5 Strategi UMKM Tahan Resesi dan Bangkit Pasca Pandemi

Share this Post

umkm tahan resesi
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Menghadapi kondisi ekonomi yang makin tidak pasti, ada beberapa kunci agar UMKM tahan resesi dan mampu bangkit pasca pandemi.

Selayang pandang tentang resesi, melansir dari  Investopedia, resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan, meluas, dan berkepanjangan.

Sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), resesi ekonomi merupakan kondisi ekonomi suatu negara yang sedang memburuk, dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Kondisi ekonomi seperti ini sedang banyak dialami oleh beberapa negara di dunia. Ada beberapa penyebab utama resesi, yakni pandemi COVID-19, konflik Rusia-Ukraina, kelangkaan pangan dan energi, hingga meroketnya inflasi.

Di tengah kondisi perekonomian yang semakin sulit, para pelaku UMKM juga makin menjerit akibat naiknya harga-harga bahan produksi sampai BBM.

Kondisi ini menyebabkan biaya produksi naik, namun daya beli masyarakat masih terpukul. Tentunya, butuh strategi khusus agar UMKM tahan resesi dan mampu bangkit pasca pandemi.

Baca Juga: 7 Cara Menghasilkan Uang Tambahan Saat Resesi

Kunci UMKM Tahan Resesi

umkm tahan resesi
(Foto strategi UMKM tahan resesi. Sumber: Freepik.com)

Berikut beberapa cara atau strategi yang bisa diterapkan pelaku UMKM agar mampu bertahan selama resesi, catat ya!

1. Evaluasi Rencana Keseluruhan

Kunci pertama agar UMKM tahan resesi adalah dengan melakukan evaluasi kinerja dan target bisnis. Dalam kebanyakan situasi yang tidak pasti, membuat perencanaan yang baik adalah kunci untuk bertahan.

Mulailah dengan mengevaluasi sejauh mana perkembangan usahamu, bagaimana kinerja usaha secara detail, serta bagaimana progressnya dalam mencapai target.

Bermula dari situ, kamu bisa mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan atau dihilangkan. Selanjutnya, kamu menyusun rencana usaha secara keseluruhan dengan menyesuaikan kondisi aktual.

Untuk menyusun ulang rencana bisnis dalam rangka menghadapi resesi, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Kamu perlu menganalisis kondisi ekonomi secara umum dan keuangan bisnismu secara internal.

Selain itu, kamu juga perlu membuat backup plan sebagai langkah konservatif jika rencana bisnis utama tidak berjalan dengan mulus.

Baca Juga: 7 Peluang Bisnis yang Tahan Resesi, Tak Butuh Modal Besar!

2. Perkuat Cadangan Kas

5 Strategi UMKM Tahan Resesi dan Bangkit Pasca Pandemi
(Foto pelaku UMKM. Sumber: Freepik.com)
shopee pilih lokal

Kunci agar UMKM tahan resesi adalah dengan memperkuat cadangan kas. Tak bisa dipungkiri bahwa kondisi finansial yang baik membuat bisnis mampu beroperasi dengan maksimal dan bahkan melakukan ekspansi.

Pasalnya, ada banyak usaha yang gulung tikar akibat acetnya arus kas. Bahkan, tak sedikit perusahaan besar yang akhirnya melakukan PHK.

Memiliki cadangan kas artinya kamu memiliki uang tunai yang bisa digunakan kapan saja untuk bisnis, bukan aset atau surat berharga yang tidak bisa diuangkan. Memiliki uang tunai dalam bisnis merupakan kekuatan finansial terbaik.

Jika usahamu belum memiliki cadangan kas yang memadai, maka ada baiknya mencari cara untuk mengumpulkan lebih banyak uang. Kamu bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk melakukan inovasi produk.

Misalnya, membuat promo bundling, cuci gudang, atau cara lain yang bisa meningkatkan penjualan. Namun, sebaiknya kamu tidak mengambil pinjaman atau kredit untuk memperkaya cadangan kas, ya!

3. Fokus Pada Kegiatan Inti

Kunci agar UMKM tahan resesi berikutnya adalah dengan mengevaluasi produk dan layanan usahamu. Kembalilah kepada tujuan awal membangun bisnis, produk dan layanan utama apa yang ingin kamu jual?

Pasalnya, selama menjalankan usaha, ada kalanya diperlukan upaya melakukan ekspansi dengan menghadirkan produk-produk pelengkap dan menargetkan pasar yang baru.

Ada baiknya, kamu melakukan evaluasi, apakah produk-produk pelengkap tersebut memberikan kinerja yang baik? Jika tidak, maka kamu memiliki pilihan untuk kembali berfokus pada produk utama yang kamu bangun.

Sebagai contoh, sangat mungkin ada usaha ayam geprek yang menjual produk pelengkap, jus buah misalnya. Jika penjualan jus buah kurang maksimal, maka alangkah baiknya kembali fokus pada bisnis ayam geprek dan menghentikan penjualan jus.

Langkah ini tentu bisa lebih mengefisiensi sumber daya untuk pengeluaran yang kurang efektif.

Baca Juga: Prediksi 7 Negara yang Lolos Resesi, Ada Indonesia?

4. Jangan Berhenti Memasarkan Produk

5 Strategi UMKM Tahan Resesi dan Bangkit Pasca Pandemi
(Foto penjual takjil. Sumber: Freepik.com)
shopee pilih lokal

Mungkin kamu bertanya-tanya, ketika melihat perusahaan besar dengan merek yang sudah terkenal namun tetap memasang iklan di tv, media sosial, dan tak berhenti melakukan promosi.

Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Promosi dan pemasaran tak hanya bertujuan untuk menarik pembeli, namun juga menegaskan kepada calon pelanggan bahwa perusahaan dan produk yang dimaksud masih eksis hingga saat ini.

Artinya, pemasaran juga menjadi kunci UMKM tahan resesi dan bertujuan untuk menegaskan eksistensi sebuah bisnis. Hal ini juga perlu tetap dilakukan oleh pelaku UMKM.

Dewasa ini, promosi dan pemasaran tak harus mahal. Kamu bisa melakukan pemasaran online melalui media sosial, e-commerce, chat commerce, dan media online lainnya.

Strategi pemasaran yang efektif bisa dilakukan dengan modal yang minim. Bagian terpenting adalah rutin melakukan pemasaran, misalnya dengan mengunggah postingan secara terjadwal di media sosial.

Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Aman Saat Resesi, Bisa Dicoba Nih!

5. Berinvestasi Pada Pelanggan yang Sudah Ada

Strategi terakhir agar UMKM tahan resesi adalah dengan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Pasalnya, menemukan pelanggan baru membutuhkan biaya yang lebih tinggi. Pasalnya, kamu perlu mengeluarkan biaya untuk iklan, kampanye, hingga mengikuti pameran untuk dapat menarik pelanggan baru.

Terlebih lagi, selama resesi orang-orang berusaha untuk menghemat pengeluarannya. Artinya, kemungkinan mendapatkan pelanggan baru akan lebih kecil.

Akan lebih baik jika kamu fokus mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Ada berbagai upaya yang bisa kamu lakukan, seperti rutin melakukan follow up, selalu membalas setiap tanggapan pelanggan, dan ikut serta dalam aktivitas pengikutmu di media sosial.

Selain itu, kamu juga bisa memberikan voucher kecil-kecilan untuk pelanggan setiamu. Dengan memiliki basis pelanggan yang kuat, kinerja bisnis juga akan lebih baik.

Itulah penjelasan tentang strategi yang bisa dilakukan agar UMKM tahan resesi yang bisa kamu coba. Semoga usahamu semakin sukses, ya!

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X