7 Cara Memulai Bisnis Pupuk Organik, Untung dan Sustainable

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Bisnis pertanian, termasuk di dalamnya bisnis pupuk merupakan salah satu usaha yang memiliki dampak baik bagi lingkungan.

Industri pertanian menyediakan sumber pangan sekaligus lapangan kerja untuk berbagai kalangan. Guna menjamin keberlangsungannya, selain aliran irigasi, pupuk juga diperlukan. 

Saat ini, produksi pupuk didominasi oleh Rusia dan Tiongkok sebagai eksportir terbesar menurut data yang dirilis Statista. Kedua, negara tersebut pula yang menjadi penyuplai pupuk impor di Indonesia.

Namun, dengan adanya krisis keamanan yang melibatkan Rusia, pelarangan impor pupuk dari Rusia sudah nampak dampaknya. Ini bisa dilihat sebagai peluang bisnis yang membantu meringankan beban negara sekaligus menghasilkan keuntungan. 

Ada berbagai dua jenis pupuk yang biasanya diperjualbelikan, pupuk kimia  dan pupuk organik. Semua punya keunggulan dan kelemahannya sendiri.

Kalau ingin bisnis yang sustainable dan berdampak baik pada lingkungan, kamu bisa mencoba fokus ke bisnis pupuk organik, nih.

Bagaimana cara memulainya? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba telaah. 

Baca Juga: Untung Banyak! Ini 5 Ide Bisnis Tanaman Hias dari Rumah

Apa itu Pupuk Organik? 

bisnis pupuk
Foto: Pupuk Organik (pexels.com)

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan mentah yang ada di dalam, baik hewan, tanaman maupun mineral alami.

Pupuk organik biasa didapat dari bahan-bahan yang cukup mudah diperoleh. Misalnya sabut kelapa, kulit buah, sisa makanan, daun kering, hingga sisa organ hewan dari penjagalan.

Sementara, mineral alami yang bisa diolah menjadi pupuk antara lain nitrogen, fosfor, kalium dan sulfur yang kemudian dikenal dengan istilah NPKS. 

Pupuk organik dari organisme seperti hewan atau tanaman mengandung lebih sedikit konsentrasi nitrogen dan fosfor.

Sebaliknya, mereka mengandung lebih banyak kandungan karbon organik yang mampu memperkaya dan memperbaiki struktur tanah.

Untuk itu, biasanya dilakukan kombinasi pupuk antara pupuk kompos, kandang, dan NPKS alami untuk mendapatkan formula yang ideal. 

Baca Juga: 4 Cara Membangun Bisnis Eco Friendly yang Tepat

Beda Pupuk Organik dengan Pupuk Kimia Buatan 

7 Cara Memulai Bisnis Pupuk Organik, Untung dan Sustainable
Foto: Sampah Organik (pexels.com)
shopee pilih lokal

Selain pupuk organik, kamu akan sering menemukan produk pupuk kimia yang dijual oleh pabrik-pabrik besar.

Pupuk kimia adalah pupuk yang diproduksi melalui proses kimia buatan untuk  menghasilkan pupuk berbasis mineral yang lebih kompleks dari NPKS.

Mineral kompleks yang dimaksud antara lain amonium nitrat, urea, superfosfat, diamonium fosfat, kalium nitrat, kalium sulfat, dan lain sebagainya.

Proses kimia sudah terjadi di pabrik, sehingga menghasilkan pupuk siap pakai yang akan bekerja lebih cepat pada tanaman atau produk pertanian. 

Mengapa Memilih Pupuk Organik? 

bisnis pupuk
Foto: Tempat Sampah Organik (pexels.com)
shopee pilih lokal

Pupuk organik memiliki beberapa kelebihan seperti yang bisa disarikan dari penelitian Assefa dan Tadesse dalam jurnal Agricultural Research and Technology serta Lin Ye, dkk. dalam Scientific Reports. 

  1. Mampu menjaga kualitas tanah karena memperkaya nutrisi dan mempertahankan kestabilan strukturnya. Ini karena pupuk organik mendorong pertumbuhan mikroba yang bisa mengurangi konsentrasi karbon anorganik serta menyeimbangkan pH tanah agar kondusif untuk pertumbuhan tanaman, 
  2. Proses reaksi kimia akan berlangsung dalam laju yang normal dan alami sehingga mengurangi risiko over-fertilizing yang bisa merusak tanaman dan tanah. 
  3. Cara efektif mengolah sampah organik agar menjadi sesuatu yang punya kontribusi pada bumi sekaligus punya nilai ekonomis. 
  4. Tanaman yang diberi pupuk organik terbukti lebih kaya nutrisi seperti vitamin dan antioksidan. 
  5. Tidak mencemari air tanah yang akan dikonsumsi organisme termasuk hewan dan manusia. 
  6. Mengurangi penggunaan bahan kimia dan mineral berlebih yang seringkali tidak terserap oleh tanaman dan akhirnya terlepas ke atmosfer dan aliran air.

Baca Juga: Ikuti 5 Tips Bisnis Bibit Anggrek Online Berikut, Biar Cuan

Kekurangan Pupuk Organik 

7 Cara Memulai Bisnis Pupuk Organik, Untung dan Sustainable
Foto: Tanah Subur (pexels.com)
shopee pilih lokal

Meski berdampak baik untuk lingkungan dan tanaman yang dipanen, bisnis pupuk organik masih kalah dengan pupuk kimia karena beberapa hal terkait produktivitas.

Di tengah permintaan pasar akan bahan makanan, banyak petani dan pegiat industri pertanian yang memilih pupuk kimia buatan untuk mempercepat proses produksi. 

Pupuk organik butuh waktu lebih lama untuk bereaksi yang membuat proses perawatan tanaman akan lebih lama.

Padahal, secara harga pupuk organik relatif lebih murah daripada pupuk kimia seperti urea.

Cara Membuat Rencana Bisnis Pupuk 

bisnis pupuk
Foto: Pembuatan Pupuk (pexels.com)
shopee pilih lokal

Jika masih tertarik membangun bisnis pupuk organik, kamu bisa mencoba beberapa langkah tersebut. 

1. Lakukan riset mendalam 

Sama seperti bisnis-bisnis lainnya, sebelum memulai bisnis pupuk, kamu harus melakukan riset mendalam untuk menemukan formula terbaik.

Prototipe produk harus dibuat sebelum kamu lanjut ke tahap-tahap berikutnya. 

Untuk merintis bisnis pupuk, kamu tidak harus memiliki latar belakang pendidikan di bidang terkait seperti peternakan, pertanian, kimia, biologi, dan lainnya, kok.

Kamu bisa berbagi tugas dengan rekan yang menekuni bidang tersebut untuk fokus ke proses produksi. 

2. Cari penyedia bahan baku 

Setelah tahu formula yang tepat untuk produk pupuk organik, segera cari penyedia bahan baku yang bisa menjamin rantai produksimu.

Kamu bisa bekerja sama dengan peternak untuk membuat pupuk kandang, penjual sayur dan buah untuk dapat sisa bahan segar yang tidak terpakai, penjual kelapa segar untuk dapat sabutnya, pengrajin kayu, dan lain sebagainya.

Tentukan pula volume produksimu dalam sebulan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku. 

Baca Juga: Tertarik dengan Bisnis Pertanian? Ini 8 Langkah Memulainya

3. Temukan target konsumen yang potensial 

Harus diakui pupuk organik tidak banyak diminati petani skala besar karena beberapa kekurangan yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.

Namun, kamu bisa mencari target pasar yang lebih spesifik misal petani sayur organik, pegiat permakultur, konsumen perseorangan, dan para petani skala kecil lainnya yang tidak memiliki urgensi menghasilkan produk pertanian dalam waktu cepat. 

Sebagai eksperimen dan tes pasar, kamu bisa memberikan produk cuma-cuma ke beberapa konsumen potensial untuk mendapat feedback yang dibutuhkan. Masukan dari mereka akan sangat berharga dalam mempersiapkan produk sebelum dijual bebas. 

4. Urus perizinan dan hak edar

Setelah dapat feedback yang cukup dan dirasa produk bekerja dengan baik, lakukan perizinan legal agar produkmu bisa diedarkan secara luas.

Bisnis pupuk cukup krusial sehingga perlu ada pengecekan dari stakeholder terkait.

Di kasus Indonesia, kamu membutuhkan izin dari Kementerian Pertanian serta mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Hati-hati, memperjualbelikan pupuk tanpa hak edar bisa terancam hukuman pidana. 

5. Sewa lokasi produksi 

Jangan lupa untuk menyiapkan lokasi produksi. Bila kamu memulai sebagai UMKM atau bisnis pupuk skala rumahan, kamu akan membutuhkan pekarangan untuk proses produksi, serta bangunan sebagai gudang dan kantor.

Mesin dan perlengkapan lain juga perlu disiapkan untuk mempercepat dan mempermudah proses produksi. 

6. Kemas dengan baik 

Kemasan adalah komponen penting dalam bisnis pupuk, baik organik maupun kimia. Pupuk memiliki aroma yang cukup menyengat karena bahan bakunya.

Untuk itu, kemasan harus benar-benar bisa menyamarkan aroma kuat tersebut serta menjaga keutuhan serta kualitas produk.

Disarankan untuk menggunakan kemasan yang tahan air dan kedap udara seperti plastik. 

Baca Juga: 5 Ide Bisnis Kerajinan dari Botol Bekas, Tertarik Mencoba?

7. Strategi pemasaran dan promosi

Cara terakhir dan yang harus dilakukan secara berkala serta jeli adalah pemasaran. Tanpanya pupukmu tidak akan dikenal pasar. Lakukan dengan cara luring maupun daring.

Daring cocok untuk menyasar konsumen perorangan, sementara cara luring lebih diutamakan untuk yang menyasar pelaku industri pertanian.

Karena itu, silakan cari cara yang paling efektif sesuai dengan target yang disasar.

Untuk konsumen perorangan, kamu bisa melakukan pendekatan dengan membuat video tentang permakultur dan hobi berkebun misalnya. Untuk target business-2-business (B2B), lakukan dengan cara membangun jaringan serta harga khusus grosir misalnya. 

Bisnis pupuk cukup menjanjikan di tengah ketidakpastian pasar global akibat konflik dan konstelasi politik yang kurang kondusif. Jadikan peluang untuk membuka lapangan kerja di dalam negeri, yuk

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X