8 Makna Psikologi Warna dan Penerapannya untuk Bisnis

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Tahukah kamu pentingnya psikologi warna?

Ada berbagai detail yang perlu kamu perhatikan dalam membuat strategi pemasaran yang sukses.

Salah satunya memperhatikan pemilihan warna sebagai syarat visual untuk memengaruhi pembelian atau yang disebut juga sebagai psikologi warna.

Melansir Color Psychology, penggunaan warna yang tepat dapat meningkatkan pengenalan merek sebesar 80%.

Selain itu, pemilihan warna bisa meningkatkan tampilan visual sebesar 93%.

Data tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 85% pelanggan memutuskan untuk membeli karena tertarik dengan warnanya.

Jadi, begitu pelanggan mulai berjalan menuju barang yang memiliki warna favoritnya, sebagian besar keputusan pembelian telah dibuat.

Di samping warna, keputusan pembelian yang dilakukan oleh pelanggan juga bisa datang dari tampilan, nuansa, suara, dan bau.

Nah, kamu pun bisa menggabungkan seluruh faktor keputusan pembelian tersebut untuk meningkatkan penjualan.

Pemilihan warna ini perlu diperhatikan oleh setiap jenis bisnis, mulai dari penjualan eceran, real estat, perikanan, militer, produsen mobil, hingga restoran.

Maka, setiap perusahaan harus memikirkan bagaimana memilih warna bagi brand mereka untuk memengaruhi reaksi pelanggan dan penjualan.

Baca Juga: 7 Tahapan Sales untuk Tingkatkan Bisnismu, Sudah Tahu?

Makna dan Arti Psikologi Warna dalam Bisnis

8 Makna Psikologi Warna dan Penerapannya untuk Bisnis
Foto: Warna (Unsplash.com)

Sebelum menentukan warna yang tepat untuk branding bisnis, simak dahulu daftar warna dan artinya dalam teori psikologi warna yang perlu kamu ketahui:

1. Merah, Membangkitkan Emosi Kuat

Dalam psikologi warna, merah membangkitkan emosi yang kuat, meningkatkan nafsu makan, melambangkan gairah dan cinta dan meningkatkan gairah dan intensitas.

Warna merah dalam pemasaran dikenal untuk meningkatkan detak jantung, sehingga sebagian besar digunakan untuk menarik pelanggan impulsif.

Impulsif merupakan proses pembelian yang tidak direncanakan/diniatkan sebelumnya. Jadi, pembelian yang dilakukan terjadi seketika.

Merah juga menciptakan urgensi, jadi sering digunakan untuk memberikan penawaran menarik, seperti diskon.

Tak hanya itu, warna merah dapat merangsang kelenjar nafsu makan. Maka, sangat cocok diterapkan bagi bisnis makanan, seperti restoran.

2. Kuning, Kesan Warna yang Optimis

Warna berikutnya dalam psikologi warna, yakni kuning, yang dalam hal kepribadian dan isyarat visual dapat merangsang proses mental, mendorong komunikasi, membuat mata tegang, tetapi juga meningkatkan keceriaan.

Saat memilih warna kuning dalam pemasaran, kamu bisa menghadirkan kesan optimisme, muda, dan jelas.

Biasanya, warna ini digunakan untuk menarik pelanggan yang senang melakukan window shopping.

Dalam hal ini, pelanggan hanya melihat-lihat etalase produk tanpa ada niatan untuk membelinya.

Warna kuning banyak digunakan untuk menciptakan identitas merek dari produk bayi. Hal ini karena bayi memiliki reaksi yang baik terhadap warna yang satu ini.

Warna kuning juga merupakan salah satu yang memiliki gelombang terpanjang, sehingga menjadikannya sebagai salah satu warna yang paling menarik secara psikologis.

Namun, saat memilih warna ini dalam pemasaran, kamu perlu memperhatikan kesinambungan warnanya agar kombinasinya tepat.

Karena penggunaan warna kuning yang salah dapat menyebabkan kecemasan bagi orang yang melihatnya.

Baca Juga: Pengertian dan Peran PPIC dalam Perusahaan

3. Biru, Umum Disukai Kaum Pria

Psikologi warna yang bisa kamu pilih untuk mengembangkan pemasaran adalah biru. Warna biru sebagian besar diasosiasikan dengan air dan ini biasanya disukai oleh kaum pria.

Perlu kamu ketahui bahwa warna biru bisa mengekang nafsu makan dan mewakili ketenangan. Bagi sebuah brand, warna biru menciptakan rasa aman dan kepercayaan pelanggan.

Selain untuk identitas produk, warna biru juga banyak digunakan oleh perusahaan atau kantor karena bisa meningkatkan produktivitas.

Warnanya juga dikenal untuk menginspirasi kesetiaan.

Maka, cukup banyak lembaga keuangan yang memilih warna biru untuk menciptakan rasa percaya, keamanan, dan ketergantungan.

4. Oranye, Warna Percaya Diri dan Ceria

Pilihan warna lain yang bisa memengaruhi psikologi pelanggan dan cocok diterapkan bagi bisnis adalah orange.

Warna orange dalam psikologi warna mencerminkan antusiasme dan kegembiraan dan menunjukkan kehangatan. Itu juga warna kehati-hatian.

Brand yang menggunakan warna orange sebagai identitasnya dalam logo atau desain menandakan bahwa mereka percaya diri dan ceria.

Dalam bisnis, warna orange menandakan agresi, dan hal ini banyak digunakan untuk memengaruhi pembeli impulsif.

Dengan begitu, warna orange dapat membuat ajakan bertindak yaitu berlangganan, membeli atau menjual.

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Follow Up Customer Agar Cepat Closing

5. Hijau, Nuansa Warna yang Tenang

Psikologi warna selanjutnya yang dapat memengaruhi psikologi pelanggan sehingga membuat keputusan pembelian adalah hijau.

Hijau menandakan kesehatan dan ketenangan. Warna ini menunjukkan keindahan alam dan mampu meredakan depresi.

OIeh karena itu, mata manusia akan dengan mudahnya menangkap warna hijau karena juga bisa melambangkan adanya pertumbuhan baru.

Selain itu, warna hijau menciptakan perasaan aktif, ketenangan, dan kesegaran yang dapat mendorong waktu tatap muka yang lebih tinggi meski di platform media sosial.

Dalam pemasaran, warna hijau banyak digunakan di toko untuk menciptakan perasaan santai. Warna hijau juga erat kaitannya dengan orang kaya dan telah lama menjadi simbol kesuburan.

Maka, banyak brand terkait keuangan, seperti fintech atau e-commerce yang memilih warna hijau sebagai identitas mereka.

6. Ungu, Warna Bijaksana dan Royal

Psikologi warna untuk bisnis selanjutnya, yaitu ungu. Warna ungu adalah warna royalti, kesuksesan, kekayaan, dan kebijaksanaan.

Warna ini merupakan perpaduan sempurna antara stabilitas biru dan energi serta kekuatan merah yang menjadikannya warna paling umum dalam barang-barang bermerek mewah.

Ungu dalam pemasaran digunakan untuk menciptakan perasaan tenang bagi pelanggan. Warna ini sering digunakan dalam kosmetik dan produk anti-penuaan.

Selain itu, warna ungu dapat mewakili merek yang imajinatif dan kreatif. Maka tak heran jika warna ini banyak dipilih brand yang bergerak di industri kreatif.

Namun, saat memilih warna ungu kamu perlu berhati-hati dalam mengombinasikannya agar fungsinya tepat sesuai psikologi warna.

Baca Juga: Ini Perbedaan Brand dan Branding Serta Fungsinya dalam Bisnis

7. Hitam, Banyak Dipakai Industri Kosmetik

Sebagian besar warna hitam merupakan warna yang mendominasi industri kemasan kosmetik kelas atas, terutama lipstik dan perona pipi.

Hitam dalam psikologi warna berarti warna kecanggihan, misteri, kekuatan, dan kontrol. Oleh karena itu, warna hitam banyak digunakan oleh brand untuk menjual barang-barang mewah.

Ini juga merupakan warna yang bagus untuk digunakan karena menarik perhatian dengan cara yang halus dan lembut.

Saat memilih warna hitam untuk menciptakan identitas brand, kamu perlu memperhatikan kombinasi warna lain agar tepat guna.

Karena ketika digunakan terlalu banyak itu bisa menjijikkan secara subliminal karena akan menunjukkan negativitas dan penindasan.

Warna yang paling umum dipadukan dengan hitam dalam menciptakan identitas brand, yakni putih, silver, atau gold.

Baca Juga: Cara Buat Akun Instagram Bisnis, Bikin Usaha Untung!

8. Putih, Menunjukkan Murni dan Keamanan

Putih adalah salah satu psikologi warna yang bisa membantu kamu dalam branding bisnis. Warna ini menunjukkan kebersihan, kemurnian, dan keamanan dan dapat digunakan untuk memproyeksikan netralitas.

Warna putih banyak digunakan untuk menciptakan kelegaan. Jadi, ini adalah warna yang paling umum digunakan oleh pemasar saat mengiklankan kupon dan diskon harga.

Selain itu, putih adalah warna kejernihan, kesegaran dan digunakan untuk memicu kreativitas.

Maka, putih merupakan pilihan warna yang banyak dipilih oleh pebisnis dalam mendesain perusahaan mereka.

Biasanya, warna putih digunakan pada bagian blok-blok di kantor. Putih juga bisa menciptakan kesan kontras di rak dan lorong di outlet.

Itulah penjelasan mengenai psikologi warna yang bisa menjadi panduan kamu dalam memilih warna untuk tampilan bisnis.

Sesuaikan arti warna dengan bisnis yang kamu jalani, ya!

Sumber:

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X