Dalam merancang situs web tentu kamu sudah tak asing dengan istilah HTTP dan HTTPS. Tahukan kamu perbedaan HTTP dan HTTPS?
Ketika merancang situs web secara mandiri, kamu akan menjumpai beberapa istilah yang menarik untuk dipelajari. Beberapa di antaranya adalah istilah HTTP dan HTTPS. Keduanya adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah situs web.
Situs web bisnis, situs web pribadi, hingga situs web organisasi nirlaba semuanya mengguanakan HTTP atau HTTPS dalam domainnya. Mengenali perbedaan keduanya amat penting untuk menentukan ekstensi yang tepat.
Meskipun bahasa IT terdengar rumit, nyatanya kamu dapat memahami dan membedakannya dengan cukup mudah. Lantas, apa saja perbedaan HTTP dan HTTPS?
Baca Juga: Berapa Biaya Pembuatan Website untuk Toko Online?
Perbedaan HTTP dan HTTPS
Menurut Okta, HTTP adalah akronim dari hypertext transfer protocol yang memungkinkan browser untuk mendapatkan sumber daua dari server.
Sementara itu, HTTPS atau hypertext transfer protocol secure adalah bentuk yang lebih aman dari protokol yang memblokir aktivitas yang diduga tindakan meretas.
Secara lebih lanjut, protokol HTTPS memiliki tiga komponen tambahan yang sangat penting, yaitu:
- Enkripsi: pada awal koneksi, browser kamu dan server akan mengatur kunci untuk melindungi data saat transit.
- Otentikasi: pengguna akan mendapatkan jaminan bahwa perangkat sudah terhubung dengan server yang diminta.
- Perlindungan: data tidak dapat diubah ketika transit.
Pada mulanya, protokol HTTPS hanya digunakan untuk transaksi yang sensitif, contohnya transaksi keuangan. Namun kini, orang-orang menggunakan protokol ini untuk hampir semua kepentingan.
Keamanan adalah perbedaan utama antara HTTP dan HTTPS. Jika kamu tidak menggunakan versi protokol terbaru, maka data apapun yang kamu berikan ke situs web bisa saja diretas pihak lain.
Baca Juga: 19 Rekomendasi Website Gambar yang Perlu Kamu Ketahui
Kelebihan dan Kekurangan HTTP vs HTTPS
Setelah mengetahui perbedaan HTTP dan HTTPS yang paling utama, selanjutnya kamu dapat membedakannya dengan melihat masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Ada pun kelebihan dari HTTP, yaitu:
- Kemudahan: protokol HTTP bisa digunakan untuk situs webmu dengan mudah secara gratis.
- Familiarity: situs web yang sudah lama umumnya menggunakan protokol HTTP. Artinya kamu tidak perlu mengubah fungsi apapun, sebab untuk menggunakan HTTPS perlu mengubah laman web.
- Ekuitas: untuk menggunakan HTTPS, kamu harus mengubah seluruh halaman web ke versi baru. Tentunya peralihan ini cukup memakan waktu.
Ada pun kekurangan HTTP, yaitu:
- Kurangnya privasi.
- Kinerja yang buruk: mesin pencari Google menggunakan protokol HTTPS. Artinya jika kamu masih menggunakan HTTP maka mungkin saja situsmu akan kesulitan muncul di laman awal hasil pencarian.
- Kurang memuaskan pengguna: protokol HTTP tidak memiliki sistem keamanan. Hal ini membuat penggunanya merasa tidak aman dan tidak puas menggunakan protokol ini.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Template Website Estetik untuk Situs Webmu!
Sementara itu, ada beberapa kelebihan dari HTTPS, yaitu:
- Sistem keamanan yang lebih baik, segala informasi yang diberikan ke situs web akan dilindungi.
- Secara otomatis akan memberi notifikasi jika ada data yang sensitif, misalnya data kartu kredit.
- Sistem keamanan protokol HTTPS mampu mempersempit ruang gerak pihak tak bertanggung jawab. Sehingga aksi peretasan situs web dapat ditekan.
Selain memiliki kelebihan, HTTPS juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:
- Untuk menggunakan HTTPS, kamu perlu mengetahui pengkodean dasar atau menggunakan jasa orang lain untuk menyiapkannya. Sebab kamu perlu memigrasikan situsmu dari HTTP ke HTTPS.
- Kamu perlu memiliki sertifikat kepemilikan protokol dan terus up to date untuk memastikan situsmu tetap online.
HTTP vs HTTPS, Mana Lebih Baik?
Setelah mengetahui beberapa perbedaan HTTP dan HTTPS serta kelebihan dan kekurangannya, tentunya bisa dikatakan bahwa protokol HTTPS jauh lebih baik. Ada beberapa alasan yang menjadikan HTTPS lebih diunggulkan, diantaranya:
- HTTPS dapat meningkatkan keamanan situs web. Sebab data akan diacak sehingga sulit untuk diretas dan menghindari pencurian data.
- Meningkatkan kredibilitas situs web, sebab protokol HTTPS akan memberikan perlindungan tambahan untuk seluruh proses transer data.
- Membantu SEO, seperti dijelaskan sebelumnya bahwa protokol HTTPS akan mendapatkan visibilitas yang lebih baik. Situs web dengan protokol HTTPS lebih mudah muncul di urutan teratas hasil pencarian.
Baca Juga: Perbedaan Landing Page dan Website yang Perlu Diketahui
Bagaimana Cara Beralih ke HTTPS?
Setelah mengetahui perbedaan HTTP dan HTTPS, tantu kamu jadi ingin segera beralih ke HTTPS. Untuk beralih ke HTTPS, setidaknya ada tiga langkah yang bisa kamu lakukan, yaitu:
- Seritikasi: langkah pertama adalah kamu harus mendapatkan sertifikat SSL yang membuktikan bahwa kamu adalah pemiliki situs web. Kamu bisa mendapatkannya melalui situs Let’s Encrypt untuk mengonfigurasi sertifikat kepemilikan situs web.
- Pemrograman: selanjutnya kamu perlu menginstal sertifikasi tersebut ke situs web. Kamu bisa menggunakan jasa web hosting. Kemudian kamu harus mengarahkan semua laman HTTP ke versi HTTPS baru.
- Update situs: setelah mengalihkan situsmu ke HTTPS, langkah terakhir adalah mendaftarkan ke Google bahwa kamu sudah mengubah protokol situs web. Kamu bisa melakukannya menggunakan Google Search Console.
Jika situsmu masih menggunakan protokol HTTP, sebaiknya segera beralih ke protokol HTTPS. Sebab seperti kamu ketahui bahwa kini era bisnis digital mengubah banyak cara transaksi.
Baca Juga: Cara Promosi di Website untuk Meningkatkan Penjualan
Sebagian besar proses jual beli sudah dilakukan secara online, salah satunya menggunakan situs web. Maka pastikan situsmu sudah terlindungi.
Itulah beberapa penjelasan penting tentang perbedaan HTTP dan HTTPS yang perlu kamu ketahui dalam membangun situs web.