Selain bisnis wedding organizer, bisnis souvenir pernikahan juga bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan, lho.
Hal ini karena setiap pasangan yang menyelenggarakan pesta pernikahan membutuhkan souvenir untuk dibagikan pada seluruh tamu yang hadir.
Souvenir pernikahan yang banyak diminati biasanya merupakan sesuatu yang unik dan bermakna sehingga menghadirkan kesan baik.
Karena menghasilkan sesuatu yang unik dan menarik diperlukan ketelitian dan kreativitas, maka kamu perlu memiliki persiapan yang matang sebelum terjun ke dunia bisnis souvenir pernikahan.
Umumnya, bisnis souvenir pernikahan juga dirintis dari usaha rumahan karena prosesnya masih manual dan tidak diproduksi massal oleh pabrik.
Yuk, simak tips bisnis souvenir pernikahan yang perlu kamu pahami sebelum benar-benar memutuskan untuk menjalankannya.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Milenial dengan Modal Kecil, Berani Coba?
Tips Bisnis Souvenir Pernikahan
Lantas, bagaimana cara menyiapkan bisnis souvenir pernikahan yang tepat agar kamu cepat mendapatkan pelanggan dan bisa menghasilkan banyak keuntungan? Ini dia tipsnya:
1. Lakukan Riset Pasar
Sebelum membuka bisnis souvenir pernikahan, kamu perlu melakukan riset pasar.
Riset pasar merupakan langkah pertama yang harus dilakukan setiap orang dalam membuka bisnis, apapun itu industrinya.
Dengan riset, kamu akan lebih terarah dalam membangun usaha.
Dalam riset pasar untuk bisnis souvenir pernikahan, kamu bisa menganalisis jumlah pernikahan di lingkungan sekitar, memahami tren pernikahan, hingga kompetitor yang ada.
2. Tentukan Rencana Bisnis
Setelah mendapatkan informasi dan berbagai data melalui riset pasar, kini saatnya bagi kamu untuk membuat perencanaan bisnis.
Bisnis yang dilakukan tanpa rencana akan sulit untuk dilakukan karena kamu tak memiliki pedoman.
Meski mungkin rencana bisnis yang dibuat tidak seluruhnya terpakai karena bisa saja terjadi perubahan di tengah jalan, tetapi perencanaan tetaplah penting.
Dilansir dari laman Chron, perencanaan bisnis dapat membantu kamu untuk mencapai tujuan usaha dengan lebih mudah.
Perencanaan usaha yang dimaksud meliputi riset kompetitor, menyusun strategi pemasaran, menentukan anggaran atau biaya operasional, dan hal lain yang terkait dengan bisnis.
Dengan begitu, kamu bisa mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan yang selama ini ditargetkan.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Jarang Pesaing dengan Modal Kecil
3. Sesuaikan dengan Kreativitas dan Keahlian
Dalam menjalankan bisnis souvenir pernikahan, dibutuhkan jiwa kreativitas yang tinggi. Selain itu, kamu juga perlu menyesuaikannya dengan keahlian.
Hal ini karena souvenir pernikahan yang unik dan memiliki makna menarik biasanya dibuat dalam skala rumahan dengan produksi konvensional.
Meskipun bahan-bahan souvenir juga dapat dibeli massal dari produsen, kamu sebaiknya mengolahnya kembali menjadi seuatu yang lebih menarik.
Beberapa contoh souvenir pernikahan yang bisa kamu buat dengan kreativitas sekaligus keahlian, yakni sabun organik, pengharum ruangan yang menggunakan minyak esensial, lilin aromaterapi, dan lainnya.
Biasanya, semakin unik souvenir pernikahannya, akan semakin rumit pula cara pembuatannya sehingga kamu perlu memiliki keterampilan tertentu.
Kamu mungkin dapat mengasah keterampilan dalam membuat souvenir tersebut melalui video tutorial di internet atau mengikuti pelatihan khusus.
4. Pilih Identitas Merek
Ketika kamu sudah mengetahui produk apa yang akan dijual sebagai souvenir pernikahan, kini saatnya untuk menentukan identitas merek dari bisnis souvenir pernikahan kamu.
Mulai dari memilih nama merek, desain logo, hingga pemilihan warna yang menjadi identitas brand kamu.
Pastikan untuk memilih nama merek yang singkat dan mudah diingat. Dengan begitu, pelanggan akan lebih mudah dalam mengenali brand milikmu.
Biasanya, merek dari sebuah bisnis yang terkait pernikahan memiliki identitas yang simple dan elegan. Misalnya, dengan menggunakan warna-warna pastel dan desain sederhana.
Baca Juga: Tips Membangun Usaha Konveksi, Apa yang Harus Disiapkan?
5. Siapkan Inventaris
Hal lain yang perlu kamu perhatikan sebelum memulai bisnis souvenir pernikaha, yakni menyiapkan inventaris.
Meski bisnis yang menyangkut pembuatan produk ini biasanya akan dimulai tergantung waktu pesanan pelanggan, tetapi sebaiknya kamu sudah menyiapkan dari jauh-jauh hari.
Misalnya, dengan membeli stok bahan baku untuk membuat sabun, minyak esensial, kemasan souvenir, dan barang-barang lainnya yang dibutuhkan.
Stok barang tersebut akan sangat membantu kamu dalam proses produksi. Jika kekurangan, kamu hanya perlu membeli barang pelengkapnya sehingga lebih hemat waktu karena telah disiapkan sebelumnya.
Namun, jangan terlalu banyak menimbun stok karena bisa saja memengaruhi kualitas. Dengan inventaris yang tepat, kamu akan lebih siap untuk melakukan produksi souvenir.
6. Tentukan Ruang Produksi
Tak hanya menyiapkan inventaris, kamu juga perlu menentukan ruang produksi souvenir pernikahan.
Sesuatu yang diproduksi secara konvensional, seperti souvenir pernikahan ini pasti akan membutuhkan ruangan yang cukup agar kamu lebih fokus dan nyaman dalam mengerjakannya.
Misalnya, dengan menggunakan ruangan lain yang kosong di dalam rumah atau jika memungkinkan, kamu bisa menyewa rumah lain yang lebih luas untuk keperluan produksi.
Baca Juga: Jenis Kerajinan yang Bisa Dijadikan Sebagai Ide Bisnis
7. Jangan Ragu Minta Bantuan
Dalam membangun suatu usaha, mungkin kamu bisa melakukan hal tersebut sendirian saja pada awalnya.
Namun, bisnis kamu akan terus berkembang nantinya sehingga sebaiknya jangan ragu untuk meminta bantuan, ya.
Misalnya, ketika permintaan souvenir pernikahan sedang tinggi. Maka, kamu perlu tambahan tenaga kerja agar bisa menyelesaikannya sesuai jumlah dan tenggat waktu dari pelanggan.
Ketika kamu berusaha mengatasi segala sesuatunya sendiri, hal tersebut bisa menyebabkan pesanan menumpuk, pengemasan, pengiriman, dan pencatatan penjualan pun berantakan.
Oleh karena itu, kamu bisa merektrut tenaga kerja tambahan untuk membantu kamu dalam menjalankan bisnis.
Jadi, pelanggan akan puas dengan jasa dan produk souvenir yang kamu buat untuk mereka.
8. Tetapkan Harga Jual yang Sesuai
Bisnis souvenir pernikahan menyangkut jasa dan produksi barang untuk pelanggan. Oleh karena itu, kamu perlu menentukan harga jual yang sesuai.
Pastikan harga souvenir pernikahan yang kamu pasarkan sesuai dengan modal dan tenaga yang telah dikeluarkan.
Jangan sampai harganya terlalu rendah atau juga terlalu tinggi. Coba lakukan perbandingan dengan bisnis serupa agar kamu memiliki referensi dalam menetapkan harga.
Baca Juga: Bingung Promosi Toko Online? Manfaatkan Media Promosi Ini!
9. Promosikan Bisnis di Berbagai Platform
Tips bisnis souvenir pernikahan lainnya yang perlu kamu terapkan, yakni usahakan untuk melakukan promosi di berbagai platform.
Mulai dari media sosial Instagram, Facebook, Twitter, website, hingga berbagai marketplace populer.
Dengan internet, kamu pun akan lebih mudah untuk memasarkan produk. Jadi, maksimalkanlah penggunaannya untuk meningkatkan penjualan.
Misalnya, dengan membuat akun bisnis dan mengunggah konten promosi di media sosial, memberikan penawaran menarik melalui email, atau menyediakan gratis biaya pengiriman melalui marketplace.
Kamu juga bisa menggunakan fitur Marketplace dari SIRCLO Store untuk memperluas pasar bisnismu.
Dengan fitur ini, kamu bisa terhubung dengan semua e-commerce besar di Indonesia, terintegrasi dengan beberapa e-commerce sekaligus dalam satu dasbor, mengelola pesanan dalam satu tempat, dan menerima laporan penjualan.
Penasaran dengan berbagai fitur dan keunggulan lain dari SIRCLO Store? Klik di sini untuk informasi lebih lanjut, ya!
Semakin banyak saluran pemasaran yang kamu gunakan, maka bisnis souvenir pernikahan kamu pun dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
Nah, jika kamu ingin menjual souvenir pernikahan di berbagai e-commerce sekaligus, kamu bisa menggunakan layanan SIRCLO Store yang terintegrasi dengan berbagai marketplace.
Kamu bisa mengatur dan menyalin info produk secara bersamaan untuk semua marketplace. Penasaran? Tonton video berikut yuk!
Itu dia informasi seputar bisnis souvenir pernikahan yang bisa kamu jadikan ide usaha. Apakah kamu tertarik untuk menekuninya?
