Ketahui 4 Contoh Transaksi Derivatif Ini Jika Mau Terjun ke Pasar Modal

Share this Post

transaksi derivatif
Table of Contents
shopee gratis ongkir

Ada dua jalur jika kamu ingin berdagang di pasar modal, yaitu pasar tunai dan derivatif. Jika kamu memilih untuk berdagang di pasar yang terakhir, tentu kamu harus tahu cara transaksi derivatif.

Sekadar informasi, perdagangan derivatif adalah wilayah para ahli, karena tidak semua orang memahami arti atau teknik dari bentuk investasi ini. 

Namun, saat ini baik investor pemula maupun ahli dapat berdagang di pasar derivatif. Akibatnya, volume perdagangan, omzet, dan peluang menghasilkan uang di pasar derivatif terus meningkat. 

Sebelum melangkah lebih jauh, kamu harus memahami terlebih dahulu apa itu derivatif. Mengutip dari Investopedia, istilah derivatif mengacu pada jenis kontrak keuangan yang nilainya bergantung pada aset dasar, kelompok aset, atau tolok ukur. 

Derivatif ditetapkan antara dua atau lebih pihak yang dapat berdagang di bursa atau over the counter (OTC). Harga untuk derivatif berasal dari fluktuasi aset yang mendasarinya.

Derivatif adalah jenis sekuritas finansial kompleks yang ditetapkan antara dua pihak atau lebih. Orang yang melakukan transaksi atau trader, menggunakan derivatif untuk mengakses pasar tertentu dan memperdagangkan aset yang berbeda. 

Aset dasar yang paling umum untuk derivatif adalah saham, obligasi, komoditas, mata uang, suku bunga, dan indeks pasar.

Baca juga: Wajib Tahu 5 Tips Ampuh Bisnis Saham, Dijamin Cuan!

Mengenal Lebih Jauh tentang Transaksi Derivatif

transaksi derivatif
(Foto orang mengamati saham di layar komputer. Sumber: Freepik.com)

Setelah mengetahui apa itu derivatif, kini kamu dapat memahami apa itu transaksi derivatif.

Mengutip dari 5paisa, transaksi derivatif adalah kontrak keuangan formal yang memungkinkan investor membeli dan menjual aset untuk tanggal di masa mendatang. 

Tanggal berakhirnya kontrak derivatif adalah tetap dan telah ditentukan sebelumnya. Perdagangan derivatif di pasar saham lebih baik daripada membeli aset dasar, karena keuntungannya dapat meningkat secara substansial.

Selain itu, transaksi derivatif adalah bentuk perdagangan dengan leverage. Artinya, kamu dapat membeli aset dasar dalam jumlah besar dengan membayar porsi kecil.

Ada dua jenis kontrak derivatif, yaitu berjangka (futures) dan opsi. Pada dasarnya, keduanya sama karena investor dan penjual memprediksi harga aset dasar untuk tanggal tertentu pada masa depan. 

Namun, tetap terdapat perbedaan pada kontrak berjangka dan opsi. Pada kontrak berjangka, baik pembeli dan penjual berada di bawah kewajiban hukum untuk menghormati kontrak ketika kedaluwarsa.

Dalam hal opsi, pembeli atau penjual dapat transaksi sebelum kedaluwarsa dengan menggunakan haknya atau membiarkan kontrak berakhir tanpa pelaksanaan hak. 

Adapun opsi terdiri dari dua jenis, yaitu call option dan put option. Investor membeli call option ketika mereka yakin bahwa aset dasar akan naik. Sebaliknya, mereka membeli put option ketika mereka merasa yakin bahwa harga aset dasar akan turun.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini 4 Undang-undang Perdagangan Online Soal Transaksi Online

Contoh Transaksi Derivatif

transaksi derivatif
(Foto bursa saham. Sumber: Freepik.com)
shopee pilih lokal

Apa saja contoh transaksi derivatif? Setidaknya ada empat jenis utama. Dua jenis sudah disebutkan sebelumnya, yakni kontrak berjangka dan opsi.

Dua lainnya, yaitu forward dan swap. Jenis berjangka dan opsi merupakan dua yang paling populer dilakukan oleh investor pada umumnya.

1. Kontrak Berjangka

Pada kontrak berjangka, dua pihak setuju untuk membeli dan menjual aset dengan harga yang ditentukan pada tanggal yang akan datang.

Kontrak berjangka mengikat pihak-pihak pada harga tertentu. Ini untuk menghindari seseorang menjual barang dengan kerugian besar atau membelinya dengan mark-up besar. 

Kontrak berjangka mengunci tingkat harga yang dapat diterima untuk kedua belah pihak berdasarkan informasi yang mereka miliki saat ini.

Mengutip dari Forbes, kontrak berjangka merupakan investasi standar yang diperdagangkan di bursa. 

Artinya, kamu dapat melakukan transaksi derivatif setiap hari, bahkan jika kamu secara pribadi tidak membutuhkan barang atau jasa tertentu dengan harga tertentu. 

Kamu pun dapat dengan mudah berspekulasi tentang pergerakan harga jangka pendek dan tidak terikat untuk melihat kontrak berjangka penuh.

2. Forward

Kontrak forward sangat mirip dengan kontrak berjangka, kecuali kontrak tersebut dibuat OTC. Jadi, kontrak tersebut umumnya bersifat pribadi antara dua pihak. 

Ini artinya forward tidak diatur dan jauh lebih berisiko untuk default. Ini merupakan sesuatu yang kebanyakan investor hindari.

Meski mendatangkan banyak risiko, forward memungkinkan lebih banyak penyesuaian persyaratan, harga, dan opsi penyelesaian yang berpotensi meningkatkan keuntungan.

Baca juga: Ini 7 Tips Memulai Usaha Paving Block dengan Modal Kecil

3. Opsi

Contoh transaksi derivatif lainnya, yaitu opsi. Opsi berfungsi sebagai versi futures dan forward yang tidak mengikat. 

Melalui opsi, kamu dapat membuat kesepakatan untuk membeli dan menjual sesuatu pada harga tertentu serta pada waktu tertentu. Meskipun pihak yang membeli kontrak tidak berkewajiban untuk menggunakannya. 

Oleh karena itu, opsi biasanya mengharuskanmu membayar premi yang mewakili sebagian kecil dari nilai perjanjian. Opsi dapat diperdagangkan di bursa atau OTC.

Seperti forward, opsi OTC adalah transaksi pribadi yang memungkinkan lebih banyak penyesuaian dan risiko.

4. Swap

Transaksi derivatif ini memungkinkan dua pihak masuk ke dalam kontrak untuk menukar arus kas atau liabilitas. Ini dilakukan dalam upaya mengurangi biaya atau menghasilkan keuntungan. 

Hal ini biasanya terjadi dengan suku bunga, mata uang, komoditas, dan credit default. Adapun credit default swap (CDS) memungkinkan investor untuk mengimbangi risiko kreditnya dengan risiko investor lain.

Cara yang tepat untuk melakukan swap, tergantung pada aset keuangan yang dipertukarkan. Katakanlah dua perusahaan menandatangani kontrak untuk menukar pinjaman dengan suku bunga variabel menjadi pinjaman bersuku bunga tetap. 

Perusahaan yang menukar pinjaman suku bunga variabel, berharap dapat melindungi diri dari risiko kenaikan suku bunga secara eksponensial.

Di sisi lain, perusahaan yang menawarkan pinjaman suku bunga tetap, bertaruh bahwa suku bunga tetapnya akan menghasilkan keuntungan. 

Keuntungan tersebut diharapkan dapat menutupi setiap kenaikan suku bunga yang berasal dari pinjaman suku bunga variabel.

Swap membawa risiko yang tinggi. Umumnya ini hanya tersedia dalam bentuk OTC untuk lembaga keuangan dan perusahaan, bukan investor individual.

Baca juga: 3 Pengertian Leverage dalam Berbagai Konteks Bisnis dan Keuangan 

Cara Kerja Transaksi Derivatif

transaksi derivatif
(Foto orang sedang mengamati saham. Sumber: Freepik.com)
shopee pilih lokal

Selalu ada pembeli dan penjual dalam setiap transaksi derivatif. Pembeli kontrak derivatif memegang posisi long, sedangkan penjual kontrak derivatif memegang posisi short.

Investor umumnya melakukan transaksi derivatif untuk dua tujuan, yaitu untuk lindung nilai dan spekulasi. 

Berikut ini penjelasan selengkapnya mengenai cara kerja transaksi derivatif.

1. Lindung nilai

Mengutip dari The Balance, hedging atau lindung nilai adalah strategi manajemen risiko untuk mengimbangi fluktuasi atau volatilitas harga jangka pendek. 

Para manajer portofolio dan trader dapat membeli call option untuk melindungi saham mereka dari kenaikan harga. 

Adapun para manajer hedge fund sering menggunakan derivatif secara ekstensif untuk meningkatkan pengembalian dan mengelola risiko. 

Kemudian para pelaku usaha manufaktur dapat membeli kontrak berjangka untuk mengelola fluktuasi harga bahan.

Bisa juga untuk mempertahankan mata uang yang mereka perlukan untuk melakukan pembelian di pasar luar negeri.

2. Spekulasi

Cara kerja transaksi derivatif lainnya yaitu spekulasi. Para spekulan bertransaksi secara harian untuk mencari untung dari selisih perubahan harga jangka pendek.

Mereka melakukan transaksi derivatif karena pasar derivatif merupakan sumber leverage dengan menggunakan margin.

Baca juga: Daftar Perusahaan Asing di Indonesia, Apa Sektor Usahanya?

Itulah penjelasan singkat mengenai transaksi derivatif. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk terjun ke pasar derivatif?

Belanja Harga Murah + Gratis Ongkir + Cashback

X