7 Tips Usaha Pre-order agar Produkmu Banyak Dibeli Pelanggan

Share this Post

usaha pre-order
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Usaha pre-order adalah suatu model bisnis yang menekankan pada kesepakatan. Kesepakatan ini berupa pelanggan harus membayar terlebih dahulu dan akan mendapatkan barang beberapa hari kemudian.

Cara ini banyak digunakan oleh UMKM karena modalnya yang sedikit atau bahkan tidak memiliki modal. Jadi, bisnis bisa berjalan lebih efektif.

Tidak hanya bagi penjual, model usaha pre-order juga dapat memberikan keuntungan kepada pelanggan. Misalnya, membantu pelanggan mendapatkan produk edisi khusus dan terbatas, atau produk dengan harga yang lebih terjangkau.

Usaha pre-order mayoritas tidak menjual produk yang harganya cukup tinggi. Pasalnya, model bisnis ini berfokus untuk menarik atensi pelanggan dan membuatnya percaya.

Bagi para pelanggan baru, sistem ini bisa membuat mereka ragu untuk melakukan pembelian. Oleh karenanya, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat agar brand bisa menarik pelanggan.

Baca Juga: PO Adalah Purchase Order atau Pre Order, Ini Penjelasan Keduanya

Tips Usaha Pre-order

tips usaha pre order
Foto: Freepik.com

Jadi, apa saja kira-kira cara yang perlu dilakukan untuk membangun bisnis dengan sistem pre-order? Tengok penjelasannya berikut.

1. Pikirkan Target Penjualan

Langkah pertama, rencanakan target penjualan produk kamu untuk menyasar pada gender, rentang usia, sampai harganya.

Rencana ini perlu dilakukan demi mendapatkan target pasar yang sesuai. Lebih baik lagi justru bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

Kamu harus bersiap bahwa model bisnis ini untuk langkah awal tidak akan meningkat secara signifikan. Pasalnya, butuh ketahanan pelanggan untuk belanja secara berulang.

Selain target pasar, target penjualan juga perlu diperhatikan. Upayakan untuk mengatur strategi penjualan produk yang berkolerasi dengan kemampuan.

Baik itu sumber daya manusia dan modal. Jangan sampai target penjualan terlalu tinggi, tetapi kemampuan bisnis untuk memenuhinya rendah. Akhirnya, akan kesulitan menjalaninya.  

2. Pilih Kualitas Produk dan Vendor yang Baik

Jika kualitas produk kamu baik, maka akan disukai pelanggan dan mereka pun tak ragu untuk membeli terus-menerus.

Apalagi dalam model usaha pre-order ini pelanggan harus bersabar untuk mendapatkannya.

Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk pelanggan menerima pesanan. Maka jangan sampai ditambah dengan kualitas produk yang kurang baik karena bisa menyebabkan kekecewaan dan rasa kapok belanja di toko kamu.

Kualitas produk biasanya berpengaruh dari vendor yang dipilih. Usahakan memilih dan riset harga terlebih dahulu sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan pada vendor yang dipilih.

Misalnya, ketika bisnismu bergerak di bidang kerajinan, bisa lakukan survei lokasi, harga, dan kualitasnya. Jatuhkan pilihan pada vendor yang menjual kualitas yang baik dengan harga produksi yang murah.

Dengan begitu, kamu bisa memproduksi barang berkualitas dengan ongkos yang lebih rendah.

Baca Juga: Berjualan dengan Sistem Preorder, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

3. Tentukan Jadwal Pre-order

Usaha pre-order biasanya memiliki batasan waktu untuk memesan sebelum produk tersebut diproduksi. Penentuan jadwal juga dapat berpengaruh pada jumlah pesanan yang masuk.

Pilihlah jadwal pre-order yang tepat, seperti membuka pre-order di akhir bulan dan menutupnya di awal bulan. Pada tanggal tersebut biasanya merupakan waktu para pelanggan untuk menerima gaji bulanan.

Jadi, potensi pelanggan untuk membeli produkmu biasanya akan lebih besar dibanding waktu lainnya

Sebelum menentukan jadwal, pastikan dahulu bahwa kamu beserta tim yang bekerja sudah siap untuk memproduksi barang pada tanggal yang ditentukan.

Bila perlu, siapkan pekerja tambahan atau menyiapkan beberapa produk agar memudahkan dan mempercepat masa produksi.

Ketika terjadi hujan orderan, kamu punbisa mengantisipasinya dengan berbagai cara.

4. Alur Pemesanan Jelas

Dalam sebuah usaha pre-order, alur pemesanan yang jelas akan memudahkan kamu dan pelanggan. Maka dari itu, buatlah alur pemesanan seefektif mungkin.

Bagi pelanggan, alur pemesanan yang jelas akan memudahkan mereka untuk melakukan pembelian. Misalnya, dengan mengisi kolom-kolom data diri dan menuliskan pesanan secara rinci.

Dengan alur pesanan yang jelas, pelanggan juga akan lebih percaya dalam melakukan pembelian pre-order.

Sementara dari sisi penjual, hal ini bisa membantu kamu untuk membuat daftar pesanan pelanggan sesuai deskripsi secara lebih cepat.

Jelaskan juga mengenai sistem pre-order dalam alur pemesanan agar pelanggan baru yang masih awam akan mudah menangkap sistem belanja ini.

Pemesanan produk yang jelas memiliki beberapa prosedur. Contohnya, pengisian data diri, jadwal pre-order, lama produksi, masa pengiriman, pilihan sistem pembayaran, dan lainnya.

Baca Juga: Ketahui 9 Cara Jitu untuk Meningkatkan Repeat Order

5. Siapkan Media Komunikasi dengan Pelanggan

Ketika menjalani usaha pre-order, jangan lupa untuk menyiapkan media komunikasi yang tepat untuk pelanggan.

Media komunikasi ini bisa membantu pelanggan untuk menghubungi bisnismu. Beberapa aplikasi chat seperti WhatsApp dan Line bisa kamu manfaatkan.

Bisa juga dengan menggunakan fitur pesan yang ada di situs web, media sosial, hingga email.

Media ini berguna jika pelanggan puas dengan produk yang kamu jual, maka mereka akan datang untuk melakukan percakapan lagi lewat platform yang pernah digunakan.

Selain aplikasi chat, maksimalkan juga penggunaan media sosial sebagai sarana untuk promosi.

Buatlah konten, sisipkan kalimat ajakan, dan gunakan tampilan visual yang menarik agar pelanggan memiliki gambaran yang jelas akan produk yang kamu jual.

Dengan cara menggabungkan fungsi aplikasi dan media sosial, usaha pre-order kamu akan kebanjiran orderan.

6. Jangan Lupa Promosikan

Agar produk yang kamu jual dengan model pre-order ini laris manis, tentu saja diperlukan promosi.

Dikutip dari laman cashlez, usaha pre-order tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak ada yang mengetahuinya.

Dengan demikian, kamu perlu mempromosikannya agar lebih banyak lagi orang yang tahu tentang merek dan produkmu.

Dalam hal ini, kamu bisa melakukan campaign sebagai bentuk promosi melalui media sosial. Misalnya, memanfaatkan Instagram, Twitter, Facebook, TikTok, dan lain-lain.

Kamu harus menyiapkan strategi pemasaran yang matang jauh-jauh hari sebelumnya.

Mulai dari menyusun campaign sebelum peluncuran produk, ketika produk resmi diluncurkan, hingga pasca peluncuran.

Buatlah konten pemasaran yang unik. Dengan menghadirkan foto atau video berkualitas tinggi. Kemudian, lengkapi dengan pesan pemasaran yang menarik agar pelanggan tertartik membeli.

Baca Juga: Simak Fungsi Perencanaan Produksi agar Bisnismu Efisien!

7. Bangun Kepercayaan Pelanggan

Usaha pre-order membutuhkan kepercayaan pelanggan untuk meyakinkan mereka dalam melakukan pembelian.

Kepercayaan itu pun perlu dibangun. Misalnya, dengan mengumpulkan testimoni dari pelanggan yang pernah melakukan pembelian sebelumnya.

Jika kamu baru memulai, bisa menggunakan review positif dari pelanggan yang menerima sampel produk.

Kemudian, tampilkan testimonial ini di tempat-tempat yang strategis. Bisa dalam media sosial atau situs web bisnis kamu.

Selain testimoni, kamu juga dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan melalui storytelling.

Coba ceritakan dan tunjukkan kepada pelanggan bagaimana proses dalam desain produk, produksi, hingga pengujian kualitas.

Dengan begitu, pelanggan akan lebih memahami produk seperti apa yang kamu jual.

Itu dia beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam membangun bisnis pre order. Semoga kiat-kiat di atas bisa membantu majukan bisnismu, ya.

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X