Cara Mengembalikan Barang di Shopee dan Tips Mencegahnya

Share this Post

cara mengembalikan barang di Shopee

Table of Contents

Ketika pesanan dari Shopee yang diterima pelanggan tak sesuai, mereka berhak untuk mengajukan retur. Ini dia cara mengembalikan barang di Shopee.

Ada beberapa alasan yang bisa membuat pelanggan mengajukan pengembalian di Shopee.

Misalnya, ketika produk yang sampai ke tangan pelanggan dalam keadaan kurang lengkap atau rusak sehingga tak bisa digunakan.

Karena produk yang mereka pesan menimbulkan kerugian, maka pelanggan bisa mengajukan komplain ke pihak marketplace.

Dengan cara meminta pengembalian barang untuk ditukar produk baru atau refund dalam bentuk uang.

Lantas, bagaimana cara mengembalikan barang di Shopee? Mari simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Ini Penjelasan Retur Pembelian dan Penjualan, Disimak, Ya!

Cara Mengembalikan Barang di Shopee

cara mengembalikan barang di shopee
(Foto serah terima paket. Sumber: Pexels.com)

Sebelum mengetahui cara mengembalikan barang di Shopee, pelanggan harus memahami syarat dan ketentuan barang yang boleh diretur.

Pihak pelanggan hanya boleh mengajukan permohonan pengembalian barang atau dana dalam situasi berikut: 

  • Barang belum diterima oleh pelanggan.
  • Barang tersebut cacat dan/atau rusak saat diterima.
  • Penjual telah mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati (misalnya salah ukuran, warna, dsb) kepada pelanggan.
  • Barang yang dikirimkan kepada pelanggan secara material berbeda dari deskripsi yang diberikan oleh penjual dalam daftar barang.
  • Adanya kesepakatan pribadi dengan pelanggan dan penjual sehingga barang bisa dikembalikan.

Semua barang dapat diajukan untuk dikembalikan pada pihak penjual, asalkan memenuhi persyaratan di atas.

Namun, ada juga beberapa produk yang tidak dapat dikembalikan oleh pelanggan. Produk tersebut ialah makanan dan minuman.

Berikut cara mengembalikan barang di Shopee yang bisa pelanggan lakukan ketika memiliki kendala pada pesanan mereka:

  1. Buka situs web atau aplikasi Shopee.
  2. Klik bagian profil di menu “Saya”.
  3. Klik “Pesanan saya” dan pilih kolom “Dikirim”.
  4. Pilih pesanan yang akan diretur dengan klik “Ajukan Pengembalian” pada laman “Rincian Pesanan”.
  5. Pilih “Alasan” mengapa pelanggan mengajukan pengembalian barang. Sesuaikan alasan dengan kondisi produk yang diterima.
  6. Tambahkan bukti dengan mengunggah foto dan keterangan tambahan mengapa produk diajukan untuk pengembalian.
  7. Pilih solusi yang diinginkan, bisa berupa pengembalian barang atau pengembalian dalam bentuk uang.
  8. Lengkapi identitas dengan menuliskan alamat email yang aktif.
  9. Klik “Kirimkan” jika semua data yang diminta telah lengkap.
  10. Pihak Shopee dan Penjual kemudian akan memproses pengajuan barang yang pelanggan lakukan.

Proses yang dibutuhkan setelah pelanggan melakuka cara mengembalikan barang di Shopee ialah 3 hari kerja.

Tim Shopee akan mengumpulkan data pendukung yang dibutuhkan untuk memperkuat pengajuan pelanggan, serta melakukan pengecekan dan menghubungi penjual.

Jika dalam 3 hari kerja pihak penjual dan/atau pelanggan tidak merespon & memberikan bukti yang valid, maka keputusan terkait retur barang/dana akan diambil berdasarkan hasil investigasi Tim Shopee.

Baca Juga: Mudah, Ini Cara Jualan di Shopee untuk Pemula, Pasti Laku Keras!

Tips Meminimalisir Pengembalian Barang di Shopee

Setelah mengetahui cara mengembalikan barang di Shopee, kamu sebagai penjual pun perlu berhati-hati sehingga dapat menghindarinya.

Sebab, pelanggan yang mengajukan retur barang bisa berdampak buruk pada performa toko online kamu.

Pelanggan yang mengalami masalah pada pesanan mereka juga bisa saja merasa kapok untuk berbelanja kembali.

Jadi, kamu perlu meminimalisir pengembalian barang. Bagaimana caranya?

Berikut beberapa tips yang dapat penjual lakukan untuk mengurangi risiko retur barang oleh pelanggan:

1. Pastikan Foto Produk dan Deskripsi Jelas

tips meminimalisir pengembalian barang
(Foto pengiriman barang. Sumber: Pexels.com)

Untuk meminimalisir risiko retur barang dan dana, kamu sebagai penjual harus memastikan foto dan deskripsi produk yang ditampilkan benar-benar jelas.

Gunakanlah foto produk yang menampilkan setiap detail dengan jelas. Jadi, calon pelanggan bisa memiliki gambaran yang tepat tentang produk sebelum mereka beli.

Setidaknya, kamu harus menampilkan empat foto produk dari berbagai sisi. Mulai dari tampak depan, belakang, dan kedua sisinya.

Jangan lupa perhatikan kualitas gambar produk yang ditampilkan.

Selain foto produk, perhatikan juga perihal deskripsi. Buatlah deskripsi produk yang lengkap dan menarik. Dengan memuat semua informasi produk sejelas mungkin.

Mulai dari nama produk, ukuran, berat, warna, material atau bahan pembuatan, cara penggunaan, hingga penyimpanannya.

2. Tambahkan Video Produk

Tidak hanya foto produk, kamu juga dapat menggunakan video untuk memperjelas tampilan produk sebelum pelanggan membelinya.

Video produk bisa memperlihatkan setiap sisi produk dengan lebih baik. Selain itu, video juga dapat menampilkan cara penggunaan dan penyimpanan produk.

Dengan begitu, calon pelanggan bisa lebih yakin dengan produk yang akan dibeli.

Dikutip dari laman The Good, video produk menjadi metode yang semakin efektif untuk meningkatkan rasio konversi.

Bahkan, sebanyak 65 persen konsumen mengatakan bahwa mereka dapat membayangkan diri mereka menggunakan produk dengan lebih baik setelah mereka melihat video produk.

Tidak hanya bisa membantu mereka untuk mendapatkan pesanan yang sesuai, video penggunaan juga bisa mengedukasi pelanggan.

Jadi, pelanggan bisa menggunakan produk dan menyimpannya dengan cara yang tepat.

Baca Juga: Cara Iklan di Shopee yang Mudah dan Praktis, Coba yuk!

3. Beri Keterangan Ukuran dan Cara Memilihnya

Hal lain yang tak kalah penting untuk kamu perhatikan agar meminimalisir risiko pengembalian barang, yaitu perihal keterangan ukuran.

Pastikan kamu menambahkan chart size yang akurat untuk setiap produk yang dijual secara online.

Panduan ini akan sangat berguna bagi calon pelanggan sebelum mereka membuat keputusan pembelian. Jadi, mereka bisa mendapatkan produk yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Dalam hal ini, kamu perlu menuliskan ukuran produk secara spesifik. Beri tahu ukuran dalam beberapa satuan.

Informasikan dengan jujur apabila chart size yang digunakan tidak hanya berpatokan pada ukuran lokal, tetapi juga ukuran internasional.

Selain itu, buatlah panduan cara memilihnya. Misalnya, jika ukuran produk yang dibuat memiliki toleransi ukuran 2-3 cm, maka calon pelanggan perlu memilih ukuran yang lebih kecil daripada ukuran sebenarnya.

4. Tambahkan Ulasan dari Pelanggan

Kamu pasti tahu betapa pentingnya review yang diberikan oleh pelanggan kepada penjual online.

Hal ini sangat berguna untuk meningkatkan kepercayaan calon pelanggan sebelum mereka membuat keputusan pembelian.

Tak hanya itu, ulasan pelanggan juga bisa meminimalisir pengembalian barang, lho.

Sebab, pelanggan baru bisa memiliki gambaran produk secara lebih jelas berdasarkan pelanggan yang sudah ada.

Jadi, jangan ragu untuk menampilkan testimoni dari para pelanggan di toko online kamu, ya.

Ulasan produk yang diberikan secara jujur akan sangat berguna untuk para pelanggan baru saat mereka berbelanja.

Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk mengumpulkan ulasan dari pelanggan. Misalnya, dengan mengadakan program review berhadiah.

Coba tawarkan hadiah menarik, seperti produk gratis atau voucher potongan harga khusus bagi pelanggan yang mau membagikan ulasannya pada pelanggan kamu.

Dengan cara ini, kamu dapat memiliki lebih banyak testimoni.

Baca Juga: Cara Membuat Gratis Ongkir Shopee, Bisa Naikkan Penjualan!

5. Perhatikan Setiap Pesanan Pelanggan

tips mengurangi retur barang
(Foto proses pengemasan barang. Sumber: Pexels.com)

Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir retur barang, yaitu mengutamakan ketelitian. Dalam hal ini, kamu perlu memerhatikan setiap pesanan pelanggan dengan baik.

Jadi, kamu tidak akan salah mengirimkan produk kepada pelanggan. Maka dari itu, cek dahulu setiap pesanan yang masuk.

Telitilah bagian ukuran, warna, dan model yang dipesan oleh pelanggan. Jangan sampai kelalaian kamu saat mengirimkan pesanan berujung petaka yang merugikan bisnis.

Apabila pesanan pelanggan kosong, kamu bisa mengonfirmasinya secara baik-baik. Sampaikanlah dengan jujur tentang ketersediaan produk.

Barangkali, pelanggan mau menggantinya dengan produk lain sehingga pesanan tetap diproses.

Jika pelanggan menolak opsi lain dan lebih memilih untuk membatalkan pesanan, janganlah berkecil hati.

Justru cara seperti ini lebih profesional dibandingkan kamu tetap mengirimkan pesanan yang salah atau tidak diinginkan pihak pelanggan.

6. Gunakan Kemasan yang Tepat

Selain bersikap teliti pada setiap pesanan pelanggan, kamu juga perlu memerhatikan kemasan sebelum mengirimkan barang.

Usahakan untuk mengemas produk dalam wadah yang kokoh sehingga isi di dalamnya benar-benar terlindungi dari risiko kerusakan.

Dengan kemasan yang tepat, produk akan tetap terjaga kualitasnya. Pesanan yang sampai di tangan pelanggan pun masih dalam keadaan baik.

Jangan sampai pelanggan kecewa dengan kondisi barang yang rusak karena kemasannya kurang aman.

Hal tersebut bisa merugikan kedua belah pihak, baik pelanggan maupun kamu sebagai penjual.

Selain memilih kemasan yang tepat, kamu juga bisa menambahkan proteksi lain. Misalnya, dengan bubble wrap sebagai pelapis produk sehingga tahan banting atau benturan.

Kemudian, sesuaikan juga ukuran kemasan dengan produk yang akan dikirimkan. Hindari untuk menggunakan kemasan yang terlalu kecil atau pun besar karena hal ini bisa meningkatkan risiko kerusakan.

Selain itu, kamu bisa menambahkan label yang berisi keterangan produk.

Contohnya label “barang mudah pecah” dan label peringatan lain agar pihak jasa kirim lebih berhati-hati dalam mengirimkan pesananmu pada pelanggan.

Baca Juga: Perhatikan 8 Cara Packing Barang Kecil yang Aman Berikut Ini

7. Berikan Pelayanan Terbaik untuk Pelanggan

Untuk mengurangi risiko pengembalian barang, kamu juga bisa mengandalkan sistem pelayanan terbaik bagi pelanggan.

Misalnya, dengan memandu mereka saat memilih produk. Jadi, pelanggan bisa mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhannya.

Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan terkait produk. Dengan begitu, pelanggan akan lebih mudah saat memilih produk yang dibeli.

Intinya, bersikaplah sigap dalam melayani setiap pelanggan di toko online kamu.

Dengan memberikan pengalaman belanja yang positif, pelanggan akan lebih puas.

Tidak hanya cepat tanggap dalam menghadapi kendala pelanggan, kamu juga perlu bersikap aktif saat melayani mereka.

Contohnya, mengirimkan pesan personal melalui email untuk bertanya bagaimana perasaan dan pengalaman pelanggan usai berbelanja.

8. Buat Kebijakan Retur yang Jelas

Kamu juga dapat meminimalisir pengembalian barang dari pelanggan dengan membuat kebijakan retur yang jelas.

Dalam hal ini, kamu perlu membuat aturan yang tegas terkait syarat, ketentuan, dan cara pengembalian barang.

Sertakanlah kebijakan retur ini pada setiap deskripsi produk sehingga pelanggan tidak asal melakukan pengembalian barang.

Misalnya, memberi tenggat waktu retur barang. Bisa dalam jangka waktu 7 hari atau 30 hari setelah pembelian.

Dengan begitu, kamu bisa mengurangi jumlah pengembalian barang yang diajukan oleh pelanggan.

Baca Juga: 7 Tujuan Review Produk untuk Toko Online-mu, Bantu Yakinkan Pelanggan

Itu dia cara mengembalikan barang di Shopee, beserta tips meminimalisirnya. Semoga informasinya bermanfaat bagi kamu yang berbisnis online.