Sejarah dan Strategi Bisnis Louis Vuitton, Brand Kenamaan Asal Prancis

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama merek Louis Vuitton, bukan? Namun, apakah kamu tahu bagaimana perjalanan bisnis merek ternama dunia tersebut?

Louis Vuitton memang sudah sangat dikenal masyarakat, khususnya kalangan menengah ke atas. Sebab, produknya merupakan barang-barang branded dengan harga selangit.

Biasanya, kamu mungkin menemukan para selebriti dan orang-orang terkenal yang mengenakan produk LV ini.

Siapa sangka, ternyata pendiri merek dagang produk mewah ini merupakan orang yang hidup sederhana, lho. Yuk, cari tahu sejarah merek LV dari perjalanan sang founder hingga bisa sesukses sekarang.

Baca Juga: 8 Cara Bisnis Fashion Online, Keuntungannya Menjanjikan

Perjalanan Bisnis Louis Vuitton

louis vuitton
Foto: Tas LV (pixabay.com)

Sebelum seberhasil sekarang, tentunya brand Louis Vuitton atau yang juga dikenal sebagai LV ini telah melewati perjalanan panjang. Berikut ini kisahnya yang bisa kamu jadikan inspirasi dalam merintis usaha.

1. Sosok Pendirinya Memiliki Kehidupan Sederhana

Berdirinya merek kenamaan dunia LV ini tidak lepas dari sosok sang founder yang bernama Louis Vuitton.

Tidak banyak yang menyangka bahwa sosok pendiri merek mewah ini ternyata dahulunya memiliki hidup sederhana.

Vuitton lahir pada1821 di Anchay, sebuah dusun kecil di wilayah Jura yang bergunung-gunung dan berhutan lebat di Prancis Timur.

Ia berasal dari keluarga kelas pekerja. Saat kecil, ibu Vuitton meninggal di dunia dan ayahnya memilih untuk menikah lagi.

Ternyata, ibu tirinya tidak sebaik yang ia kira sehingga Vuitton bertekad untuk melarikan diri ke ibu kota Paris.

Saat itu, usianya baru menginjak 13 tahun. Vuitton meninggalkan rumah dan berjalan kaki menuju Paris.

Selama perjalanannya, ia melakukan pekerjaan sambilan untuk makan dan tinggal secara berpindah, di mana saja yang penting bisa dijadikan tempat berlindung.

Salah satu profesi yang membawanya menuju kesuksesan ialah bekerja sebagai pembuat kotak dan pengemas dari merek ternama Paris, Monsieur Marechal.

Pada saat revolusi industri di Paris, pekerjaan seperti itu sangat dihormati.

2. Berawal dari Produk Koper yang Dijual di Paris

Setelah bertahun-tahun menekuni profesinya, akhinya pada 1854 Vuitton memberanikan diri untuk membuka toko di Rue Neuve des Capucines.

Inilah awal mula perjalanan Vuitton memantapkan dirinya sebagai pembuat koper profesional.

Pada saat itu, Vuitton berusia 33 tahun. Ia memutuskan untuk menikah dan merintis bisnisnya sendiri. Dengan meninggalkan tempat kerja sebelumnya.

Kemudian, pada 1858, Vuitton merancang travel bag atau koper Louis Vuitton yang pertama. Dengan desain yang ringan, kokoh, serta kedap air.

Ketika bisnisnya berkembang pesat, Vuitton pun berhasil mempekerjakan dua puluh pekerja untuk membuat kopernya. Ia lalu memindahkan keluarga sekaligus tempat kerjanya ke Asniere.

Pada 1900 dia pun memiliki 100 karyawan, dan pada 1914 perusahaan LV dikabarkan menjadi lebih besar dari dua kali lipat sebelumnya.

Sejak dahulu kala, produk-produk buatan LV memang sudah banyak digunakan oleh para bangsawan Prancis.

Oleh karenanya, merek ini terus menjadi brand mewah sampai sekarang bahkan banyak digunakan oleh para sosialita dan orang-orang terkenal di dunia.

3. Bisnis Dilanjutkan oleh Sang Putra Louis Vuitton

Sayangnya, Vuitton menghembuskan napas terakhirnya pada tahun 1892 di usia 70 tahun. Bisnisnya pun diwariskan kepada sang putra yang bernama Georges Vuitton.

Sejak masa kejayaannya di masa lampau, sudah banyak sekali kasus pemalsuan produk Louis Vuitton.

Hingga akhirnya, Georges Vuitton membuat dan mematenkan logo LV yang telah dikenal dan dapat kamu lihat hingga sekarang.

Saat melanjutkan bisnis sang ayah, Georges Vuitton juga terus mengembangkan merek LV dengan melakukan ekspansi bisnis besar-besaran.

Misalnya dengan menambah jenis produksi, tidak hanya koper melainkan juga berbagai model tas, jam, sepatu, hingga parfum.

Baca Juga: 3 Pentingnya Lookbook Fashion untuk Meningkatkan Penjualan

Strategi Bisnis Louis Vuitton

strategi bisnis louis vuitton
Foto: Sepatu Kolaborasi NIKE dengan LV (unsplash.com)
shopee pilih lokal

Untuk tetap bisa bertahan di tengah banyaknya merek dagang ternama lainnya, LV memiliki strategi bisnis tersendiri.

Berikut beberapa strategi bisnis Louis Vuitton yang juga menjadi rahasia suksesnya, siapa tahu bisa kamu jadikan referensi dalam berbisnis.

1. Konsisten dengan Produk Berkualitas Terbaik

Mengapa Louis Vuitton menjadi brand yang bertahan lama sejak zaman revolusi industri Prancis hingga dunia berubah menjadi semodern sekarang?

Salah satu kuncinya ialah karena LV memproduksi barang-barang mewah dengan kualitas terbaik secara konsisten.

Sejak dahulu sampai saat ini, LV terus memberikan produk terbaik untuk para pelanggannya.

Jadi, mereka bisa mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mudah, karena pelanggan merasa benar-benar puas dengan produk maupun layanannya.

Tidak tanggung-tanggung, produk-produk LV harus melewati proses quality check yang sangat panjang. Sebelum dijual ke pelanggan, produk LV harus melalui pengujian ketahanan dan kekokohan.

Misalnya dengan dimasukkan benda-benda berat sebesar 3,5 kg, dan kemudian dijatuhkan dari tempat yang tinggi sekitar setengah meter selama empat hari berturut-turut.

Bagian ritsleting dari produk LV juga akan diuji dengan cara dibuka-tutup hingga 5.000 kali, sehingga dapat dipastikan ritsletingnya berfungsi baik dan tidak rusak.

Selain itu, bahan atau material produk LV diketahui tahan air dan tahan api.

Pelanggan yang membeli produk LV pun bisa menggunakannya dalam jangka waktu lama, bahkan produknya tidak dapat dihancurkan.

Tidak heran apabila produk LV bisa bertahan lama. Apabila sang pemiliknya merasa bosan atau tidak ingin menggunakannya lagi, produk LV masih bisa dijual kembali ke pelanggan yang lain.

Bukannya merugi, justru produk-produk mewah seperti ini dapat dijadikan aset untuk investasi.

2. Dibuat Handmade dengan Bahan Baku Paling Bagus

Kualitas dan tingkat ketahanannya yang luar biasa dari produk-produk LV ini tentunya bukan tanpa alasan.

Hal ini karena semua bahan baku yang digunakan merupakan kualitas terbaik. Proses pembuatannya pun masih handmade, sehingga setiap detail produknya amat diperhatikan.

Diketahui, produk LV dibuat menggunakan teknik kulit khusus. Tak main-main, total proses yang dilewati selama produksi barang LV ialah 350 bagian berbeda.

Mulai dari tahap pemilihan kulit sebagai bahan baku hingga proses kontrol kualitas akhir.

Setiap bagian kulit yang akan digunakan untuk produksi, harus dipoles dua kali sehari dengan batu akik. Jadi, bisa menciptakan efek glasir yang amat halus pada bagian permukaannya.

Adapun kulit yang dipakai untuk bahan baku pembuatan produk LV bisa berupa kulit sapi, kulit buaya (alligator), hingga kulit ular (snakeskin).

Untuk mencokelatkan kulit khusus yang dipakai sebagai material, dibutuhkan waktu selama 6-10 minggu tergantung pada jenisnya.

Lalu, dibutuhkan 6 minggu lagi untuk mewarnai, memelihara, hingga memoles bagian permukaannya sebelum bahan baku diproses menjadi produk LV.

Proses penemuan warna yang tepat untuk produknya, LV juga membutuhkan waktu tidak sedikit. Dibutuhkan hingga 15 kali percobaan untuk mencapai warna ideal tim desain Louis Vuitton.

Setiap bagian kulit untuk bahan baku akan disortir dengan cermat agar semua garis bersisik di tepi setiap tas bertemu.

Dengan begitu, setiap lapisannya benar-benar cocok dan mampu menghasilkan kilauan yang menawan serta terlihat mewah.

3. Adanya Identitas Merek yang Kuat

trik bisnis louis vuitton
Foto: Jam Tangan LV (pixabay.com)
shopee pilih lokal

Strategi bisnis lainnya yang dilakukan oleh LV untuk menjaga kelanggengan mereknya sejak dahulu hingga saat ini yaitu menciptakan branding atau identitas merek yang kuat.

Dalam hal ini, LV menggunakan logo, simbol, atau monogram merek yang didesain khusus untuk merepresentasikan brand mereka.

Jadi, pelanggan sudah bisa mengenali produk Louis Vuitton hanya dengan melihat signature yang ditandai dengan inisial LV.

Meskipun awalnya logo tersebut dibuat untuk mencegah pemalsuan produk dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab, akhirnya simbol itulah yang menjadi ciri khas dari merek LV.

Logo yang dibuat dan dipatenkan oleh putra dari founder Louis Vuitton pun hanya dimiliki oleh merek tersebut.

Jika ada merek dagang lain yang menggunakan logo sama seperti LV, dapat dipastikan bahwa produk tersebut palsu.

Baca Juga: 10 Kata-kata Promosi Baju Menarik, Bikin Penjualanmu Naik!

4. Bermitra dengan Orang Terkenal untuk Memasarkan Produk

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, brand LV ini sudah dikenal sebagai produk mewah sejak dahulu kala karena banyak digunakan oleh para bangsawan di Prancis.

Hingga kini, LV pun terus mempertahankan kelas bisnisnya di kalangan orang-orang terkenal. Jadi, citra mereknya sebagai produk desainer yang mewah dan mahal terus melekat.

Salah satu strategi yang diterapkan ialah dengan menggandeng orang-orang terkenal sekaligus berpengaruh sebagai mitra untuk memasarkan produknya.

Hal ini bisa kamu lihat dari akun media sosial dan halaman hasil pencarian di internet.

Kamu akan menemukan banyak sekali selebriti maupun orang-orang berpengaruh di dunia yang menggunakan produk LV.

Dengan cara ini, LV bisa memperluas jangkauan pasarnya sehingga semakin banyak diketahui oleh calon pelanggan. Jumlah penjualan pun akan meningkat berkat pemasaran tokoh-tokoh terkenal tersebut.

5. Jaga Ekslusivitas Merek dengan Tidak Memberikan Diskon

Strategi bisnis lainnya yang dilakukan oleh brand kenamaan Paris, LV, yaitu menjaga ekslusivitas merek dan produknya.

Salah satu caranya adalah dengan tidak pernah memberikan diskon saat menjual produk kepada pelanggan.

Hal ini karena semua produk yang dihasilkan merupakan barang dengan bahan baku terbaik dan proses produksi berkualitas tinggi.

Pelanggan yang membeli produknya pun akan merasa puas karena tidak ada satu pun barang reject.

Jadi, mereka akan selalu mendapat produk berkualitas melalui proses produksi dan kontrol kualitas yang panjang.

Tidak hanya itu, ekslusivitasnya juga amat dijaga dengan cara mengembalikan semua produk yang tidak laku ke pabrik di Prancis.

Baik itu tas, baju, sepatu, dan lainnya yang tidak laku, akan dipulangkan ke pabrik untuk dihancurkan.

Dengan begitu, brand Louis Vuitton tetap ekslusif di benak pelanggannya. Tidak heran apabila banyak pelanggan yang bangga akan produk LV miliknya.

Sebab, tidak semua orang bisa membelinya mengingat harganya yang selangit dan produknya yang limited edition.

6. Lakukan Ekspansi Bisnis ke Berbagai Wilayah

Strategi bisnis LV selanjutnya ialah dengan cara melakukan ekspansi bisnis besar-besaran. Melalui pendirian toko di berbagai wilayah potensial.

Dengan begitu, LV bisa diketahui oleh lebih banyak orang. Pada akhirnya, jumlah penjualan produknya pun akan meningkat.

Hingga saat ini, sudah ada banyak sekali toko LV di berbagai negara di dunia. Totalnya sekitar 460 toko yang tersebar di 50 negara di dunia.

Toko LV yang terbesar ini terletak di 101 avenue des Champs-Elysees, Paris, Prancis dengan luas sekitar 1800 meter persegi.

Baca Juga: Berikut 7 Langkah Memulai Bisnis Fashion dari Rumah!

7. Perluas Jangkauan dengan Menaungi Banyak Brand

Tidak sampai di situ, kini LV juga melakukan perluasan bisnis dengan menaungi berbagai merek.

Hal itu dilakukan melalui LVMH, yang merupakan gabungan dari rumah mode Louis Vuitton dengan perusahaan sampanye Moet Hennessy.

Hingga saat ini, ada 75 brand yang berada di bawah naungan LVMH. Dengan enam grup bisnis mulai dari fashion, anggur dan alkohol, parfum dan kosmetik, jam tangan dan perhiasan, retail, hingga aktivitas lainnya.

Beberapa merek yang mungkin kamu pernah dengar dan tergabung dalam LVMH ialah Bulgari, Sephora, Dior, Tiffany & Co, Fendi, TAG Heuer, dan Rimowa.

Itu dia informasi seputar merek Louis Vuitton yang mendunia. Semoga bisa menginspirasi kamu dalam merintis usaha, ya!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X