Apa Itu Merchant? Ini 7 Jenis Produknya

Share this Post

Jenis Produk Merchant
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Pengertian merchant mengalami perkembangan dari masa ke masa. Dalam pengertian sederhana, ia diartikan sebagai pedagang, pihak yang menjual produk atau jasa dengan tujuan mendapat profit.

Seiring perkembangan zaman, asosiasi terhadap kata “merchant” menjadi meluas.

Dengan berkembangnya cara transaksi, terdapat sebuah sistem pembayaran yang melibatkan pedagang dengan sejumlah penyedia jasa lainnya.

Kemudian muncullah istilah lain, seperti akun merchant dan layanan merchant. Dalam artikel ini akan dijelaskan secara mendalam, mulai dari cara kerja hingga jenis produk.

Cari tahu, yuk.

Baca Juga: Pengertian Ecoprint dan 6 Keunggulannya untuk Bisnis

Pengertian Merchant

merchant
Foto: Membayar Menggunakan Pesan EDC (Unsplash.com)

Dalam pengertian dasarnya, merchant merupakan perusahaan atau individu yang menjual barang atau jasa.

Adapun merchant e-commerce adalah seseorang yang menjual secara eksklusif melalui internet.

Tugasnya menjual produknya kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.

Secara hukum, ia memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap pelanggan karena ia memiliki pengetahuan mengenai produk yang ia jual.

Istilah ini bersifat nonspesifik untuk siapa saja yang menjual sesuatu. Satu-satunya faktor penentu, yaitu produk atau layanan dijual untuk mendapatkan keuntungan.

Secara historis melansir E-commerce Platforms, merchant memanglah siapa saja yang terlibat dalam bisnis atau perdagangan. Selama abad ke-16, pedagang lokal termasuk sebagai merchant.

Mulai dari pedagang lokal, seperti tukang roti, pedagang grosir, pemilik toko, hingga perusahaan ekspor dan impor.

Seiring berkembangnya zaman, reputasi para pedagang jadi bervariasi.

Di Roma dan Yunani Kuno, pedagang dianugerahi status sosial yang tinggi. Kemudian di Timur Tengah, para saudagar juga menikmati status tinggi.

Definisinya kini mengalami banyak perubahan. Pada zaman modern, merchant adalah individu atau bisnis yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan profit, arus kas, dan pendapatan.

Dengan perkembangan teknologi dan dunia digital, pengertiannya juga meluas. Ada kemudian yang kita kenal sebagai akun merchant.

Akun ini merupakan jenis rekening bank yang memungkinkan penjual, terutama di e-commerce, menerima transaksi kartu kredit dan debit secara elektronik dari pelanggan.

Semua transaksi ini dapat dilakukan melalui payment gateway yang disediakan oleh perusahaan berbasis teknologi.

Jika kamu adalah pemilik bisnis e-commerce, penting untuk menggunakan skema pembayaran nontunai yang dipercaya oleh pelanggan dan memiliki standar keamanan tinggi.

Jadi, kamu perlu menyiapkan akun merchant untuk memproses pembayaran dari pembeli.

Bagaimana caranya mendapatkan akun merchant? Pertama, pedagang bekerja sama dengan bank yang mengakuisisi pengajuan dan penerimaan akun.

Setiap kali pelanggan bertransaksi dengan kartu kredit atau debit, pedagang mengirim informasi transaksi pembelian ke bank yang mengakuisisi.

Bank kemudian akan mengirimkannya melalui jaringan asosiasi kartu ke bank penerbit pemegang kartu. Bank penerbit akan menyetujui atau menolak tagihan dan menagih pemegang kartu terkait jumlah yang harus dibayar pedagang.

Baca Juga: Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia Menurut Nilai Asetnya

Cara Kerja Layanan Merchant

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kita tahu bahwa merchant dalam dunia digital lebih diasosiasikan dengan transaksi secara online antara pedagang dan pembeli.

Layanan merchant memungkinkan bisnis menerima pembayaran melalui saluran terenkripsi yang aman.

Layanan ini tentunya memerlukan pengaturan akun merchant. Akun ini menjadi tempat penyimpanan dana dari transaksi yang diproses.

Adapun akun ini bertindak sebagai perantara antara rekening bank bisnismu, jaringan kartu kredit, dan bank penerbit pelanggan. Tanpa akun tersebut, kamu tidak dapat menerima pembayaran kartu kredit dan jenis pembayaran elektronik lainnya.

Mengutip Fifth Third Bank, berikut ini cara kerja layanan merchant secara lebih terperinci:

• Pelanggan membayar produk atau layananmu dengan transaksi secara elektronik, baik melalui mesin EDC (electronic data capture) atau kode QR (quick response).

• Terminal kartu kredit dengan aman mengirimkan perincian pembayaran ke rekening merchant-mu, meminta otorisasi pembayaran.

• Akun merchant milikmu mengirimkan transaksi ke asosiasi kartu kredit yang terhubung.

• Asosiasi kartu kredit kemudian meneruskan transaksi ke penerbit kartu kredit atau bank penerbit.

• Bank penerbit kartu kredit melakukan persetujuan atau penolakan transaksi berdasarkan status rekening nasabah.

• Bank kemudian akan mengirim pesan apakah akan menyetujui atau menolak transaksi, lalu dikirim kembali ke terminal kartu kredit bisnismu.

Baca Juga: Ini 5 Ide Bisnis Sayuran Online, Simak Pula Tipsnya!

Jenis Produk Merchant

kualitas produk
Foto: Melihat Daftar Belanja (Freepik.com)
shopee pilih lokal

Produk merchant memiliki banyak jenis. Tidak terbatas pada mesin EDC atau payment gateway untuk transaksi e-commerce saja.

Berikut ini sejumlah jenis produk yang dapat kamu temukan. Kamu bisa memilih mana yang paling efektif dan efisien bagi transaksi bisnismu.

1. Pembayaran Tanpa Kontak

Jenis pembayaran yang digolongkan sebagai tanpa kontak, yaitu kartu kredit, kartu debit, Gopay, OVO, Google Pay, dan masih banyak lainnya.

Semua transaksi ini menggunakan perangkat yang memungkinkan untuk pembayaran tanpa kontak. Perangkat tersebut, yakni pemindai kode QR, near field communication (NFC), atau radio-frequency indentification (RFID).

2. Pembayaran Seluler

Jenis pembayaran ini merupakan pembayaran yang dilakukan untuk produk atau layanan melalui perangkat elektronik portabel, seperti ponsel pintar.

Teknologi pembayaran seluler juga dapat digunakan untuk mengirim uang ke keluarga atau teman dengan aplikasi semacam PayPal.

Baca Juga: Bagaimana Cara Jual Foto di iStock? Ini Dia Tipsnya

3. Terminal Kartu Kredit

Ini dapat disebut juga sebagai terminal EDC. Perangkat elektronik ini memungkinkan pedagang menerima kartu kredit atau kartu debit.

Pelanggan dapat menggesek, memasukkan, atau tap kartu kredit atau kartu debit untuk melakukan pembayaran.

4. E-commerce

Platform e-commerce adalah aktivitas membeli atau menjual produk secara elektronik pada layanan online atau melalui internet.

Pembayaran di e-commerce dapat menerima kartu kredit dan kartu debit, bahkan pembayaran seluler.

Solusi e-commerce dapat menjembatani kesenjangan ketika pembayaran langsung bukanlah pilihan.

5. Terminal Virtual

Ini merupakan aplikasi perangkat lunak untuk pedagang. Terminal virtual memungkinkan pedagang menerima pembayaran dengan kartu tanpa memerlukan kehadiran fisik kartu tersebut.

Baca Juga: Resep Es Buah untuk Jualan, Cuan saat Ramadan!

6. Sistem POS (Point of Sale)

Sistem titik penjualan atau point of sale (POS) adalah tempat bagi pelangganmu melakukan pembayaran untuk produk atau layanan di tokomu.

Penjelasan sederhananya, setiap kali pelanggan melakukan pembelian di tokomu, mereka akan menyelesaikan transaksi POS.

7. Payment Gateway

Payment gateway adalah perangkat lunak yang bekerja dengan situs web atau e-commerce.

Jenis pembayaran ini memungkinkanmu untuk mengambil dan memproses pembayaran kartu kredit yang aman secara online.

Payment gateway berfungsi sebagai pengganti terminal kartu kredit. Pembayaran akan diamankan di pihak penyelenggara payment gateway hingga produk sampai di alamat pembeli.

Setelah itu, pembayaran baru dilepas ke pedagang.

Baca Juga: 2 Tugas Sales Executive dan Fungsinya Bagi Bisnis

Demikian penjelasan mengenai merchant sebagai bagian dari transaksi pembayaran digital. Mudah dipahami, bukan?

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X