Sistem Ekonomi Pasar, Berikut Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Share this Post

Table of Contents
shopee gratis ongkir

Dikutip dari Investopedia, sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi di mana keputusan ekonomi dan penetapan harga barang dan jasa dipandu oleh interaksi produsen dengan konsumen.

Meski ada beberapa intervensi pemerintah atau perencanaan pusat, biasanya istilah ini mengacu pada ekonomi yang lebih berorientasi pasar secara umum.

Dalam sistem ekonomi pasar, sebagian besar pengambilan keputusan ekonomi dilakukan melalui transaksi sukarela menurut hukum penawaran dan permintaan.

Jadi, para pelaku di sektor ekonomi diberikan kebebasan untuk bersaing dan memiliki strategi tertentu sehingga bisa memenangkan kompetisi atas produk yang mereka tawarkan ke pasar.

Sementara itu, pemerintah atau perencanaan pusat hanya berperan sebagai fasilitator, pelindung, dan penengah apabila terjadi suatu permasalahan di pasar.

Baca Juga: Apa Itu Pasar Sekunder? Para Investor Wajib Tahu

Perbedaan Sistem Ekonomi Pasar dengan Tradisional dan Terpusat

sistem ekonomi pasar
Foto: Transaksi Jual Beli (pixabay.com)

Selain sistem ekonomi pasar, ada juga sistem ekonomi tradisional dan sistem ekonomi terpusat.

Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu sistem ekonomi tradisional dan terpusat, berikut penjelasan serta perbedaannya dengan sistem ekonomi pasar:

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sesuai dengan namanya, sistem ekonomi tradisional berisi kegiatan ekonomi yang hanya dilakukan secara tradisional.

Biasanya, sistem ekonomi ini dijalankan oleh para masyarakat yang memiliki taraf hidup rendah, yang berdasarkan pada kebiasaan serta adat istiadat dan kebudayaan masyarakat setempat.

Tujuannya ialah untuk memenuhi standar hidup minimal dan biasanya dilakukan secara gotong-royong.

Jadi, mereka umumnya menjalani ini secara turun-temurun dan hanya mengandalkan alam serta tenaga kerja.

2. Sistem Ekonomi Terpusat

Ada juga sistem ekonomi terpusat atau yang juga disebut sistem ekonomi sosialis.

Lain halnya dengan sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi terpusat merupakan kegiatan ekonomi yang semua transaksi jual belinya diatur oleh pemerintah pusat atau negara.

Dalam sistem ekonomi terpusat, tujuan utamanya bukan hanya untuk mencari keuntungan atau laba. Namun, sistem ini juga berfokus untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak.

Negara sebagai pemimpin perekonomian memiliki kendali penuh atas semua faktor produksi, distribusi, dan konsumsi masyarakat.

Hanya ada negara sebagai regulator dan pemilik. Jadi, tidak ada kepemilikan individu dan swasta dalam sistem ekonomi terpusat.

Dengan begitu, tidak akan ada orang yang memiliki kekayaan berlimpah. Sebab, semua penghasilan yang didapat dari kegiatan ekonomi akan digunakan guna kepentingan bersama.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Distributor? Ini Fungsi, Tugas dan Jenisnya

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar

ciri sistem ekonomi pasar
Foto: Pedagang di Pasar (pixabay.com)
shopee pilih lokal

Agar semakin memahami apa itu sistem ekonomi pasar, kamu perlu mencari tahu ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri sistem ekonomi pasar:

  • Harga barang ditentukan atas permintaan dan penawaran di pasar.
  • Tingginya tingkat partisipasi pihak swasta karena semua individu berhak untuk memiliki berbagai alat produksi sesuai minat dan kemampuannya.
  • Adanya pembagian kelas atau status dalam masyarakat seperti kelas pekerja atau buruh dan kelas pemilik modal.
  • Terdapat persaingan yang kompetitif antar produsen yang menghasilkan barang.
  • Tujuan sistem ekonomi pasar adalah untuk mencapai keuntungan atau laba maksimal.
  • Pemerintah tidak berhak untuk melakukan intervensi pasar.
  • Peran produsen atau pemilik modal sangatlah besar karena memiliki hak atas sumber produksi.
  • Adanya kebebasan memunculkan banyak pengusaha yang kreatif dan inovatif.
  • Setiap individu dapat memakai barang dan jasa yang dimiliki secara bebas.
  • Terdapat banyak sarana dan fasilitas umum karena inisiatif masyarakat.

Baca Juga: Apa Itu Neraca Perdagangan? Ini Jenis dan Faktor yang Memengaruhinya

Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar

kelebihan sistem ekonomi pasar
Foto: Pelanggan di Pasar (pixabay.com)
shopee pilih lokal

Jika ditelaah lebih lanjut, sistem ekonomi pasar ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Kebebasan interaksi produsen dengan target pasar yang bisa menjamin produksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  • Menumbuhkan kreativitas dan inisiatif masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi karena bebas campur tangan pemerintah.
  • Setiap individu memiliki kebebasan untuk menguasai sumber-sumber produksi.
  • Harga barang yang cenderung kompetitif sehingga konsumen memiliki kebebasan untuk memilih dan bisa mendapatkan yang dinilai paling menguntungkan.
  • Terdapat efisiensi dan efektivitas karena kegiatan ekonomi dilakukan berdasarkan prinsip ekonomi.
  • Kegiatan ekonomi akan lebih cepat maju karena adanya persaingan yang sehat.
  • Kualitas barang yang dihasilkan produsen akan lebih terjamin.

Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar

kekurangan sistem ekonomi pasar
Foto: Pasar Tradisional (pixabay.com)
shopee pilih lokal

Meski memiliki kelebihan, ada pula kekurangan sistem ekonomi pasar, seperti:

  • Adanya kebebasan tanpa batas cenderung bisa menindas golongan tertentu dalam kegiatan ekonomi.
  • Persaingan yang terlalu bebas bisa saja menciptakan ketidakstabilan di pasar.
  • Di dalam sistem mekanisme pasar dapat menimbulkan kekuatan monopoli yang merugikan karena kepemilikan modal terpusat.
  • Munculnya eksploitasi sumber daya yang dilakukan oleh para pemilik modal.
  • Pemanfaatan sumber daya alam yang sering kali tidak mengindahkan kelestarian lingkungan sekitar sehingga memicu kerusakan.
  • Sistem ekonomi pasar bisa menimbulkan kesenjangan pendapatan antar masyarakat.
  • Para pemilik modal yang berkuasa sering kali tidak memerhatikan efek jangka panjang karena fokus utamanya hanya menghasilkan keuntungan maksimal.

Baca Juga: Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Pasar Monopoli di Indonesia

Bentuk-Bentuk Pasar dalam Sistem Ekonomi

bentuk pasar dalam sistem ekonomi
Foto: Pasar Seni (unsplash.com)
shopee pilih lokal

Nah, dalam sistem ekonomi pasar, ada beberapa bentuk pasar yang terbagi ke dalam berbagai jenis. Berikut ini bentuk-bentuk pasar dalam sistem perekonomian yang perlu kamu pahami:

1. Pasar Output

Pasar output merupakan bentuk pasar yang memperjualbelikan barang atau jasa hasil kegiatan produksi, yang meliputi:

  • Pasar Persaingan Sempurna

Dikutip dari Jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, pasar persaingan sempurna adalah pasar yang berisi penjual dan pembeli dalam jumlah banyak.

Jadi, harga pasar tidak bisa dipengaruhi oleh perseorangan.

Dalam pasar persaingan sempurna, pembentukan harga dipengaruhi oleh kekuatan tarik-menarik antara permintaan dengan penawaran.

Maka dari itu, harga yang ditetapkan didasarkan pada kesepakatan dan keinginan antara penjual serta pembeli.

Biasanya, pasar persaingan sempurna ditandai dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak, barang yang diperjualbelikan di pasar bersifat homogen, para penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasar, dan setiap penjual atau pembeli bisa masuk serta keluar pasar dengan bebas.

  • Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Bentuk pasar output selanjutnya adalah pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terjadi apabila satu atau beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi.

Melansir PROFIT: Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah Universitas Nurul Jadid, pasar persaingan tidak sempurna ini terbagi ke dalam beberapa bentuk.

Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar monopoli, pasar oligopoli, pasar monopolistik, pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.

Bagi kamu yang belum tahu, pasar monopoli merupakan pasa yang dikuasai secara penuh oleh penjual.

Kebalikan dari pasar monopoli, bentuk pasar monopsoni merupakan pasar yang dikuasai oleh satu pembeli. Jadi, pasar ini terdiri dari banyak penjual dengan satu pembeli.

Sementara itu, pasar oligopoli adalah pasar yang berisi beberapa penjual dengan satu jenis barang sama untuk ditawarkan.

Sedangkan pasar oligopsoni merupakan pasar yang memiliki satu atau dua lebih pembeli dan mereka menguasai pasar dalam menerima barang atau berperan sebagai pembeli tunggal atas produksi suatu pasar komoditas.

2. Pasar Input

Selanjutnya, ada juga bentuk pasar input yang merupakan pasar produksi dan memperjualbelikan barang atau jasa berdasarkan faktor produksi.

Pasar input ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  • Pasar Faktor Produksi Alam

Ini merupakan pasar yang memperjualbelikan faktor produksi dari alam. Misalnya tanah, tumbuhan, dan bahan tambang.

  • Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja

Ada juga pasar faktor produksi tenaga kerja. Ini adalah jenis pasar yang memperjualbelikan faktor produksi tenaga kerja.

Aktivitas di pasar ini mempertemukan para pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja.

  • Pasar Faktor Produksi Modal

Pasar faktor produksi modal merupakan pasar yang memperjualbelikan faktor produksi modal. Misalnya modal uang dan modal barang.

  • Pasar Faktor Produksi Kewirausahaan

Pasar faktor produksi kewirausahaan adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan.

Faktor produksi modal merupakan kemampuan seseorang dalam mengelola faktor produksi seperti faktor produksi alam, modal, dan tenaga kerja.

Baca Juga: Ini 8 Strategi Penetrasi Pasar agar Bisnis Lebih Mapan

Jenis-Jenis Pasar dalam Sistem Ekonomi

jenis pasar dalam sistem ekonomi
Foto: Pasar Loak (unsplash.com)
shopee pilih lokal

Ada juga berbagai jenis pasar dalam sistem ekonomi seperti contoh-contoh berikut:

1. Jenis Pasar Berdasarkan Barang

Jenis pasar ini hanya menjual satu jenis barang tertentu. Misalnya pasar hewan, pasar ikan dan daging, pasar seni, atau pasar loak.

2. Jenis Pasar Menurut Bentuk Kegiatannya

Menurut bentuk kegiatannya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar nyata dan pasar abstrak.

Pasar nyata merupakan pasar yang kegiatan barang yang ditawarkan dapat dibeli oleh pembeli. Contohnya pasar tradisional dan pasar swalayan.

Sementara itu, pasar abstrak adalah pasar yang pedagang di dalamnya tidak menawarkan produk untuk dijual dan membeli langsung.

Melainkan, mereka membeli dengan surat dagang, seperti pasar online, saham, pasar modal, dan valuta asing.

3. Jenis Pasar Berdasarkan Keluasan Distribusi

Jenis pasar berdasarkan keluasan distribusinya dibagi menjadi dalam beberapa jenis. Misalnya pasar lokal, pasar daerah, pasar nasional, dan pasar internasional.

Pasar lokal sendiri merupakan pasar yang menjual barang-barang untuk kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

Sementara itu, pasar daerah adalah jenis pasar yang menjual hasil produksi pada daerah tertentu.

Sedangkan pasar nasional ialah pasar yang memperdagangkan barang-barang dengan konsumen yang meliputi wilayah suatu negara.

Ada juga pasar internasional atau jenis pasar yang melakukan perdagangan barang dengan konsumen di dunia internasional.

Baca Juga: 6 Manfaat Kewirausahaan bagi Pertumbuhan Ekonomi

4. Jenis Pasar Menurut Pembagian Waktu

Sesuai dengan namanya, ini merupakan jenis pasar yang dibagi berdasarkan waktunya.

Biasanya pasar yang dibagi berdasarkan waktu operasinya meliputi pasar harian, pasar mingguan, pasar bulanan, dan pasar tahunan.

5. Jenis Pasar Berdasarkan Kelompoknya

Selain beberapa jenis pasar yang sudah disebutkan sebelumnya, ada jenis pasar yang dibagi berdasarkan kelompoknya, meliputi:

Pasar modern yang transaksinya dilakukan dengan sistem canggih, seperti scan barcode dan memiliki metode pembayaran non-tunai.

Ada juga pasar tradisional di mana penjual dan pembelinya akan bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi.

Jenis pasar lain berdasarkan kelompoknya yaitu pasar campuran atau pasar perpaduan antara pasar modern dengan pasar tradisional.

Bentuk-Bentuk Pasar dalam Sistem Ekonomi

Dalam sistem ekonomi, terdapat beberapa bentuk pasar yang menggambarkan bagaimana interaksi antara penjual dan pembeli terjadi, serta seberapa kuat pengaruh mereka dalam menentukan harga dan kuantitas barang dan jasa yang diperdagangkan.

Berikut adalah beberapa bentuk pasar yang umum ditemui dalam sistem ekonomi:

1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)

Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak penjual dan pembeli yang tidak memiliki kekuatan pasar individual.

Barang dan jasa dalam pasar ini homogen atau tidak dibedakan satu sama lain. Akses informasi sempurna, sehingga semua pihak memiliki pengetahuan yang sama tentang harga dan kualitas produk.

Tidak adanya hambatan masuk atau keluar dari pasar.Penjual dan pembeli bertindak sebagai price taker, artinya mereka hanya bisa menerima harga pasar yang ditentukan oleh mekanisme pasar.

2. Monopoli (Monopoly)

Monopoli terjadi ketika ada hanya satu penjual atau produsen tunggal di pasar. Tidak ada barang pengganti yang tersedia bagi konsumen, sehingga penjual memiliki kekuatan pasar yang besar.

Penjual memiliki kendali atas harga dan kuantitas barang yang dipasok ke pasar. Monopoli dapat menghasilkan keuntungan ekonomi yang tinggi, tetapi sering kali diatur oleh pemerintah untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan pasar.

3. Oligopoli (Oligopoly)

Oligopoli terjadi ketika hanya beberapa penjual yang mendominasi pasar. Barang dan jasa dalam pasar ini bisa homogen atau dibedakan.

Para penjual dalam oligopoli saling memperhatikan tindakan satu sama lain dalam menetapkan harga dan kuantitas produksi.

Ada kemungkinan terjadinya kolusi antara penjual untuk membatasi persaingan dan meningkatkan keuntungan, meskipun hal ini dapat melanggar hukum anti-monopoli.

4. Monopsoni (Monopsony)

Monopsoni terjadi ketika hanya ada satu pembeli tunggal di pasar untuk faktor produksi atau barang tertentu.

Pembeli memiliki kekuatan pasar yang besar dalam menentukan harga dan kuantitas yang akan dibeli. Produsen atau penjual sering kali harus menerima harga yang ditetapkan oleh pembeli tunggal ini.

5. Pasar Bersaing (Monopolistic Competition)

Pada pasar bersaing, terdapat banyak penjual dan pembeli, namun produk-produk yang ditawarkan memiliki perbedaan yang cukup besar di antara satu sama lain.

Penjual memiliki sedikit kekuatan pasar karena produk mereka dibedakan, tetapi mereka masih dapat mempengaruhi harga dalam batas tertentu.

Ada kebebasan masuk dan keluar dari pasar, meskipun produk yang dibedakan dapat menciptakan hambatan masuk yang signifikan

Setiap bentuk pasar memiliki karakteristik dan implikasi ekonomi yang berbeda, dan pemahaman tentang struktur pasar sangat penting bagi analisis perilaku perusahaan dan interaksi antara penjual dan pembeli dalam suatu ekonomi.

Baca Juga: Produk Homogen: Karakteristik dan Perbedaan dengan Produk Heterogen

Itu dia penjelasan seputar sistem ekonomi pasar yang perlu kamu ketahui. Semoga informasinya bermanfaat untuk menambah pengetahuan kamu, ya!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X