11 Cara Menyusun Creative Brief untuk Keperluan Campaign

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Dalam membuat campaign untuk sebuah brand. Ada banyak proses yang harus dilakui, salah satunya membuat creative brief.

Bagi kamu yang berkecimpung dalam dunia pembuatan campaign untuk keperluan promosi bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan creative brief.

Biasanya, creative brief atau ringkasan kreatif merupakan dokumen yang digunakan oleh para profesional atau agensi kreatif untuk panduan dalam pembuatan proyek kreatif.

Dalam sebuah ringkasan kreatif, akan berisi tentang ketentuan pembuatan campaign. Mulai dari ketentuan dalam membuat konten penawaran, timeline proyek, hingga kisaran anggaran yang dibutuhkan.

Dengan begitu, kamu bisa membuat proyek kreatif yang sesuai kebutuhan. Creative brief juga bisa digunakan sebagai perantara pada klien untuk menyelaraskan ekspektasi sekaligus mengonsolidasikan semua upaya sejak awal proyek mulai dibuat.

Baca Juga: Mengenal Campaign dan 3 Manfaatnya bagi Bisnis?

Cara Membuat Creative Brief

cara membuat creative brief
Foto: Cara Membuat Creative Brief (unsplash.com)

Untuk dapat membuat ringkasan kreatif sebelum membuat proyek pemasaran seperti iklan, kamu bisa coba beberapa tips di bawah ini:

1. Tentukan Nama Proyek Kreatif

Saat membuat ringkasan proyek kreatif, pastikan kamu telah membuat atau menentukan namanya terlebih dahulu. Ini mungkin terdengar sederhana, tetapi ini adalah salah satu komponen paling penting dari ringkasan kreatif.

Ketika kamu ingin membuat campaign seputar produk atau layanan yang benar-benar baru, nama campaign akan menjadi yang pertama kali diperkenalkan pada anggota tim selama awal proses pembuatan.

Pastikan kamu membuat nama proyek yang mendeskripsikan materi iklan. Jadi, buatlah dengan singkat, sederhana, dan jelas.

2. Tulis Informasi Seputar Merek dan Latar Belakang Proyek

Cara membuat creative brief selanjutnya, yakni tulislah informasi singkat seputar merek dan latar belakang dibuatnya proyek kreatif.

Dalam hal ini, latar belakang perusahaan sebaiknya tidak dibuat menyerupai riwayat umum perusahaan atau paragraf yang disalin dan ditempel dari halaman “About Us” di website.

Tuliskanlah informasi seputar merek dan latar belakang sesuai dengan proyek yang akan kamu buat. Misalnya dengan menuliskan beberapa kalimat yang merangkum misi merek. Kemudian, tambahkan beberapa kalimat yang memberikan gambaran latar belakang merek dan apa yang menyebabkan pengembangan proyek.

3. Jelaskan Tujuan Dibuatnya Proyek

Cara membuat creative brief selanjutnya yang dikutip dari HubSpot, yaitu menjelaskan tujuan dibuatnya proyek kreatif.

Tujuan proyek harus menjelaskan secara singkat tentang tujuan proyek, timeline, dan audiens yang akan ditargetkan. Ini dapat dilakukan dalam satu atau dua kalimat, tetapi kamu juga dapat berkreasi dan mengaturnya dalam beberapa bagian.

Bagian dari brief kreatif ini akan sangat membantu dalam menekankan mengapa proyek perlu dilakukan. Aspek tujuan akan membantu kamu dan tim untuk menyelaraskan ekspektasi proyek.

Jika perusahaan atau klien belum mengidentifikasi tantangan besar apa pun, kamu dapat memfokuskan bagian ini pada penulisan tujuan dan sasaran. Jelaskan seperti apa proyek yang sukses dan bagaimana hal itu akan menguntungkan perusahaan.

Baca Juga: Manfaatkan Marketing Tools sebagai Alat Krusial untuk Campaign

4. Tentukan Target Audiens

creative brief
Foto: Target Konsumen (unsplash.com)
shopee pilih lokal

Jangan lupa untuk menentukan target audiens dalam brief proyek kreatif yang ingin kamu buat. Dengan mengetahui siapa target audiens merek, kamu bisa mengeksplor lebih banyak ide yang relevan untuk mereka.

Saat menyusun bagian audiens target dalam creative brief, pastikan untuk menyertakan hal-hal berikut:

  • Demografi, yaitu informasi demografis sederhana yang memberi tim kamu informasi tentang siapa sebenarnya audiens targetnya. Misalnya mengetahui usia, pendapatan, pendidikan, etnis, dan pekerjaan.
  • Perilaku, cari tahu informasi seputar pembelian, tren, dan riwayat pelanggan lainnya membentuk perilaku target audiens. Jadi, kamu bisa mengarahkan materi iklan lebih efektif untuk calon pelanggan yang telah ditentukan.
  • Psikografis, ini merupakan cara audiens berpikir dan merasakan tentang merek dan produk atau layanan yang kamu jual secara umum.
  • Geografis, untuk mengetahui manakah lokasi target audiens yang paling potensial untuk penempatan iklan sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan maksimal.

5. Jabarkan Daftar Pesaing di Industri yang Sama

Hal penting lainnya yang tidak boleh terlewatkan selama membuat creative brief yaitu menjelaskan tentang daftar pesaing atau kompetitor di industri.

Selain itu, kamu bisa menuliskan tentang produk dan layanan yang serupa dengan pesaing.

Jadi, kamu dan tim dapat menggunakan data kompetitif itu untuk menghasilkan ide yang belum dicoba, belajar dari proyek mereka yang gagal, atau membangun proyek yang telah mereka gunakan sebelumnya dengan hasil lebih optimal.

6. Tulis Pesan yang Ingin Disampaikan

Dalam membuat creative brief, kamu juga perlu menuliskan pesan yang ingin disampaikan kepada target audiens.

Pesan utama yang ingin disampaikan melalui campaign bisa berupa deskripsi permasalahan yang dihadapi oleh target audiens, pengalaman audiens, hingga menjabarkan manfaat yang akan mereka terima sebagai hasil dari solusi perusahaanmu.

Dengan begitu, target audiens dapat memahami peran produk atau layanan sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Baca Juga: 5 Manfaat Iklan Online bagi Pemasaran Produk

7. Buat Perkiraan Anggaran

Dalam membuat campaign kreatif untuk keperluan pemasaran bisnis, diperlukan biaya yang cukup. Jadi, kamu sebaiknya bisa membuat perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan rencana proyek.

Pastikan untuk menentukan angka aktual dan menjelaskan apa saja kebutuhan yang membutuhkan anggaran tersebut. Kamu mungkin bisa melakukan penelitian untuk membuat kisaran biaya iklan.

8. Jadwalkan Timeline Proyek

Selain itu, pastikan kamu bisa membuat timeline proyek dengan efektif sehingga proses pembuatannya selesai tepat waktu.

Dengan timeline, kamu dan tim juga bisa bekerja sesuai dengan alur proyek yang telah direncanakan sebelumnya.

Menentukan tenggat waktu pembuatan proyek juga akan berguna untuk para anggota tim. Jadi, mereka bisa tahu berapa lama mereka harus menyelesaikan pekerjaannya.

9. Tentukan CTA Terbaik

Target audiens yang telah kamu tentukan perlu melakukan sesuatu setelah mereka melihat campaign. Oleh karena itu, pastikan kamu menentukan CTA (Call-to-Action) terbaik dalam creative brief agar hasil kinerja campaign lebih maksimal.

Dalam hal ini, CTA yang dibuat tidak harus berupa tindakan fisik. CTA dapat dibuat dengan tujuan untuk mengubah pemikiran dan persepsi tentang merek kamu, sehingga target audiens tidak harus melakukan apa pun.

Creative brief mungkin memuat beberapa CTA dalam sebuah campaign. Namun, sebaiknya kamu memiliki satu CTA utama yang mendorong realisasi tujuan proyek, yang telah ditentukan di awal pembuatan proyek kreatif.

Baca Juga: Contoh Iklan Jasa dan 7 Cara Membuatnya

10. Susun Perencanaan Distribusi

Tahap berikutnya dalam membuat brief proyek kreatif, yakni susunlah perencanaan distribusi yang tepat agar hasilnya lebih optimal.

Dalam hal ini, kamu perlu mencantumkan beberapa saluran atau platform yang akan digunakan untuk meluncurkan campaign.

Saat menyusun bagian ini, pikirkan tentang target audiens bisnismu. Jangan buang waktu untuk membuat strategi promosi yang tidak akan mereka lihat.

Jadi, pastikan distribusi konten penawarannya tepat sasaran. Misalnya, dengan memilih platform media sosial yang paling banyak digunakan oleh target pasar kamu.

11. Bagikan Susunan Proyek Kreatif kepada Pemangku Kepentingan

Setelah membuat draft pengarahan materi iklan, bagikanlah dengan tim yang akan bekerja sama dengan kamu selama prosesnya.

Kamu bisa membagikan creative brief ini dalam bentuk dokumen fisik, atau dokumen digital/online sehingga lebih praktis.

Ketika sudah memutuskan untuk membagikan brief proyek kreatif pada seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, pastikan kamu bersikap terbuka dengan kritik atau saran yang diberikan oleh orang lain.

Siapa tahu, masukkan yang kamu dapat dari anggota tim proyek akan memberikan hasil yang lebih baik daripana perencanaan buatanmu.

Dengan begitu, kamu bisa membentuk tim yang kompak untuk mewujudkan proyek menjadi nyata.

Itu dia penjelasan seputar creative brief dalam pembuatan campaign, beserta tips menyusunnya. Semoga membantu prosesmu dalam membuat iklan bisnis, ya.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X