Branding VS Marketing, Sudah Tahu Bedanya?

Share this Post

branding vs marketing
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa branding vs marketing merupakan kedua istilah yang sama. Padahal, tidak demikian, lho. Yuk, cari tahu beda branding vs marketing.

Baik branding maupun marketing, masing-masing memiliki definisi tersendiri yang tentu saja berbeda. Tujuan dari kedua strategi bisnis tersebut juga tidaklah sama.

Meskipun branding vs marketing memiliki berbagai perbedaan, keduanya saling melengkapi.

Branding vs marketing dapat mengoptimalkan penjualan serta loyalitas pelanggan yang berkontribusi pada kesuksesan sebuah bisnis.

Lantas, apa saja perbedaan branding vs marketing? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Baca Juga: 7 Cara Personal Branding Sebagai Entrepreneur, Tingkatkan Kepercayaan Mitra Bisnis

Branding VS Marketing

branding vs marketing
(Foto diskusi bisnis. Sumber: Unsplash.com)

Ini dia perbedaan antara branding vs marketing yang perlu kamu ketahui sebagai pebisnis:

Definisi Branding

Beda branding vs marketing yang pertama dapat kamu ketahui melalui pengertiannya.

Definisi branding yang dikutip dari MarketSplash, yaitu proses yang dilakukan untuk membangun identitas dari sebuah merek.

Dalam membangun branding, kamu harus menentukan karakter atau ciri khas serta menjelaskan tentang merek bisnis secara menyeluruh.

Biasanya, branding diwakili dengan identitas atau tampilan visual, seperti logo, warna, dan font untuk mendeskripsikan merekmu.

Definisi Marketing

Melansir SocialMediaToday, marketing atau pemasaran merupakan interaksi yang dilakukan oleh bisnis kepada pelanggan sehingga mendatangkan penjualan.

Singkatnya, marketing adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan produk atau layanannya.

Segala jenis iklan yang digunakan oleh bisnis termasuk dalam upaya pemasaran produk atau layanan.

Selain itu, pemasaran juga mencakup proses memahami calon pelanggan atau target pasar sehingga bisnis bisa menarik perhatian mereka untuk membeli produk/layanan.

Baca Juga: 5 Strategi Rebranding Ampuh Agar Bisnis Makin Sukses

Tujuan Branding

tujuan branding
(Foto proses desain. Sumber: Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Perbedaan branding vs marketing selanjutnya dapat kamu kenali, yaitu dari segi tujuan.

Branding biasanya dilakukan dengan tujuan menciptakan identitas merek yang dapat dikenali dan diingat secara lebih mudah oleh target pasar.

Mengutip laman Verizon, ini merupakan dasar dari kredibilitas dan reputasi bisnis kamu. Bahkan, dapat menjadi faktor utama bagi pelanggan dalam membuat keputusan pembelian.

Sebagian besar pelanggan mencari merek yang dapat mereka percayai dan membangun hubungan jangka panjang dengannya.

Oleh karena itu, tujuan branding ialah menjaga loyalitas pelanggan sehingga mereka mau memilih produk atau layanan dari merekmu secara terus-menerus.

Untuk mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan dari pelanggan, branding harus dilakukan ringkas, jelas, dan konsisten. Jadi, merek kamu akan memiliki reputasi yang solid di mata publik.

Baca Juga: Apa Itu Mass Marketing? Ini 5 Manfaatnya bagi Bisnis

Tujuan Marketing

branding vs marketing
(Foto tujuan marketing. Sumber: Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Sementara itu, kegiatan pemasaran dilakukan dengan tujuan untuk menjual produk atau layanan sehingga bisnis bisa memeroleh keuntungan.

Oleh karenanya, marketing melibatkan berbagai proses untuk menarik perhatian target pasar.

Salah satu upaya penting dalam proses pemasaran produk atau layanan, yaitu melakukan riset pasar.

Dalam proses riset pasar, suatu merek akan melalui berbagai tahapan. Mulai dari mengenali target pasar, mengidentifikasi kebutuhan target pasar, hingga menganalisis pesaing.

Jadi, kamu bisa lebih mudah dalam menciptakan produk atau layanan yang relevan dengan pelanggan potensial.

Selain itu, marketing juga bertanggungjawab untuk membuat strategi tertentu sebagai upaya mengembangkan, mendistribusikan, hingga mempromosikan produk atau layanan.

Tak seperti branding, kegiatan marketing bersifat taktis dan lebih mudah untuk diukur.

Jadi, branding yang bersifat konsisten ini berbanding terbalik dengan marketing yang fleksibel dan dinamis.

Sebab, tren dan metodologi pemasaran selalu mengalami perkembangan, sehingga sebuah merek mungkin saja mengombinasikan beberapa jenis marketing sekaligus agar hasilnya lebih optimal.

Baca Juga: Waspada Marketing Myopia dalam Berbisnis, Ini Penyebabnya!

Jenis-Jenis Branding

branding vs marketing
(Foto jenis-jenis branding. Sumber: Unsplash.com)
shopee pilih lokal

Perbedaan lain yang bisa kamu temukan antara branding vs marketing, yakni jenis-jenisnya.

Berikut ini jenis-jenis branding yang perlu kamu pahami untuk diterapkan dalam berbisnis:

1. Product Branding

Dikutip dari Feedough, product branding merupakan jenis branding yang dilakukan dengan tujuan membedakan produk di pasaran.

Jadi, pelanggan bisa menemukan dan mengingatnya dengan mudah dibandingkan produk-produk kompetitor.

Bahkan ketika produk fisiknya tidak ada, pelanggan tetap bisa mengenali sebuah merek karena branding ini.

2. Corporate Branding

Corporate branding adalah jenis branding yang tak hanya mencakup identitas bisnis, tetapi juga meliputi bagaimana suatu merek berperilaku secara sosial dan profesional.

Biasanya, corporate branding dilakukan perusahaan melalui kerjasama dengan badan amal tertentu atau menanggapi peristiwa terkini di lingkup masyarakat.

Melansir 99designs, corporate branding juga sering meluas dengan cara mengadakan perekrutan perusahaan dan menunjukkan budaya perusahaan kepada publik, yang pada akhirnya membentuk bagaimana masyarakat memandang merek tersebut.

3. Online Branding

Sesuai dengan namanya, online branding merupakan jenis branding yang dilakukan secara online di internet.

Online branding mencakup segala hal yang dilakukan oleh sebuah perusahaan di internet. Mulai dari iklan yang dilakukan online, hingga semua desain yang dibuat untuk keperluan email marketing, landing page, situs web.

4. Geographical Branding

Geographical branding ialah jenis branding yang banyak digunakan oleh perusahaan atau merek di industri wisata.

Dengan cara menetapkan karakteristik dan pengalaman tertentu untuk menarik lebih banyak pengunjung.

Misalnya restoran di wilayah wisata tertentu, biasanya akan menyajikan makanan khas daerah setempat.

5. Seasonal Branding

Mengutip SendPulse, seasonal branding merupakan strategi branding yang dibuat secara musiman. Maksudnya, dengan cara memanfaatkan momen, seperti waktu liburan sekolah atau liburan akhir tahun.

Bisa juga dengan memanfaatkan berbagai perayaan. Contohnya perayaan hari-hari besar nasional.

Baca Juga: 4 Penerapan Strategi Integrated Marketing Communication

Jenis-Jenis Marketing

jenis marketing
(Foto panduan strategi pemasaran. Sumber: Freepik.com)
shopee pilih lokal

Sama seperti branding, marketing juga memiliki beberapa jenis yang berbeda, di antaranya:

1. Digital Marketing

Melansir laman ahrefs, digital marketing merupakan segala jenis pemasaran yang dilakukan dengan internt untuk menarik perhatian calon pelanggan.

Beberapa contoh pemasaran digital yang bisa kamu terapkan, yaitu SEO, Google Ads, Facebook Ads, dan email marketing.

2. Offline Marketing

Offline marketing bisa dibilang sebagai kebalikan dari digital marketing. Ini merupakan jenis pemasaran tradisional atau pemasaran langsung.

Maksudnya, pemasaran dilakukan tanpa internet. Misalnya, membuat iklan yang diterbitkan melalui surat kabar, majalah, atau brosur.

Bisa juga membuat pesan penawaran yang ditayangkan di TV atau disiarkan melalui radio.

3. Social Media Marketing

Sesuai dengan namanya, ini merupakan jenis pemasaran yang dilakukan menggunakan bantuan media sosial.

Misalnya, iklan yang dibagikan melalui Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan lain sebagainya.

Melalui social media marketing, sebuah brand dapat meningkatkan keterlibatan target audiens dengan mereka.

Dengan social media marketing, merek juga bisa meningkatkan brand awareness, memperbanyak jumlah traffic situs web, dan mengarahkan audiens untuk melakukan pembelian.

Pada akhirnya, pemasaran di media sosial ini dapat meningkatkan keuntungan bisnis.

4. Influencer Marketing

Influencer marketing ialah jenis pemasaran yang melibatkan influencer di media sosial.

Influencer sendiri merupakan orang-orang yang memiliki pengaruh cukup besar di media sosial.

Dengan begitu, mereka bisa membantu bisnis dalam mempromosikan produk atau layanannya.

Cara kerja pemasaran yang satu ini, biasanya mengarah pada membantu audiens untuk menemukan produk/layanan. Melalui rekomendasi yang biasa dilakukan dengan cara endorsement atau paid promote.

5. Word of Mouth Marketing

Word of mouth marketing merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut.

Hal ini biasanya tidak dilakukan secara sengaja oleh sebuah merek. Namun, timbul karena kepuasan pelanggan yang membagikannya kepada pelanggan lain.

Misalnya ketika pelanggan merasa senang berbelanja di toko kamu karena kualitas produk atau layanannya, mereka bisa saja merekomendasikan pada orang-orang terdekat.

Bisa juga membagikannya di media sosial sehingga memicu adanya diskusi produk atau layanan. Merek kamu pun akan semakin dikenal luas.

Baca Juga: Kenali Marketing Automation dan 5 Contoh Penerapannya dalam Bisnis

Itu dia penjelasan mengenai perbedaan dari branding vs marketing. Kini, kamu sudah lebih paham mengenai branding vs marketing, bukan?

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X