7 Dampak Resesi Global Terhadap Indonesia

Share this Post

resesi global
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Mari cari tahu apa saja dampak resesi global melalui artikel berikut.

Resesi global tahun 2022 ini memiliki dampak yang sangat luas, tak terkecuali Indonesia.

Mengutip laman Investopedia, resesi merupakan kondisi penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, meluas, dan berkepanjangan.

Umumnya, jangka waktu menurunnya perekonomian yang disebut resesi ini berlangsung enam bulan atau lebih.

Tentu saja, melesunya roda perekonomian akan membawa dampak yang sangat besar di berbagai sektor. Apalagi resesi ini terjadi secara global, jadi meliputi berbagai negara di dunia.

Hingga saat ini, negara yang paling terguncang adalah wilayah Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, beberapa negara maju lainnya juga terkena dampaknya. Bahkan, beberapa negara berkembang terancam bangkrut.

Baca Juga: Dampak Inflasi Global, Apakah Indonesia Aman?

Dampak Resesi Global Terhadap Indonesia

resesi global
(Foto grafik penurunan. Sumber: Pixabay.com)

Tanah Air pun tak terelakkan dari ancaman resesi global. Akan ada banyak sekali bidang yang terdampak dari adanya resesi global ini.

Berikut beberapa dampak resesi global terhadap Indonesia yang perlu kamu ketahui:

1. Kenaikan Harga

Salah satu dampak resesi yang paling nyata, yaitu kenaikan harga. Baik itu produk atau pun layanan. Terlebih pada produk-produk buatan luar negeri atau impor.

Ketika bahan baku mengalami kenaikan harga, maka ongkos produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi lebih besar.

Akibatnya, hasil produksi harus dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi untuk menutup biaya bahan baku beserta proses produksinya.

2. Nilai Rupiah Melemah

Dampak resesi lainnya yang bisa melanda Indonesia karena krisis ekonomi global, yakni nilai tukar mata uang rupiah semakin melemah.

Melansir laman Pajak, melemahnya nilai rupiah disebabkan karena kepanikan investor terhadap adanya resesi di berbagai negara.

Investor pun beralih dengan mencari aset-aset safe haven di kala krisis.

Pelemahan mata uang rupiah juga bisa diakibatkan oleh sentimen negatif, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Berdasarkan pantauan dari Katadata.co.id, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 14.767 per dolar Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Ketahui 4 Cara Mengatasi Inflasi agar Bisnis Tetap Lancar

3. Operasi Bisnis Terhambat

Kenaikan harga bahan baku akibat resesi ini tentu saja turut mengancam operasional perusahaan.

Perusahaan yang sebelumnya bisa memproduksi banyak barang sekaligus perlu menekan pengeluarnnya untuk belanja bahan baku.

Bukan tidak mungkin pula bagi perusahaan untuk menekan produksi sehingga beberapa produk juga dapat berhenti edar.

Hal seperti ini dapat menghambat cash flow perusahaan secara kesuluruhan. Pada akhirnya, perusahan terus mengalami kerugian dan terancam gulung tikar.

4. Daya Beli Menurun

Meningkatkan harga jual produk imbas dari melambungnya bahan baku juga bisa membuat konsumen kehilangan daya beli.

Mereka yang mengalami penurunan pendapatan mungkin akan beralih ke barang-barang berharga murah.

Selain itu, masyarakat akan lebih selektif dalam membelanjakan uang mereka. Pastinya, sebagian besar masyarakat akan memenuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Menurunnya daya beli konsumen menyebabkan perusahaan kehilangan banyak pendapatan. Penurunan omzet ini tentu akan berdampak pada operasional bisnis secara menyeluruh.

Akibatnya, perusahaan akan kesulitan melakukan proses produksi, tidak mampu membayar kewajiban sewa, hingga pengurangan kesejahteraan karyawan.

Baca Juga: Contoh Financial Plan untuk Bisnis, Rencana Keuangan Jadi Terarah

5. Pengurangan Karyawan di Perusahaan

Tidak hanya pemerintah, sektor bisnis pun akan ikut tercekik karena dampak resesi global yang melanda.

Memang benar, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk tetap bertahan di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian. Namun, bukan berarti cara ini minim risiko.

Salah satunya dengan mengurangi karyawan atau PHK karena perusahaan tak mampu lagi membayar upah.

Pada akhirnya, angka pengangguran dan kemiskinan turut meningkat yang bisa saja menimbulkan masalah-masalah baru di lingkungan sekitar.

6. Kinerja Investasi Menurun

Melemahnya nilai tukar mata uang rupiah akibat resesi global juga bisa menyebabkan kinerja investasi menurun.

Ketidakstabilan ekonomi yang terjadi membuat para investor beralih instrumen investasi ke hal-hal yang lebh aman dan minim risiko.

Menurunnya kinerja investasi bisa berdampak besar pada operasi bisnis maupun ekspansi usaha.

Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan Usaha yang Tepat, Catat!

7. Bisnis Terancam Gulung Tikar

Bagi perusahaan kecil maupun besar yang tak bisa bertahan di tengah resesi global bisa saja menekan upah karyawan hingga menutup operasional bisnis mereka.

Hal ini bisa kamu lihat dengan beberapa gerai ritel yang tutup. Padahal, mereka termasuk ke dalam perusahaan-perusahaan besar.

Bahkan, beberapa perusahana yang sudah tak mampu bertahan pun terpaksa untuk benar-benar menutup operasinya secara keseluruhan.

Itu dia beberapa dampak resesi global terhadap Indonesia di berbagai sektor.

Meski cukup menakutkan, tetapi kamu tak perlu panik. Dampak resesi ini bisa diminimalisir dengan cara-cara yang tepat.

Misalnya dengan mengelola kembali cash flow keuangan sehingga pos-posnya teratur, tidak boros, dan menyiapkan dana darurat.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X