Bisnis Kaos Kaki, Margin Untung Kecil Tapi Berlipat Ganda!

Share this Post

bisnis kaos kaki
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Aksesori fashion juga bisa, lho, dikembangkan menjadi usaha. Bisnis kaos kaki adalah salah satunya. 

Tentunya, memulai usaha fashion tidak harus menjual baju, gamis, celana, rok, dress, dan lain-lain.

Kaos kaki dibutuhkan oleh semua kalangan. Mulai dari bayi hingga orang tua. Kaos kaki bukan sekadar melindungi kaki dari kotoran atau terik matahari, melainkan bisa jadi bagian dari fashion

Seseorang bisa memakai kaos kaki yang senada dengan warna bajunya. Ada juga orang yang memilih kaos kaki warna netral seperti cokelat atau hitam. 

Bayi juga butuh kaos kaki untuk melindungi dari hawa dingin. Anak balita juga butuh kaos kaki agar terhindar dari kotoran. 

Anak sekolah pastinya wajib memakai kaos kaki, bahkan beberapa sekolah mengharuskan siswanya memakai kaos kaki warna putih atau hitam. 

Bahkan karyawan kantoran juga memakai kaos kaki. Apalagi mereka yang mengenakan sepatu kets atau pantofel, pasti membutuhkan kaos kaki untuk dipakai setiap hari.

Bisnis kaos kaki adalah bisnis yang mudah dijalankan. Asalkan kamu mau telaten menawarkan dan mengunggahnya ke media sosial. 

Tentunya kamu tidak harus memproduksi kaos kaki sendiri. Kamu bisa mencari pemasok atau produsen kaos kaki. 

Kemudian kamu bisa menjual kaos kaki dengan brand pemasok atau memakai brand yang kamu buat sendiri jika kamu bekerja sama dengan perusahaan white label

Jangan lihat keuntungan yang didapat. Lihat seberapa banyak kamu bisa menjual kaos kaki tersebut.

Baca Juga: Cara Jualan di Zalora, Marketplace Fashion Terbesar di Indonesia

Modal dan Keuntungan Bisnis Kaos Kaki

Bisnis kaos kaki
(Variasi corak kaos kaki. Sumber: Unsplash.com)

Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis kaos kaki, pertanyaan pertama pastilah berapa modal yang dibutuhkan?

Jika kamu menjadi reseller atau agen penjual, modal yang dibutuhkan tidak banyak. Tentu dalam membeli kaos kaki kamu tidak mungkin membeli satu atau dua pasang saja.

Minimal kamu membeli tiga sampai lima lusin kaos kaki. 

Nah, kaos kaki yang kamu beli tersebut kemudian dijual melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Tiktok, atau marketplace.

Kamu juga bisa menyediakan stok di rumah jika ada yang ingin membeli langsung. 

Lima lusin kaos kaki yang kamu beli di awal tersebut bisa beragam motif dan warna, sehingga kamu bisa menjualnya kembali. 

Berikut ini simulasi modal awal bisnis kaos kaki. Asumsinya, harga satu lusin kaos kaki berkisar Rp120.000, artinya harga grosir satu pasang kaos kaki adalah Rp10.000.

Bisnis kaos kaki yang kamu jalani, dimulai dengan membeli lima lusin. Berikut ini perinciannya:

  • 5 lusin kaos kaki x @Rp120.000 = Rp600.000
  • 5 stiker label x @Rp15.000 = Rp75.000
  • Kemasan/packing = Rp50.000
  • Rak pajang kaos kaki = Rp100.000
  • Total = Rp825.000

Modal awal yang kamu butuhkan ketika memulai bisnis kaos kaki sekitar Rp825.000. Nominal tersebut bisa saja berkurang jika kamu tidak membeli rak pajang kaos kaki untuk di rumah. 

Lalu berapa harga jual ke konsumen? Caranya menghitungnya mudah. Harga kaos kaki tersebut tentunya ditambah dengan harga label atau merek.

Satu pasang kaos kaki ditambah label Rp1.000. Jadi, harga modal satu pasang kaos kaki adalah Rp10.000 + Rp 1.000 = Rp11.000.

Untuk harga jual bisa kamu banderol sekitar Rp15.000-Rp17.000. Kamu harus memasang harga sedikit lebih tinggi, karena jika ada yang ingin menjadi reseller, kamu bisa berbagi keuntungan dengan mereka.

Keuntungan yang didapat pun lumayan. Jika dalam satu bulan kaos kakimu habis terjual, maka hasil penjualannya adalah sebagai berikut: 

60 pasang kaos kaki (5 lusin) x @17.000 = 1.020.000

Dari nominal tersebut, sudah terlihat keuntungan yang kamu dapatkan. Selanjutnya, tentu saja kamu tidak membutuhkan modal untuk rak pajang. 

Stiker label dan packing bisa dibeli secara grosir untuk mendapatkan harga lebih murah. Keuntungan yang didapat adalah sebagai berikut:

Rp1.020.000 – Rp825.000 = Rp195.000

Ini adalah keuntungan awal jika kamu membeli lima lusin kaos kaki dan semua habis terjual. Penjualanmu akan makin meningkat jika kamu memiliki beberapa reseller

Bisnis kaos kaki adalah usaha kecil yang menjanjikan keuntungan berlipat jika kamu telaten dalam menjalaninya. 

Dari skema di atas kamu juga bisa menjual kaos kaki dengan harga lebih tinggi. Akan tetapi, pastikan harga tinggi yang kamu patok juga setara dengan kualitas barang yang dijual.

Baca Juga: 9 Langkah Memulai Bisnis Kaos Distro, Yakin Tak Mau Coba?

Ide Bisnis Kaos Kaki yang Bisa Kamu Coba

Ada beberapa tantangan jika kamu memilih terjun ke bisnis kaos kaki. Pasalnya, di luar sana ada banyak kaos kaki bermerek yang sudah dikenal.

Mengutip Jing Sourcing, sebagian besar pemula menganggap bisnis kaos kaki adalah bisnis yang kecil dan mudah. 

Namun kamu harus tahu bahwa persaingannya cukup ketat. Oleh karena itu kamu harus melakukan persiapan yang matang, mulai dari pemilihan kaos kaki, grosir, dan strategi pemasaran. 

Jika ingin bisnis kaos kakimu berkembang, kamu harus membangun tim penjualan. Kamu sebagai tangan pertama atau distributor yang langsung berhubungan dengan produsen atau pemasok. 

Berikut ini adalah sejumlah cara agar bisnis kaos kakimu berkembang.

1. Pemasok Tangan Pertama

Bisnis kaos kaki
(Foto kaos kaki. Sumber: Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Ada banyak produsen kaos kaki. Kamu bisa mencari produsen yang berkualitas dan tidak banyak persyaratan ketika akan mendaftar menjadi distributor.

Dari pemasok tangan pertama, kamu bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran. Tentu, semua produsen akan memberimu syarat minimal belanja. 

2. Barang Berkualitas

Kamu harus pastikan bahwa kaos kaki yang kamu jual berkualitas nomor satu. Pastikan juga produksi kaos kaki mereka terus berjalan. 

Jangan sampai ketika kamu sudah menjadi distributor, terhambat lantaran proses produksi yang berhenti. 

Selain berkualitas, pilih pemasok atau produsen yang memiliki banyak motif dan warna kaos kaki. Jadi, kamu bisa menyediakan kaos kaki untuk berbagai umur dan kalangan. 

Demikian pula dengan harga yang ditawarkan. Pilih yang harga terjangkau, tetapi kualitas terjamin.

Baca Juga: Bisnis Aksesoris Pria, Begini Tips dan Cara Memulainya

3. Bentuk Tim Penjualan

Bisnis kaos kaki
(Kaos kaki untuk pria. Sumber: Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Agar kaos kakimu cepat laku, kamu harus membangun tim penjualan. Nah, ada syarat dan ketentuan untuk tim penjualan yang berbelanja di tokomu. 

Misal jika ingin menjadi agen, maka pembelanjaan pertama minimal 4 lusin. Jika ingin menjadi reseller, maka minimal belanja 1 lusin.

Jika kamu punya tim penjualan, itu akan membuat bisnis kaos kakimu lebih cepat berkembang. Kaos kaki yang terjual pun lebih banyak ketimbang kamu berjualan sendiri. 

4. Promosi 

Apa pun bisnisnya, pasti membutuhkan promosi. Nah, kamu harus membuat promosi di media sosial untuk mendatangkan pelanggan baru. 

Kamu juga bisa membuka lapak di marketplace agar bisnis kaos kakimu dikenal sampai ke pelosok Indonesia. 

Selain konten promo kaos kaki, kamu bisa memberi selingan dengan konten lainnya. Semisal tips merawat kaos kaki agar awet, tips memilih kaos kaki yang nyaman digunakan, dan lain-lain. 

Konten di media sosial juga bisa diisi dengan testimoni dengan pelanggan tentang kaos kaki yang kamu jual. Ini adalah tips agar bisnis kaos kakimu laris manis dan makin berkembang.

5. Mengikuti Tren 

Bisnis kaos kaki
(Kaos kaki untuk bayi. Sumber: Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Kamu harus menentukan target pasar dalam bisnis. Jika target pasar dalam bisnis kaos kakimu adalah remaja perempuan, artinya kamu harus menyediakan stok lebih banyak untuk remaja perempuan. 

Meski jenis kaos kaki untuk bayi, laki-laki, dan perempuan dewasa harus tetap dilengkapi. 

Baca Juga: Jual Prestise, Ini 7 Tips Sukses Bisnis Jam Tangan

Demikian ulasan singkat terkait bisnis kaos kaki. Usaha modal ringan, tetapi bisa untung berlipat. Kamu tertarik? 

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X