6 Tips Membuat Infografis untuk Gaet Perhatian Pelanggan

Share this Post

tips-membuat-infografis

Table of Contents

Ingin konten promosimu tampak menarik di media sosial? Berikut ini ada tips membuat infografis.

Infografis bisa menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian calon pelanggan. Melalui infografis, kamu bisa menjelaskan produkmu secara menyeluruh tanpa harus menulis banyak deskripsi.

Untaian bagan dan gambar, serta penjelasan singkat pada infografis sudah cukup menjelaskan apa yang hendak kamu sampaikan.

Orang pun lebih mudah paham membaca infografis ketimbang membaca deskripsi panjang.

Baca juga: 9 Tips Cerdas Tingkatkan Retensi Pelanggan untuk Bisnis E-Commerce

Tips Membuat Infografis

6 Tips Membuat Infografis untuk Gaet Perhatian Pelanggan
Foto: Pexels.com

Apa itu infografis? Infografis adalah representasi visual grafis dari informasi, data, atau pengetahuan yang dimaksudkan untuk menyajikan informasi dengan cepat dan jelas.

Bagaimana cara membuat infografis yang menarik? Berikut ini sejumlah tips membuat infografis:

1. Fokus pada Data

Inti dari infografis adalah menyampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami dan diproses. Artinya, ada data yang hendak disampaikan kepada khalayak.

Sebelum memutuskan desain apa yang tepat, sebaiknya pertimbangkan apakah desain tersebut dapat menunjang data dan kesimpulan yang hendak kamu sampaikan.

Jika kamu fokus pada data, kemudian membuat desainnya, infografismu akan jauh lebih dipahami.

2. Buatlah Sederhana

Tips membuat infografis selanjutnya adalah membuatnya secara sederhana. Jika kamu membuat infografis yang rumit dan sulit dipahami, kamu akan kehilangan esensi dari membuat infografis.

Mungkin infografis yang dibuat akan menarik secara visual, tetapi informasinya tak tersampaikan dengan baik. Pilihlah data yang paling penting yang hendak ditonjolkan, tak perlu menjejalkan semua data yang ada.

3. Minimalkan Deskripsi

Pikirkan cara visual untuk mewakili informasi yang coba disampaikan oleh infografismu. Representasi visual data dapat mencakup bagan dan grafik, serta menggunakan ikon atau ilustrasi untuk mewakili prinsip-prinsip tertentu.

Tidak perlu deskripsi panjang lebar mengenai apa yang diwakili oleh data. Lebih baik tunjukkan secara visual.

4. Pahami Audiens dan Tujuanmu

Tips membuat infografis selanjutnya adalah kamu harus memahami apa yang audiensmu butuhkan. Jika mereka ingin mendapatkan informasi dengan cepat dan tertarik pada data serta angka, maka infografis sangat cocok.

Kamu perlu juga memahami tujuanmu dalam membuat setiap infografis. Ada banyak data, tetapi tak semua dapat dijejalkan dalam satu infografis.

Kamu harus menentukan tujuan dari setiap infografis yang hendak disajikan. Jadi, kamu tahu data apa yang perlu disiapkan.

5. Jangan Terlalu Panjang

Selain membuat infografis yang sesederhana mungkin, buatlah secukup mungkin, jangan terlalu panjang. Audiensmu akan jengah membaca banyak data dalam satu waktu.

Jika ada data atau informasi yang cukup banyak dan kamu rasa perlu untuk diungkap semua, sajikanlah dalam beberapa infografis kecil.

6. Buatlah Judul yang Menarik

Satu lagi tips membuat infografis yang tak kalah pentingnya, yakni membuat judul yang menarik. Judul merupakan hal pertama yang dilihat audiens.

Judul harus deskriptif, tetapi singkat dan diketik dengan font yang menarik, sehingga audiens mau melihat gambar lainnya.

Baca juga: Fanpage Adalah Laman Khusus Bisnis, Berikut Penjelasannya

Tujuan Membuat Infografis

6 Tips Membuat Infografis untuk Gaet Perhatian Pelanggan
Foto: Pexels.com

Itulah sejumlah tips membuat infografis. Namun, hal yang paling penting ketimbang unsur data atau desainnya, yakni tujuan dari membuat infografis tersebut.

Jika kamu membuat infografis untuk menggaet lebih banyak pelanggan untuk bisnismu, apakah tujuan tersebut sudah tercapai dengan berbagai fungsi yang dimiliki infografis? Hal ini perlu kamu pertimbangkan.

Adapun tujuan umum dibuatnya infografis adalah sebagai berikut:

  • Memberikan gambaran singkat mengenai suatu topik.
  • Menyederhanakan penjelasan yang kompleks.
  • Menampilkan hasil penelitian atau data survei.
  • Meringkas posting blog atau artikel yang panjang.
  • Melakukan perbandingan.
  • Meningkatkan kesadaran tentang suatu masalah atau penyebab.

Jika sejumlah tujuan umum di atas sudah dapat mewakili apa yang hendak kamu sampaikan kepada audiensmu, maka kamu sudah memahami apa tujuan dari membuat infografis.

Baca juga: Jenis Segmentasi Pasar dan Manfaatnya bagi Bisnis

Contoh Infografis untuk Keperluan Bisnis

6 Tips Membuat Infografis untuk Gaet Perhatian Pelanggan
Foto: Pexels.com

Kamu perlu memutuskan apakah infografis yang kamu buat akan menginformasikan pembaca atau mencoba membujuk mereka untuk membeli.

Ini merupakan dua tujuan yang sangat berbeda, sehingga kamu perlu pikirkan mana yang akan jadi fokus utama.

Kamu bisa saja berkonsentrasi pada informasi, kemudian meletakkan tagline kecil di akhir untuk meminta audiens mengeklik tautan situs e-commerce-mu. Meski begitu, tetap saja harus ada salah satu yang menjadi fokus utama.

Nah, berikut ini ada sejumlah contoh bentuk infografis yang kira-kira cocok digunakan untuk keperluan bisnis.

Ketika mendesain infografis untuk bisnis, penting untuk memilih layout yang sesuai agar audiens terbujuk untuk membeli produk atau layananmu.

1. Flowchart

Sebuah flowchart atau diagram alur biasanya menunjukkan proses pengambilan keputusan untuk satu pertanyaan dengan beberapa titik akhir. Diagram ini dimulai dengan satu pertanyaan yang bisa berakhir dengan jawaban berbeda.

Membuat alur pertanyaan memang cukup kompleks. Namun, jenis infografis ini sangat menarik karena memberikan jawaban yang dipersonalisasi untuk setiap audiens.

2. Perbandingan

Infografis ini membandingkan setidaknya dua hal yang berbeda secara berdampingan. Ada sejumlah aspek yang menjadi patokan, lalu bandingkan mana yang dapat memenuhi persyaratan aspek tersebut.

Tipe infografis ini sangat cocok jika kamu hendak melakukan perbandingan antara produkmu dengan produk kompetitor. Kemudian kamu menonjolkan kelebihan produkmu dibanding milik kompetitor.

Bisa pula kamu menawarkan beberapa jenis paket langganan pada bisnismu. Kemudian, kamu menggunakan diagram perbandingan untuk memperlihatkan benefit apa saja yang bisa didapat dari paket langganan tersebut.

3. Linimasa

Pada infografis yang bersifat kronologis ini, kamu dapat menunjukkan perkembangan produkmu dari masa ke masa. Bisa juga menunjukkan perjalanan bisnismu dari masa ke masa.

4. Roundup

Dengan infografis roundup, kamu bisa mengumpulkan beberapa produk serupa dan memberikan profil mendalam untuk masing-masing produk. Infografis tipe ini cocok bagi reseller atau penjual dropship yang menjual produk dari berbagai merek.

Dengan infografis ini, pembelimu tidak perlu melakukan riset produk lagi. Hal ini karena kamu sudah menyajikan informasi yang mereka butuhkan dalam satu kali baca.

5. How-to

Pada infografis how-to atau panduan melakukan suatu hal, kamu dapat menggunakan tampilan yang lebih fleksibel. Misalnya kamu menjual produk mainan rakitan, kamu bisa membuat infografis bagaimana caranya merakit mainan.

Saat menjelaskan cara merakit mainan, tidak ada format desain tertentu yang harus digunakan. Hal terpenting, tahapan caranya tertata dari awal sampai akhir dan menyertakan ilustrasi yang sesuai dengan temanya.

Baca juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Untuk Membuat Poster di Laptop

Itulah sejumlah tips membuat infografis yang dapat kamu terapkan pada konten bisnismu. Semoga bermanfaat!

Saatnya Buka Toko Online Sendiri!

Saatnya Punya Toko Online Sendiri !