Ingin Menerapkan Batch Picking? Ini 5 Sistem Kerjanya

Share this Post

batch picking
Table of Contents

Batch picking merupakan salah satu teknik pengambilan barang di gudang.

Teknik ini merupakan bagian dari order fulfillment.

Selain batch picking, ada dua teknik lainnya yang populer digunakan pula. Keduanya, yakni wave picking dan zone picking.

Teknik batch picking bisa sangat memudahkan pekerjaan di gudang ketika usahamu sering menerima pesanan dengan daftar barang yang serupa satu sama lain.

Apakah teknik pengambilan barang ini yang kamu butuhkan untuk diterapkan di gudangmu? Mari kupas lebih lanjut mengenai teknik melalui artikel ini.

Baca Juga: Terapkan 6 Langkah Ini Sebagai SOP Penerimaan Barang

Definisi Batch Picking

batch picking
(Ilustrasi pekerjaan di gudang. Sumber: Freepik.com)

Menurut Shipbob, batch picking adalah proses pengambilan barang untuk beberapa pesanan pelanggan sekaligus, ketimbang memilih barang satu per satu. 

Tujuan dari batch picking, yaitu untuk meningkatkan efisiensi operasional. Jadi, satu karyawan pengambil barang, mengambil batch pesanan. 

Ini dapat mengurangi perjalanan berulang ke lokasi yang sama untuk pesanan yang berbeda.

Bayangkan jika ada dua barang yang biasa dipesan bersama dalam satu pesanan, tetapi lokasinya berada di sisi berlawanan di gudang. 

Kamu dapat membawa beberapa barang itu ke lantai gudang lain. Jadi, pengambil barang dapat mengulangi gerakan yang sama, ketimbang berjalan bolak-balik untuk satu pesanan.

Contoh umum dari penggunaan batch picking, yakni mengambil barang hadiah bagi para donatur kampanye crowdfunding

Teknik pengambilan barang ini juga digunakan untuk peluncuran produk dan pesanan yang sama dalam volume besar.

Jika kombinasi pesanan sangat bervariasi, akan lebih sulit untuk menggunakan batch picking.

Memahami batch picking tidak cukup jika tidak membandingkannya dengan teknik lain. Berikut ini perbandingannya dengan wave picking dan zone picking.

1. Batch Picking versus Wave Picking

Dalam batch picking, seorang pengambil barang mengambil batch pesanan pada saat yang bersamaan. 

Tujuannya, yaitu membuat jalur pengambilan optimal yang mencegahnya mengunjungi lokasi barang yang sama beberapa kali saat memenuhi sejumlah pesanan.

Dalam wave picking, manajer gudang menjadwalkan pengambilan barang atau gelombang sepanjang hari. 

Sejumlah pesanan yang ditargetkan, dikirim ke bagian order fulfillment. Pesanan tidak harus serupa satu sama lain. Sejumlah pesanan ini pun diambilkan barangnya secara bersamaan.

Baca Juga: Ini 5 Langkah SOP Pengiriman Barang yang Perlu Kamu Tahu

2. Batch Picking versus Zone Picking

Zone picking adalah cara populer lainnya untuk meningkatkan efisiensi pengambilan pesanan.

Dalam batch picking, seorang pengambil barang biasanya akan memenuhi beberapa pesanan secara penuh. 

Dalam pengambilan zona, satu pesanan dibagi di antara beberapa pengambil barang. Mereka memilih barang berbeda dalam pesanan yang terletak di satu zona di gudang. 

Setiap pengambil barang diberi zona di gudang dan hanya mengambil SKU dari zona itu. Setelah mereka mengumpulkan SKU yang diperlukan dari batch, mereka memisahkannya ke dalam wadah terpisah.

Metode ini diteruskan ke zona berikutnya, sampai seluruh pesanan lengkap dan dapat diserahkan ke bagian pengepakan.

Seperti batch picking, zone picking dapat meningkatkan efisiensi pengambilan dengan mengurangi waktu tempuh. 

Namun, pesanan pada zone picking tidak perlu dikelompokkan bersama.

Ini membuat zone picking menjadi pilihan yang lebih baik untuk bisnis yang tidak menangani pesanan serupa sepanjang waktu. 

Tergantung pada kebutuhan pengambilan gudang, zone picking dapat dikombinasikan dengan teknik pengambilan barang lainnya.

Misalnya, dipadukan dengan wave picking, batch picking, atau keduanya.

Baca Juga: Pahami 7 Manfaat SOP Ini agar Kamu Dapat Menerapkannya untuk Perusahaanmu

Bagaimana Sistem Kerja Batch Picking?

batch picking
(Ilustrasi pekerjaan di gudang. Sumber: Freepik.com)

Dalam teknik pengambilan barang ini, karyawan pengambil barang mengambil beberapa barang dari jenis yang sama pada waktu yang sama.

Kemudian ia mengurutkannya ke dalam urutan yang berbeda.

Setelah selesai, batch pesanan pindah ke area penyimpanan lain. Di area tersebut, barang tambahan akan diambil, sampai seluruh pesanan terpenuhi.

Tujuan dari teknik pengambilan barang ini, yaitu untuk mengurangi jumlah perjalanan yang harus dilakukan karyawan ke area pengambilan. 

Ini membuat pekerjaan di gudang menjadi efisien. Mengutip dari Modula, berikut ini cara kerja batch picking.

1. Buat Daftar Pengambilan Barang

Pertama, kamu membuat daftar pengambilan barang.

Daftar pengambilan barang ini dapat dibuat secara manual, atau kamu dapat menggunakan warehouse management system (WMS) atau order management system (OMS). 

Daftar pengambilan barang merupakan dokumen yang melaporkan barang yang akan dikirim, jumlah untuk setiap barang, dan lokasi penyimpanannya di gudang.

2. Grup Pesanan dengan Permintaan Barang yang Sama

Selanjutnya, karyawan pengambil barang akan menerima daftar mereka dan akan menggunakan sejumlah peralatan. Peralatan tersebut, seputar alat pemindai, troli, atau wadah lain untuk memenuhi setiap pesanan.

Pada tahap ini, WMS membantu mengelompokkan pesanan secara otomatis dengan barang yang sama ke dalam satu batch.

Baca Juga: Mengenal Fulfillment: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

3. Tugaskan Daftar Pengambilan Barang ke Karyawan Terkait

Jika kamu bekerja dengan otomatisasi, WMS yang kamu gunakan akan mengalkulasikan rute terbaik untuk meminimalkan waktu perjalanan karyawan. 

Jadi, kamu bisa menghasilkan daftar pengambilan untuk setiap karyawan pengambil barang.

4. Pilih Barang

Selanjutnya, saatnya untuk memilih barang.

Pengambilan barang berkisar dari mendorong troli yang menyertakan wadah terpisah untuk setiap pesanan, hingga menggabungkan semua SKU ke dalam satu tempat yang kemudian akan dikemas, disortir, dan dikirim.

Operator gudang yang mengikuti daftar pengambilan, akan mengambil barang sesuai dengan rute. 

Setelah pesanan batch yang ditugaskan selesai, mereka pindah ke personel yang bertanggung jawab atas pengepakan.

5. Kemas dan Kirim Pesanan

Terakhir, saatnya mengemas dan mengirimkan pesanan pelangganmu. Setelah selesai, batch pesanan pindah ke area penyimpanan lain. 

Di area tersebut barang tambahan akan diambil, sampai seluruh pesanan tuntas dan siap dikirim ke rumah pelanggan.

Baca Juga: 7 Manfaat Pemasaran Online Beserta Contohnya

Manfaat Menggunakan Teknik Batch Picking

SOP penerimaan barang
(Ilustrasi pekerjaan di gudang. Sumber: Freepik.com)

Berdasarkan penjelasan di atas, tentu kamu sudah mulai memahami seluk-beluk batch picking. Mulai dari definisi, perbandingannya dengan teknik pengambilan barang lain, hingga sistem kerjanya.

Jika kamu masih ragu menggunakan teknik pengambilan barang ini, berikut ini ada sejumlah daftar manfaat yang bisa kamu dapatkan dari batch picking.

Semoga dapat membantu pertimbanganmu.

1. Mengurangi Waktu Perjalanan di Lantai Gudang

Setiap manajer gudang yang berorientasi pada produktivitas, tahu bahwa salah satu kerugian waktu terbesar yang dapat terjadi di lantai gudang adalah waktu tempuh. 

Entah pemborosan waktu itu berasal dari pihak manusia, robot otonom, atau kombinasi keduanya. 

Batch picking bisa mengatasi permasalah waktu ini. Pengurangan waktu perjalanan berdampak positif pada produktivitas dan pengambilan unit per jam atau unit per hour (UPH).

Baca Juga: Jenis-jenis Gudang dan Fungsinya, Yuk Simak!

2. Shift Pengambilan Barang Lebih Dioptimalkan

Batch picking biasanya memerlukan profil pesanan yang hanya memiliki beberapa SKU. 

Oleh karena itu, semua pesanan harus dapat diambil dan dikemas untuk pengiriman dalam satu penjadwalan pesanan per shift. 

Hal ini memungkinkan bisnismu untuk memenuhi sejumlah besar barang sekaligus.

Pesanan yang paling kritis bisa dijadwalkan terlebih dahulu, tergantung pemenuhan kebutuhan dan janji yang kamu berikan terhadap pelanggan.

3. Batch Picking Membuat Karyawan Percaya Diri

Menurut 6river, dengan batch picking, karyawan pengambil barang mungkin tidak bergerak sebanyak biasanya. 

Mereka tidak perlu secara rutin berlari melintasi lantai gudang dan sering mengunjungi kembali lokasi yang sama beberapa kali. 

Pengambil barang dimaksudkan untuk tetap menggunakan satu SKU pada satu waktu.

Jadi, pelatihan umumnya jauh lebih mudah dan lebih cepat daripada teknik pengambilan barang lain. 

Teknik pengambilan barang lain biasanya memaksa mereka untuk mempelajari tata letak seluruh gudang.

Baca Juga: Pengertian Payroll dan 3 Metode Perhitungan Gaji Karyawan

Itulah penjelasan singkat mengenai batch picking. Semoga informasi ini bermanfaat.