Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Financial distress adalah penurunan kondisi keuangan perusahaan karena berbagai faktor. Bagaimana cara mengatasinya?

Dalam bisnis, kekuatan finansial merupakan fondasi dasar yang harus dimiliki.

Finansial perusahaan dapat diperoleh melalui hasil penjualan, modal para pemilik, investor, pinjaman, dan sebagainya.

Memperkuat finansial perusahaan memang tidak mudah. Pasalnya, kondisi pasar yang terus berubah menuntut adanya inovasi baru.

Belum lagi, kondisi ekonomi makro yang terjadi saat ini banyak mengganggu keuangan perusahaan.

Inflasi, resesi, investor winter, kelangkaan, dan kenaikan harga-harga adalah beberapa faktor yang melemahkan keuangan perusahaan atau disebut financial distress.

Lantas, apa penyebab financial distress dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca Juga: Master Budget Perusahaan: Manfaat dan Cara Menyusunnya

Pengertian Financial Distress

financial distress
Foto: Kesulitan Keuangan (freepik.com)

Melansir dari Corporate Finance Institute, financial distress merupakan istilah yang digunakan dalam keuangan perusahaan yang menggambarkan suatu kemunduran.

Kondisi keuangan perusahaan sedang menurun sehingga kesulitan membayar kewajiban, terutama tagihan pinjaman.

Kesulitan keuangan jangka panjang dapat menyebabkan kebangkrutan.

Kondisi ini mungkin terjadi ketika bisnis memiliki leverage tinggi, tingkat laba rendah, dan/atau penjualan yang sensitif terhadap perubahan pasar.

Adapun siklus financial distress perusahaan terdiri atas periode awal penurunan kinerja hingga ke titik terendah, kemudian tahap pemulihan apabila perusahaan bisa memperbaiki kinerja.

Dalam kondisi ini, perusahaan akan terus bertransisi dan mencoba cara-cara baru demi mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Selain berusaha memperbaiki kinerja, tak jarang ada perusahaan yang melakukan efisiensi sumber daya.

Misalnya dengan melelang aset kantor, mencari investor baru, berusaha memperoleh pinjaman, mengurangi fasilitas kantor, hingga merumahkan sebagian pekerjanya.

Baca Juga: Unearned Revenue: Pengertian, Contoh, dan Cara Mencatatnya

Terjerat Financial Distress, Bagaimana Tanggapan Stakeholder Lain?

Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya
Foto: Manajemen Keuangan (freepik.com)
shopee pilih lokal

Perlu diketahui bersama, sebuah bisnis tak bisa berdiri sendiri.

Setiap bisnis tentu memiliki mitra yang disebut sebagai supplier, mitra penjualan, distributor, waralaba, konsumen, investor, dan sebagainya.

Semua unsur tersebut merupakan bagian dari stakeholder atau pemangku kepentingan dalam bisnis.

Pertanyaannya, jika suatu bisnis mengalami kesulitan finansial, bagaimana tanggapan stakeholder yang terlibat dalam bisnis tersebut?

Umumnya, ketika sebuah bisnis mengalami kesulitan finansial, pihak lain akan mengurangi risiko sehubungan dengan bisnis tersebut.

Sebagai pemasok, langkah yang diambil mungkin saja dengan meminta pengembalian inventaris yang belum dibayar.

Pemasok juga dapat menuntut pembayaran tambahan jika bisnis yang mengalami kesulitan keuangan melanggar perjanjian.

Termasuk membebankan bunga keterlambatan dan penalti atas utang yang jatuh tempo.

Pemberi pinjaman dan investor juga akan lebih konservatif.

Menurut Accounting Tools, mereka mungkin akan membatalkan pinjaman dan tidak memberikan pinjaman tambahan.

Pelanggan juga dapat membatalkan pesanan dan tidak melakukan pemesanan baru. Sementara itu, pesaing akan berusaha “mencuri” pelanggan yang ada.

Baca Juga: Fungsi Buku Besar Pembantu untuk Mencatat Keuangan, Simak!

Penyebab Financial Distress

Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya
Foto: Kesulitan Keuangan (freepik.com)
shopee pilih lokal

Sangat mudah bagi perusahaan untuk mengalami financial distress, bahkan bagi perusahaan yang sudah dikelola dengan baik.

Dalam beberapa kondisi, kesulitan keuangan bisa disebabkan oleh hal-hal tak terduga.

Misalnya saja, pandemi COVID-19 yang sangat berdampak pada bisnis dan ekonomi. Banyak perusahaan yang mengurangi pekerja bahkan menghentikan operasional bisnisnya.

Selain itu, berikut ini beberapa penyebab financial distress perusahaan yang perlu kamu ketahui.

1. Pendapatan Menurun, Pengeluaran Tetap Sama

Kondisi pertama yang memicu kesulitan keuangan perusahaan adalah pendapatan yang menurun, namun pengeluaran perusahaan tetap sama besarnya.

Dalam situasi ini, efisiensi anggaran dan kejelian dalam melihat kondisi pasar sangat diperlukan.

Sebab, sebuah bisnis perlu menghemat pengeluaran hanya untuk urusan yang esensial saja.

Sementara itu, inovasi tetap harus berjalan untuk menjawab tantangan pasar yang terus berubah.

2. Utang yang Terlalu Besar

Sebagian bisnis memilih mengambil pinjaman bank sebagai modal usahanya. Sayangnya, penjualan tidak selalu konsisten.

Terkadang, pemasukan yang kamu peroleh tidak cukup untuk melunasi tagihan utang. Alhasil, terjadilah kondisi kesulitan keuangan.

Kondisi ini menjadi semakin parah karena adanya beban bunga yang menumpuk, penalti keterlambatan, dan meningkatnya suku bunga pinjaman.

3. Manajemen Keuangan yang Buruk

Meskipun sebuah perusahaan memperoleh laba yang besar, jika tidak dikelola dengan baik, pada akhirnya tetap akan berujung bencana.

Manajemen keuangan dilakukan untuk menggunakan dana seefisien mungkin untuk hal-hal esensial yang berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan.

Sayangnya, tak sedikit bisnis yang mencoba lini bisnis baru ketika memiliki banyak dana. Namun, tak semuanya berjalan dengan mulus.

Terkadang, bisnis harus berfokus pada kegiatan intinya saja, mengurangi anggaran yang tidak perlu, dan mengalokasikan dana dengan hati-hati.

Baca Juga: Petty Cash atau Kas Kecil, Simak Penjelasan Lengkapnya

4. Rencana Investasi yang Buruk

Sangat penting untuk menjaga arus kas tetap sehat dari investasi. Perusahaan mungkin akan menanamkan sejumlah modal pada perusahaan lain.

Investasi ini menjadi sumber pemasukan lain bagi perusahaan. Namun, layaknya investasi pada umumnya.

Jika mengalami kemunduran, maka dana yang diinvestasikan juga tidak akan menjadi pemasukan. Perusahaan justru ikut merugi karena nilai investasinya menurun.

Oleh karena ini, membuat rencana investasi yang tepat sangat penting.

5. Penggelapan Uang atau Korupsi

Penggelapan uang, penipuan, atau korupsi dalam menyebabkan financial distress. Banyak contoh perusahaan yang mengalami kemunduran karena kasus ini.

Keuangan perusahaan yang seharusnya digunakan untuk kepentingan bisnis, justru dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk kepentingannya pribadi.

Contoh kecil dari penggelapan uang atau korupsi adalah markup anggaran proyek atau acara perusahaan yang nominalnya begitu besar.

Alhasil, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dari yang seharusnya.

Cara Mencegah Financial Distress

Penyebab Financial Distress dan Cara Mencegahnya
Foto: Manajemen Keuangan Perusahaan (freepik.com)
shopee pilih lokal

Secara umum, solusi mengatasi financial distress sudah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya.

Setidaknya ada dua cara untuk mencegah kesulitan keuangan, yakni melalui restrukturisasi non keuangan dan restrukturisasi keuangan.

1. Restrukturisasi Non-Keuangan

Ketika financial distress disebabkan oleh manajemen yang buruk, dibutuhkan tindakan restrukturisasi non-keuangan.

Perusahaan mungkin perlu meninjau dan merevisi semua rencana bisnis, proyek jangka panjang, manajemen produksi, penjualan, hingga melakukan transisi jajaran manajer atau pemimpin divisi.

Hal ini dilakukan untuk menemukan cara baru yang lebih efektif dari sisi manajemen dalam mencegah kesulitan keuangan.

Baca Juga: Cash and Carry, Simak Cara Kerjanya dalam Transaksi Jual-Beli

2. Restrukturisasi Keuangan

Jika kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan tertekan, restrukturisasi keuangan perlu dilakukan.

Misalnya dengan mengatur ulang alokasi keuangan, mencari sumber pemasukan alternatif, mengurangi biaya yang tidak perlu, menurunkan biaya produksi, hingga melakukan merger dengan perusahaan lain.

Pada akhirnya, financial distress yang memburuk dapat membawa perusahaan pada kebangkrutan jika tidak segera diatasi.

3. Lindungi Diri dengan Asuransi

Ada juga yang ketiga, selain reskonstruksi yaitu perlindungan diri dengan asuransi. Pastikan kamu memiliki asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi properti yang memadai.

Asuransi akan melindungi kamu dari biaya medis yang tak terduga, kehilangan pendapatan karena penyakit atau kecelakaan, dan kerusakan properti.

Demikian penjelasan seputar financial distress yang perlu kamu ketahui sebelum menjalankan bisnis.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X