7 Perbedaan Marketplace dan Ecommerce yang Perlu Kamu Ketahui

Share this Post

perbedaan marketplace dan ecommerce

Table of Contents

Marketplace dan ecommerce sering kali dianggap sebagai dua istilah yang sama, padahal tak demikian. Berikut ini perbedaan marketplace dan ecommerce.

Meski marketplace dan ecommerce merupakan platform jual-beli online, keduanya memiliki beberapa perbedaan.

Kamu sebagai pebisnis perlu memahami perbedaan marketplace dan ecommerce karena masing-masing platform memiliki kelebihan serta kekurangannya sendiri untuk berjualan online.

Dengan begitu, kamu pun dapat menentukan platform jual-beli online yang akan digunakan untuk bisnis.

Baca Juga: Cara Kelola Banyak Akun Marketplace dan Tipsnya

Perbedaan Marketplace dan Ecommerce

perbedaan marketplace dan ecommerce
Foto: Pexels.com

Lantas, apa saja perbedaan marketplace dan ecommerce? Berikut penjelasannya yang perlu kamu pahami:

1. Pengertian Marketplace dan Ecommerce

Perbedaan marketplace dan ecommerce yang paling mudah untuk kamu ketahui adalah dari pengertiannya.

Dikutip dari laman solutech, marketplace merupakan situs web pihak ketiga yang menyediakan beragam kategori produk dari berbagai penjual.

Jadi, dalam sebuah marketplace bisa dijumpai banyak sekali penjual di dalamnya. Tujuan mereka sama, yaitu menjual produk kepada pelanggan.

Contoh marketplace, yakni Amazon, Ebay, Tokopedia, Shopee, dan lain-lain.

Sementara itu, ecommerce adalah situs online yang berdiri sendiri untuk menjual barang atau jasa kepada pelanggan.

Biasanya, ecommerce dibuat menggunakan platform, seperti Magento, Shopify, BigCommerce, dan WooCommerce.

2. Waktu dan Biaya yang Dibutuhkan

Perbedaan marketplace dan ecommerce selanjutnya dapat kamu ketahui dari waktu pembuatan dan biaya yang dibutuhkan.

Dengan marketplace, kamu sudah tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar karena platform jualan online telah tersedia.

Kamu bisa langsung membuka toko online dengan marketplace ini. Jadi, cenderung lebih hemat waktu dan tenaga.

Sedangkan jika berjualan di ecommerce, kamu membutuhkan biaya dan waktu yang cukup untuk membuat situs web jualan online.

Ketika proses pembuatan web mengalami kendala, kamu pun perlu bersabar dan terus memperbaikinya hingga toko online tersebut siap.

Pada akhirnya, pembuatan situs web ecommerce ini bisa memakan waktu yang lama dengan biaya besar.

Baca Juga: 7 Manfaat Penerapan Multichannel Ecommerce Bagi Bisnis

3. Pengakuan Merek di Mata Pelanggan

perbedaan marketplace dan ecommerce
Foto: Pexels.com

Perbedaan marketplace dan ecommerce lainnya terletak pada pengakuan merek di mata pelanggan.

Jika memilih untuk berjualan online melalui marketplace, kamu tidak perlu bersusah payah untuk membangun branding.

Sebab, berbagai marketplace yang ada saat ini sudah cukup dikenal oleh pelanggan. Misalnya, Amazon dan Ebay, keduanya merupakan marketplace yang telah memiliki pengakuan dan kepercayaan merek dari pelanggan.

Kamu pun bisa memanfaatkan loyalitas dan identitas merek dari marketplace ini untuk menawarkan produk atau layanan.

Jadi, proses penawaran produk atau layanan bisa kamu lakukan secara lebih mudah dengan adanya pengakuan merek di mata pelanggan.

Sedangkan di ecommerce, kamu mungkin akan membutuhkan waktu untuk membangun pengakuan merek bagi pelanggan.

Ketika situs ecommerce kamu selesai dibuat, kamu perlu mempromosikan web jualan online tersebut agar lebih banyak lagi pelanggan yang mengetahui merek dan produk kamu.

Tentu saja, hal ini membutuhkan lebih banyak biaya dan waktu. Apabila ecommerce kamu ingin banyak dikunjungi dan dibeli pelanggan, kamu pun perlu melakukan promosi secara rutin.

4. Akses kepada Pelanggan

Perbedaan marketplace dengan ecommerce selanjutnya dapat kamu lihat dari segi akses kepada pelanggan.

Dengan berjualan di marketplace, kamu cenderung sulit untuk mendapatkan akses pada pelanggan.

Jadi, untuk membangun kesadaran merek dan loyalitas merek kamu pun akan lebih sulit untuk dilakukan.

Promosi yang kamu lakukan hanya bisa sebatas mengirim pesan kepada pelanggan atau mengunggah konten penawaran melalui fitur feed yang disediakan.

Sementara itu, akses pelanggan dengan ecommerce dianggap lebih mudah untuk dilakukan. Sebab, ecommerce biasanya sudah dibuat dengan kelengkapan analitik.

Dengan begitu, kamu bisa menjangkau pelanggan secara langsung untuk menginformasikan penjualan, rilis baru, dan berita tentang merek lainnya.

Akses langsung kepada pelanggan membantu kamu dalam memberikan tingkat layanan pelanggan yang lebih tinggi.

Kamu juga bisa mendapatkan informasi dan feedback/review yang lebih mendalam tentang pengembangan produk, menganalisis perilaku pembelian untuk penjualan yang lebih baik, dan mengoptimalkan pengalaman pengguna situs web jualan online kamu.

Baca Juga: 15 Marketplace di Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi

5. Media yang Digunakan untuk Promosi

perbedaan marketplace dan ecommerce
Foto: Pexels.com

Perbedaan lainnya antara marketplace dan ecommerce bisa kamu lihat dari media komunikasi yang digunakan untuk promosi.

Di marketplace media komunikasi yang digunakan untuk promosi pada pelanggan hanya sekadar fitur pesan.

Jadi, kamu hanya bisa melakukan penawaran langsung kepada pelanggan dengan mengirimkan pesan.

Tidak ada akses lain yang bisa kamu gunakan untuk menjangkau pelanggan sehingga cenderung lebih terbatas.

Sementara itu, ecommerce memungkinkan kamu untuk menggunakan berbagai media komunikasi kepada pelanggan.

Misalnya, melui media sosial, WhatsApp, hingga email. Situs web jualan online milik kamu bisa diintegrasikan dengan berbagai media komunikasi ini sehingga lebih mudah untuk memberikan pesan penawaran pada pelanggan.

Selain itu, pesan penawaran yang dapat dikirimkan melalui berbagai channel ecommerce tersebut pun bisa meningkatkan pengalaman pelanggan.

Sebab, komunikasinya terjadi secara lebih personal sehingga menciptakan kedekatan antara merek dengan pelanggan.

6. Persaingan dan Kompetitor

Persaingan dan kompetitor juga termasuk dalam salah satu aspek perbedaan marketplace dan ecommerce.

Seperti yang kamu ketahui, marketplace merupakan platform jual beli online yang terdiri dari beragam penjual di dalamnya.

Maka dari itu, tingkat persaingannya cenderung lebih tinggi karena ada banyak sekali toko online lain yang menjual produk serupa dengan kamu.

Berbagai toko online tersebut juga menawarkan kelebihan dan keunggulannya sendiri yang memungkinkan pelanggan untuk memiliki lebih banyak pilihan sebelum membuat keputusan pembelian.

Oleh karenanya, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat dan kuat untuk menarik hati pelanggan sehingga mereka mau berbelanja di toko online kamu.

Sedangkan di ecommerce, persiangannya hampir tidak ada karena hanya kamulah satu-satunya merek yang menjual produk atau layanan melalui situs web.

Jadi, hanya ada kamu sebagai penjual dan pembeli yang mengunjungi situs web.

Audiens yang mengunjungi situs web jualan online kamu juga sudah dapat dipastikan bahwa mereka tertarik dengan produkmu.

Sebaliknya, persaingan biasanya terjadi di luar situs, tepatnya dengan ecommerce lain.

Baca Juga: 7 Jenis E-Commerce Berdasarkan Model Bisnisnya

7. Jenis Produk yang Dijual

Perbedaan marketplace dan ecommerce berikutnya dapat dilihat dari segi jenis produk yang dijual.

Jika kamu memilih berjualan di marketplace, kamu akan menemukan berbagai jenis produk yang dijual di dalamnya.

Hal ini karena ada banyak sekali penjual yang membuka toko online di sana. Jadi, kamu bisa melihat beragam produk, merek, atau layanan.

Sementara jika kamu menggunakan ecommerce untuk jualan online, maka jenis produk yang dijual hanyalah produk atau layanan dari merek milikmu.

Meski mungkin merek kamu memiliki lebih dari satu produk, akan tetapi semua jenis produk tersebut berada dalam satu merek yang sama.

Nah, itu dia beberapa perbedaan marketplace dan ecommerce yang perlu kamu ketahui. Kini, kamu sudah lebih paham kan, mengenai perbedaan marketplace dan ecommerce?

Saatnya Buka Toko Online Sendiri!

Saatnya Punya Toko Online Sendiri !