion. Istilah ini merujuk pada situasi di mana konsumen akan melakukan tindakan sesuai dengan keinginan perusahaan.

Istilah ini berkaitan dengan CTA yang dirilis oleh perusahaan. Conversion merupakan parameter terkait keberhasilan upaya digital marketing yang dilakukan.

Conversion juga menunjukkan angka setiap konsumen yang mengunjungi website dan melakukan tindakan yang menguntungkan perusahaan.

10. Conversion Rate Optimization (CRO)

Conversion rate optimization (CRO) bertujuan untuk mengubah pengunjung website menjadi konsumen tetap.

Jumlah pengunjung website yang kemudian menjadi konsumen tersebut dikenal dengan istilah conversion rate.

Conversion rate yang rendah menunjukan bahwa banyak calon konsumen yang tidak melakukan conversion.

Ini berarti calon konsumen hanya mengunjungi website, tetapi tidak melakukan tindakan apapun yang diharapkan oleh perusahaan.

11. Consumer Acquisition Cost (CAC)

Consumer acquisition cost atau CAC merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan konsumen baru.

Kegiatan yang berkaitan dengan riset pasar, iklan, dan konten marketing tentu membutuhkan biaya. Biaya ini yang dimaksud dengan istilah CAC.

Tujuan dari CAC ini adalah untuk meningkatkan revenue bagi perusahaan itu sendiri.

12. Biaya Per Akuisisi (BPA)

Istilah terakhir dalam bahasa marketing yaitu BPA atau Biaya per akuisisi.

Biaya per akuisisi merupakan istilah untuk menggambarkan ukuran biaya untuk memperoleh konsumen saat mengketuk tautan atau melakukan aktivitas pembelian di blog atau web.

BPA sendiri merupakan istilah yang menggambarkan pengembalian dana dari tindakan investasi pemasaran yang berdasarkan pada total pengeluaran biaya digital marketing dengan konversi front-end.

Baca Juga: Mengenal Bisnis Kreatif di Era Milenial dan Gen Z

Nah, itulah penjelasan lengkap daftar istilah yang ada di dalam bahasa marketing.

Semoga penjelasan ini bisa memberikan pencerahan bagi kamu yang selalu kebingungan saat mendengar istilah-istilah yang ada dalam dunia marketing!

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X