Sejarah Pasar Tanah Abang yang Selalu Ramai Tiap Weekend!

Share this Post

pasar tanah abang
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Pasar Tanah Abang merupakan salah satu pusat grosir terbesar di Jakarta yang selalu ramai setiap harinya. Berikut informasi lengkapnya!

Berbicara tentang pusat grosir, barang-barang murah, produk garmen, dan oleh-oleh tentu sangat identik dengan Pasar Tanah Abang.

Semua kegiatan berbelanja tersebut bisa kamu temui di pasar ini.

Sebagai pusat grosir tertua dan terbesar di Jakarta, Pasar Tanah Abang sudah sangat melegenda dan dikenal seantero Jakarta. Banyak orang yang datang untuk membeli berbagai barang kebutuhan dengan harga miring.

Bahkan disini, kamu juga bisa menemukan banyak penjual barang garmen dan tekstilyang menjadikannya surga bagi para pemburu barang murah.

Selain itu, kamu juga bisa menemukan beberapa penjual oleh-oleh haji.

Ingin tahu informasi lengkap seputar sejarah hingga bisnis di Pasar Tanah Abang? Simak artikelnya sampai akhir, ya!

Baca Juga: Black Market atau Pasar Gelap, Ini Contoh Transaksinya

Lokasi dan Jam Operasional Pasar Tanah Abang

Sejarah Pasar Tanah Abang yang Selalu Ramai Tiap Weekend!
(Foto bangunan Pasar Tanah Abang. Sumber: Pingpoint.co.id)

Pasar Tanah Abang berlokasi di Jalan Kebon Jati, Kebon Kacang, Petojo Selatan, Jakarta Pusat.

Akses dari dan menuju Pasar Senen bisa dilalui dengan mudah oleh semua jenis kendaraan.

Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, atau sepeda. Selain itu, tersedia juga sarana transportasi umum yang bisa kamu gunakan, seperti TransJakarta, KRL, angkot, dan sebagainya.

Jika kamu datang dari luar Jakarta atau ingin menuju Pasar Tanah Abang menggunakan KRL, kamu bisa turun di Stasiun Pasar Senen.

Jika kamu datang dari arah Nambo, Bogor, Depok, atau Kota, kamu bisa transit di Stasiun Manggarai dan berpindah peron menuju kereta arah Angke atau Kampung Bandan.

Setelah itu, kamu bisa turun langsung di Stasiun Tanah Abang.

Jika kamu datang dari arah Tangerang, kamu bisa transit terlebih dahulu di Stasiun Duri dan berpindah ke peron jalur 2 melalui tangga penyebrangan.

Kamu bisa menaiki kereta rute mana saja dari jalur 2, sebab Stasiun Tanah Abang berada tepat setelah Stasiun Duri.

Namun, jika kamu datang dari arah Bekasi atau Cikarang, kamu tak perlu berpindah kereta. Sebab, sudah tersedia kereta yang melintas menuju Stasiun Tanah Abang dengan rute Cikarang-Angke atau Cikarang-Kampung Bandan.

Jika kamu menggunakan bus TransJakarta, kamu bisa turun di halte atau pemberhentian terdekat seperti Masjid Jami AL Makmur 2, Tanah Abang Blok B, Pospol Jati Bunder, JPO Blok G, Jak Lingko Tanah Abang, dan Tanah Abang 2.

Pasar Tanah Abang sendiri terdiri atas beberapa gedung, yaitu Gedung A, B, C, D, E, F, dan G yang menyediakan aneka kebutuhan bagi masyarakat.

Pasar Tanah Abang buka mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.00 WIB. Namun, tidak semua toko tutup di jam tersebut. Ada toko yang buka sampai jam 10 malam, ada pula toko yang tutup lebih awal.

Jika kamu berbelanja dalam jumlah banyak dan kewalahan membawanya sendiri, kamu juga bisa menyewa jasa porter yang ada di pasar ini.

Porter akan membawakan barang belanjaanmu hingga kendaraan atau tempat parkir.

Baca Juga: Ketahui 8 Perbedaan Pasar Bisnis dan Pasar Konsumen Berikut Ini

Ada Apa Saja di Pasar Senen?

Sejarah Pasar Tanah Abang yang Selalu Ramai Tiap Weekend!
(Foto bangunan Pasar Tanah Abang. Sumber: Indonesiatrends.com)
shopee pilih lokal

Sebagai pusat grosir, pusat perbelanjaan, dan ekonomi, Pasar Tanah Abang menjadi lokasi wisata belanja yang sangat populer.

Pasar Senen memiliki beberapa gedung dan blok yang menjual beraneka macam barang. Mulai dari bahan makanan, elektronik, pakaian, toko kelontong, aksesoris, perlengkapan sekolah, perlengkapan kantor, furniture, hingga barang-barang branded.

Kamu bisa menjelajahi berbagai blok dan lantai yang ada di Pasar Tanah Abang jika ingin mencoba aktivitas wisata belanja yang menyenangkan.

Pasar Tanah Abang menyandang status sebagai pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara. Pasar ini terdiri atas Blok A sampai G.

Pusat Grosir Tanah Abang Blok A merupakan salah satu lokasi belanja paling lengkap dan terjangkau.

Pasar Tanah Abang juga sudah terkenal se-Indonesia, itulah mengapa banyak masyarakat dari luar Jakarta yang datang untuk berbelanja disini.

Blok A adalah blok yang paling ramai jika dibandingkan dengan Blok B, Blok F atau Blok lainnya. Sekitar pasar juga terdapat banyak sekali pertokoan yang menyediakan berbagai keperluan masyarakat, termasuk kuliner sop dan sate kambing.

Selain itu, ada juga lahan parkir sekitar pasar yang cukup memadai.

Namun, karena padatnya lalu lintas di sekitar pasar, ada baiknya kamu menggunakan kendaraan umum jika hendak berbelanja disini.

Lantai B2 Pusat Grosir Tanah Abang Blok A banyak diisi oleh deretan toko tekstil yang menjual batik, bahan kain, tenun, jeans, hingga chiffon.

Lantai B1 banyak dihuni toko perabotan rumah seperti kasur, gorden, sarung bantal, taplak meja, dan sprei. Pada lantai SLG, banyak terdapat penjual baju kerja seperti blazer dan kemeja dan terdapat mesin ATM.

Perlengkapan ibadah seperti mukena, sajadah, dan sejenisnya banyak dijual di lantai LG dengan harga yang sangat terjangkau. Pada lantai GF, terdapat banyak penjual pakaian anak dengan berbagai model.

Mulai dari lantai satu sampai lantai paling atas, kamu dapat menjumpai toko pakaian, batik, busana muslim, sepatu, pujasera, area parkir, dan masjid yang dilengkapi AC.

Baca Juga: 4 Cara Menentukan Niche atau Segmentasi Pasar Bisnismu

Sejarah Pasar Tanah Abang

Sejarah Pasar Tanah Abang yang Selalu Ramai Tiap Weekend!
(Foto Pasar Tanah Abang 1930. Sumber: Pinterest.com)
shopee pilih lokal

Pasar Tanah Abang adalah pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara. Ada sekitar Rp200 miliar uang yang berputar disana.

Pembeli yang datang ke Pasar Tanah Abang berasal dari penjuru Indonesia hingga mancanegara.

Cerita kejayaan Pasar Tanah Abang dimulai ketika Seorang pejabat VOC bernama Justinus Vinck membeli tanah dari Cornelis Chastelein di Pusat Batavia. Chastelein melepas tanah tersebut dengan harga 39 ribu ringgit pada 1733.

Setelah memiliki tanah, Vinck membuat dua pasar, yakni Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang. Keduanya dibangun atas izin Gubernur VOC Abraham Patras melalui surat keputusan.

Dikutip dari VOI, dalam buku Alwi Shahab: Saudagar Baghdad dari Betawi (2004), menceritakan: Berkat karya Phoa Bing Ham inilah, Justinus Vinck membangun Pasar Tanah Abang. Petinggi VOC ini memiliki tanah bejibun di Batavia sekaligus membangun dua buah pasar Pasar Tanah Abang diresmikan bersamaan dengan saudara kembarnya Pasar Senen, 30 Agustus 1735.

Jika Pasar Senen kala itu hanya dibuka pada hari senin saja, Pasar Tanah Abang hanya buka setiap hari Sabtu.

Oleh karena itu, Pasar Tanah Abang dikenal juga sebagai Pasar Sabtu. Kejayaan Pasar Tanah Abang mampu menyaingi Pasar Senen yang sudah lebih dulu berkembang.

Namun, Pasar Tanah Abang pernah menghadapi kemalangan. Salah satunya ketika peristiwa serangan pada tanggal 8 Oktober 1740 ke wilayah itu.

Pasar Tanah Abang sempat porak-poranda dalam tragedi Chineezenmoord pada 1740 tersebut.

Peristiwa ini merupakan peristiwa pembantaian orang-orang China, perusakan harta benda, termasuk Pasar Tanah Abang yang dihancurkan dan dibakar. 

Dalam peristiwa tersebut, Belanda membunuh orang-orang China, merampas harta benda mereka, dan membakar kebun-kebun mereka.

Serangan tersebut merupakan jawaban atas perilaku agresif orang-orang Tionghoa di Tanah Abang terhadap pos jaga VOC sehari sebelumnya. 

Kejadian tersebut menjalar ke Tanah Abang sebab di sanalah tempat orang-orang China banyak berdagang dan bertempat tinggal.

Kekacauan tersebut melumpuhkan Pasar Tanah Abang dalam waktu yang sangat lama.

Sampai akhir abad ke-19, Pasar Tanah Abang belum memiliki bangunan permanen, tapi lantai bawahnya mulai dikeraskan dengan fondasi adukan.

Pasca serangan, Pasar Tanah Abang dibangun kembali pada tahun 1881. Pasar yang semula hanya buka pada hari Sabtu itu kini juga buka pada hari Rabu.

Pada tahun 1926, pemerintah Batavia membongkar Pasar Tanah Abang yang semula terbuat dari papan dan bambu, diganti bangunan permanen berupa tembok dan papan serta beratap genteng, dengan kantor pasarnya berada di atas bangunan pasar mirip kandang burung. 

Pada masa pendudukan Jepang, Pasar Tanah Abang nyaris tidak berfungsi karena menjadi tempat para gelandangan.

Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangunnya Stasiun Tanah Abang.

Di tempat tersebut mulai dibangun tempat-tempat seperti Masjid Al Makmur dan Klenteng Hok Tek Tjen Sien yang keduanya seusia dengan Pasar Tanah Abang.

Pada tahun 1973, Pasar Tanah Abang diremajakan, diganti dengan 4 bangunan berlantai empat, dan sudah mengalami dua kali kebakaran.

Hari ini, Pasar Tanah Abang sudah tumbuh pesat sebagai pusat grosir tekstil terbesar.

Ada lebih dari seribu pedagang yang menghuni pasar tersebut dengan beberapa blok pasar yang semakin modern dan tertata.

Baca Juga: Jenis-Jenis Visual Marketing Tepat untuk Pasarkan Bisnismu

Tempat Wisata di Sekitar Pasar Tanah Abang

Sejarah Pasar Tanah Abang yang Selalu Ramai Tiap Weekend!
(Foto Museum Tekstil. Sumber: Dinaskebudayaan.jakarta.go.id)
shopee pilih lokal

Selain wisata belanja, ada beberapa tempat wisata menarik di sekitar Pasar Tanah Abang yang bisa kamu datangi, berikut daftarnya!

1. Museum Tekstil

Berlokasi di Jl KS Tubun I/4, Museum Tekstil hanya berjarak sekitar 0,5 km dari Pasar Tanah Abang.

Sebelum menjadi museum, gedung yang dipakai mulanya adalah rumah pribadi seorang warga negara Perancis yang dibangun pada abad ke-19.

Museum Tekstil menyimpan berbagai koleksi kain seperti kain tenun dan batik. Kain-kain yang dipamerkan antara lain batik Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Palembang, Madura, dan Riau.

Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi peralatan pembuatan kain seperti alat tenun tradisional. Disini, kamu juga bisa ikut workshop membatik, lho!

2. Mall Grand Indonesia

Berjarak sekitar 1,3 km dari Tanah Abang, Mall Grand Indonesia bisa kamu kunjungi jika sedang berada di sekitar Pasar Tanah Abang.

Mall ini sangat diminati anak muda karena memiliki banyak tennant dan kegiatan yang menarik.

Disini, kamu bisa menemukan sebuah skybridge yang menghubungan dua bagunan mall.

Mall yang dibuka pada 2007 oleh Susilo Bambang Yudhoyono ini juga memiliki wahana Magic Fountain Show, yakni pertunjukan air mancur menari dengan iringan musik.

Baca Juga: Harbolnas atau Hari Belanja Online Nasional, Begini Sejarahnya

3. Galeri Indonesia Kaya

Galeri Indonesia Kaya merupakan ruang edutainment budaya berbasis teknologi digital. Tempat yang berada di dalam Grand Indonesia ini menyuguhkan informasi kekayaan budaya nusantara.

Ada beberapa barang-barang bernilai budaya yang bisa kamu lihat, mulai dari alat musik tradisional, mainan tradisional, baju adat, sampai informasi tentang kuliner, pariwisata, tradisi dan kesenian yang dikemas secara digital dan interaktif.

Kamu bisa berjalan kaki selama 17 menit dari Pasar Tanah Abang dan mempelajari tradisi budaya Indonesia dengan cara yang lebih modern, menyenangkan, mudah dan gratis.

Galeri Indonesia Kaya juga menyuguhkan berbagai macam pertunjukan budaya dari seniman-seniman Indonesia, baik mereka yang baru berkiprah atau mereka yang telah lama berkecimpung dalam dunia seni setiap akhir pekannya.

4. Pasar Oleh-oleh Haji

Sebagai sentra perbelanjaan rakyat terbesar seantero Jakarta, ada banyak produk yang dijual di Tanah Abang.

Salah satu yang menarik perhatian adalah sentra oleh-oleh haji yang berada di kawasan Tanah Abang. Disini, kamu bisa menemukan dan membeli berbagai barang oleh-oleh khas Arab yang biasa dibawa oleh jemaah haji.

Sentra oleh-oleh haji ini berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur dan buka mulai dari pagi hingga sore hari. Uniknya, banyak jemaah haji yang membeli oleh-oleh disini sepulang dari Tanah Suci, lho.

Baca Juga: Peluang Bisnis Pet Shop, Begini Cara Memulainya

Pusat Grosir Lain di Jakarta

Sejarah Pasar Tanah Abang yang Selalu Ramai Tiap Weekend!
(Foto Pasar Senen. Sumber: Aliaef.com)
shopee pilih lokal

Selain Pasar Senen, berikut beberapa lokasi pusat grosir lain di Jakarta yang bisa kamu datangi.

1. Berburu Buku Bekas di Pasar Senen

Sebagai pusat grosir, pusat perbelanjaan, dan ekonomi, Pasar Senen menjadi lokasi wisata belanja yang sangat populer.

Pasar Senen memiliki beberapa lantai yang menjual beraneka macam barang. Mulai dari bahan makanan, elektronik, pakaian, toko kelontong, aksesoris, perlengkapan sekolah, perlengkapan kantor, furniture, hingga barang-barang branded.

Kamu bisa menjelajahi berbagai blok dan lantai yang ada di Pasar Senen jika ingin mencoba aktivitas wisata belanja dan thrift shop yang menyenangkan.

Di dalam kawasan pasar tersebut juga terdapat penjual buku-buku bekas yang sudah tidak dicetak lagi.

Jika beruntung, kamu bisa menemukan buku lama dari penulis terkenal dengan harga yang lebih murah.

2. Kekayaan Sejarah Pasar Baru

Pasar Baru sebenarnya sudah tidak baru lagi. Pasar ini sudah berdiri sejak tahun 1820. Pasar ini pernah menjadi pusat perbelanjaan elit bagi para ekspatriat di masa lalu.

Pasar Baru tetap mempertahankan gaya bangunannya yang orisinil, sehingga terlihat klasik dan kental akan nilai sejarah.

Kamu bisa menemukan banyak penjual sepatu, pakaian, elektronik, hingga toko makanan.

Di dalam Pasar Baru, kamu bisa menemukan berbagai barang kebutuhan menarik lainnya, mulai dari perlengkapan salon, pakaian, departement store, kuliner kekinian, hingga pusat perbelanjaan lain seperti ITC Cempaka Mas.

Lokasi Pasar Baru juga berdekatan dengan stasiun KRL Juanda, Halte TransJakarta Pasar Baru, Masjid Istiqlal, dan Pos Bloc.

Baca Juga: 5 Tips Memulai Bisnis Ayam Bakar, Bisa Langsung Cuan!

3. Berburu Barang “Branded” Pasar Pagi Mangga Dua

Pusat perbelanjaan lainya di Jakarta yang menjual barang-barang yang dibanderol dengan harga murah adalah di Pasar Pagi Mangga Dua.

Pasar ini berlokasi di wilayah utara Jakarta dan menyediakan berbagai kebutuhan lengkap, mulai dari tas, sepatu, pakaian, perhiasan, hingga kebutuhan bayi dan anak.

Hal unik di pasar ini adalah adanya produk-produk luar negeri branded seperti Channel atau Dolce Gabbana.

Namun, jangan kaget jika produk tersebut dijual jauh lebih murah, karena pada umumnya produk tersebut hanyalah barang KW atau tiruan.

4. Blok M

Kawasan Blok M dulunya adalah tempat gaul anak muda Jakarta pada era 80 sampai 90-an. Blok M rancangan Belanda yang ingin membuat kawasan pemukiman dengan konsep taman. Sejak itu, dibuatlah Blok A-S pada 1947.

Akan tetapi, yang masih eksis hingga kini hanya kawasan Blok A dan Blok M yang menjadi pusat hiburan, belanja, dan kegiatan perkantoran. Ditambah lagi, terdapat akses transportasi yang sangat memadai dari dan menuju Blok M.

Mulai dari terminal bus, halte TransJakarta, stasiun MRT, dan akses jalan yang bagus. Dalam kawasan Blok M juga terdapat bangunan pasar yang sudah ada sejak lama. Disini, kamu bisa berwisata belanja sambil menikmati kuliner ala “Little Tokyo”.

Baca Juga: 3 Resep Stik Keju untuk Ide Usaha, Enak dan Bikin Untung!

5. Pasar Mayestik

Pasar Mayestik merupakan kawasan perdagangan yang berlokasi di Jalan Tebah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pasar ini diresmikan sekitar tahun 1981 dan merupakan pusat perbelanjaan modern di Jakarta Selatan.

Pasar Mayestik diisi oleh banyak penjual obat dan kosmetik, pakaian, alat olahraga, sayuran, buah-buahan, daging, ayam, ikan, bahan pembuat kue, penjahit hingga elektronik.

Akan tetapi, Pasar Mayestik memiliki ciri khas tersendiri karena menjual berbagai toko kain serta toko hiasan untuk dijadikan seserahan saat acara lamaran dan pernikahan.

6. Pasar Asemka

Pasar Asemka menyimpan cerita sejarah yang menarik. Pasar yang tak jauh dari kawasan Kota Tua ini merupakan bagian dari kawasan pecinaan di Batavia.

Pada mulanya, komunitas Tionghoa datang dan menempati wilayah Kali Besar.

Lambat laun, komunitas masyarakat Tionghoa terus bertambah secara bertahap dan menyebar di dalam kawasan Asemka.

Jika kamu berkunjung ke kawasan Asemka sampai Glodok, kamu akan menemukan banyak bangunan tua bergaya khas kolonial. Beberapa di antaranya juga terdapat bangunan baru bergaya arsitektur khas Tionghoa.

Seiring berkembangnya zaman, bangunan yang rata-rata dibangun pada zaman penjajahan Belanda itu telah diganti oleh jejeran ruko-ruko modern.

Disini, kamu bisa mencari souvenir pernikahan murah. Souvenir yang tersedia di antaranya kipas, tempat tisu, mug, gelas, toples, dan lainnya yang bisa kamu dapatkan secara eceran.

Pasar Asemka sendiri berada di kolong jembatan layang Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat, tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota dan di seberang Gedung Museum Bank Mandiri.

Itulah penjelasan lengkap seputar sejarah Pasar Tanah Abang dan pusat perdagangan lain di Jakarta yang menarik untuk didatangi.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X