Mengenal Sea Group, Induk Perusahaan Shopee dan Garena

Share this Post

Sea Group

Table of Contents

Sea Group merupakan induk perusahaan Shopee dan Garena yang menjadi grup perusahaan terbesar di Asia Tenggara.

Jika berbicara tentang Shopee dan Garena, salah satu nama lain yang mungkin cukup sering disebut adalah Sea Group.

Yup, sebagai induk perusahaan, tentu memiliki peran yang penting bagi anak usaha di bawahnya.

Shopee dan Garena saja merupakan dua perusahaan besar yang cukup mendominasi di Asia Tenggara. Shopee hadir dengan layanan e-commerce, sementara Garena hadir sebagai developer game online terkenal, salah satunya Free Fire.

Maka, tak mengherankan jika Sea Ltd menjadi group perusahaan terbesar di Asia Tenggara.

Menariknya, selain Shopee dan Garena, ada anak usaha lain yang juga baru naik daun belakangan ini.

Adalah Sea Bank, perusahaan perbankan yang berdiri di bawah naungan Sea Ltd. Ingin tahu apa saja lini bisnis Sea Group sebagai perusahaan teknologi terbesar?

Simak sampai akhir ya!

Baca Juga: Mau Ikut Program Ekspor Shopee? Ini Syarat dan Ketentuannya

Mengenal Profil Sea Group

sea group
(Foto logo Sea Ltd. Sumber: Trenasia.com)

Siapa yang tak tahu Shopee? Marketplace bernuansa oranye ini masuk ke Indonesia sebagai rival berat dari Tokopedia.

Tak butuh waktu lama, Shopee sukses memikat hati banyak konsumen dalam negeri.

Rupanya, Shopee sendiri mendapat bekingan dari perusahaan teknologi raksasa asal Singapura, Sea Group yang memiliki nama resmi Sea Ltd.

Perusahaan yang satu ini memperkenalkan dirinya sebagai “a global consumer internet company”.

Sea Ltd didirikan pada 2009 dan kini menjelma menjadi raksasa teknologi di Asia Tenggaran. Sea Ltd menggarap pasar e-commerce, gaming, ride hailing, food delivery, hingga digital finance.

Perjalanan bisnis Sea Ltd dimulai dari berdirinya Garena, sebuah developer game yang pertama kali meluncurkan game Free Fire yang laku keras di kalangan para gamers.

Kemudian pada 2015, Sea Ltd melakukan ekspansi dengan mendirikan Shopee. Tak tanggung-tanggung, marketplace ini langsung melebarkan sayapnya di semua negara Asia Tenggara.

Shopee kini sudah mampu menggungguli para pesaingnya, termasuk Lazada yang dibeking oleh Alibaba.

Tak berhenti sampai di situ, Sea Group juga mengembangkan ShopeeFood, Sea Money (Sea Bank), Ryde, dan menembus pasar di negara-negara tetangga.

Baca Juga: Daftar Produk yang Dilarang Shopee, Penjual Wajib Tahu!

Kok Bisa Sea Group Melakukan Eskpansi Besar-besaran?

Mengenal Sea Group, Induk Perusahaan Shopee dan Garena
(Foto logo Sea Ltd. Sumber: Techcrunch.com)

Pada dasarnya, setiap perusahaan yang mampu tampil agresif dalam bisnisnya pastilah didukung oleh finansial yang kuat.

Sea Ltd sebagai induk perusahaan rupanya di-backup oleh Investor besar yang juga bukan pemain biasa dalam bisnis.

Salah satunya adalah Tencent Holdings Ltd, perusahaan konglomerasi asal China yang juga merupakan salah satu dari 10 perusahaan dengan market cap terbesar di dunia.

Aksi gercep Sea Group di Indonesia juga tak main-main. Sea Ltd mengakuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) dan dengan cepat mengubahnya menjadi Sea Bank yang diproyeksikan sebagai bank digital.

Menariknya, aksi Sea Ltd mencaplok BKE dan mendirikan Sea Bank seolah menjadi kontra strategi atas Gojek yang mengakuisisi Bank Artos dan mengubahnya menjadi Bank Jago.

Bank Artos dan BKE sendiri keduanya sama-sama termausk kategori Bank Buku II dengan modal Rp1-5 triliun, artinya keduanya akan head to head langsung di pasar digital.

Selain itu, head to head antara Sea Group dan Gojek juga terjadi dalam urusan food delivery (ShopeeFood VS GoFood) dan payment method (ShopeePay VS Gopay).

Bahkan, untuk urusan paylater pun keduanya memiliki produk unggulan.

Baca Juga: Jenis Layanan Shopee Xpress dan Cara Menggunakannya

Shopee Dilanda Isu PHK Massal

Mengenal Sea Group, Induk Perusahaan Shopee dan Garena
(Foto kantor Shopee. Sumber: Investing.com)

Belum lama ini, kabar kurang mengenakkan datang dari Sea Group sebagai induk perusahaan Shopee.

Dilansir dari Bloomberg, Sea Ltd berencana menghentikan hubungan kerja (lay off) sebanyak 3% dari total pegawainya di Shopee Indonesia.

Keputusan tersebut diambil untuk menutupi kerugian dan pengeluaran yang membengkak.

Perusahaan yang berbasis di Singapura itu mulai memberikan informasi kepada pekerjanya yang terdampak melalui memo internal perusahaan.

Sea Group telah kehilangan sekitar $170 miliar nilai pasar, tertinggi sejak bulan oktober di era kenaikan suku bunga dan persaingan yang semakin ketat dari Alibaba Group Holding Ltd.

Selain Asia Tenggara, negara Amerika Latin menyumbang pemasukan terbesar bagi Sea Ltd.

Namun, Sea Ltd menarik kembali pasarnya di Eropa dan Amerika Latin karena meningkatnya ketegangan dengan perusahaan-perusahaan China.

Itulah penjelasan tentang profil bisnis Sea Group dan lini bisnisnya yang sukses menembus pasar Asia Tenggara.