Dalam dunia bisnis, user persona adalah istilah yang sudah tak asing lagi untuk mencapai tujuan perusahaan. Sebenarnya apa itu?
Dalam kegiatan pemasaran, pembuatan konten visual, hingga pengembangan produk, user persona memiliki kedudukan yang amat penting. Sebagai pebisnis, mengetahui penggunaan dan cara membuatnya menjadi penting untuk diketahui.
User persona menjadi representasi dari kebutuhan suatu kelompok terhadap produkmu. Artinya, user persona bisa membantumu dalam menyimulasikan kebutuhan target pasar, dan prospek produkmu di masa depan.
Dalam bisnis, mulai dari pengembangan produk, desain, hingga pemasaran harus dilakukan dengan tepat sasaran. Sebab, seluruh rangkaian kegiatan ini membutuhkan modal yang tidak sedikit. Kesalahan strategi pengembangan bisnis bisa mengurangi efektivitas produkmu.
Untuk itu, keberadaan user persona dalam bisnis diklaim sangat penting dalam proses pengembangan hingga pemasaran produk. Kamu bisa menyampaikan informasi produk dan pemasaran dengan tepat sasaran.
Sederhananya, user persona bekerja dengan membayangkan posisi produkmu di pasaran. Bagaimana kebutuhan dan reaksi pasar terhadap produkmu? Oleh sebab itu, user persona menentukan fitur dan kelebihan produk yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna.
Baca Juga: 7 Strategi Scale Up Yang Bisa Diterapkan Dalam Bisnis
Apa Itu User Persona?

Dilansir dari Career Foundry, user persona adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pengguna dan menemukan solusi atas pemecahan masalah dalam penciptaan produk.
Tools ini adalah representasi fiksi dari pelanggan ideal bisnismu. Dalam pengembangan produk, pembuatan desain, hingga pemasaran kamu perlu melakukan riset pengguna. Riset ini dimaksudkan untuk mengetahui dengan tepat yang dibutuhkan pelanggan.
User persona ditulis dan dibuat dengan mewakili profil individu. Profil individu ini bisa berisi tujuan, kebutuhan, hingga pola konsumsi yang diambil dari pernyataan pelanggan asli.
Jadi, dibuat seolah-olah nyata. Padahal, ini merupakan individu fiksi yang ditulis dengan gabungan beberapa fakta dari pelanggan.
Sebagai contoh, beberapa bisnis memiliki kolom ulasan, saran, dan masukan. Bisnis juga biasanya memiliki data pelanggan seperti nama, usia, dan jenis kelamin.
Data-data tersebut akan dirangkai hingga menghasilkan sebuah karakter fiksi yang menjadi entitas asli pelanggannya.
Karakter fiksi ini diharapkan menjadi refleksi yang realistis tentang bagaimana bisnis dapat dibutuhkan oleh kelompok pelanggan tertentu. Oleh karena itu, meskipun fiktif, data di dalamnya berasal dari pelanggan nyata.
Baca Juga: 5 Contoh Sistem Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan
Data Apa yang Dibutuhkan Dalam User Persona?

Seperti dijelaskan sebelumnya, user persona adalah karakter fiksi yang mewakili individu nyata. Artinya, dibuat layaknya biodata yang mewakili sekelompok pelanggan. Informasi yang harus ada dalamnya, yaitu:
1. Nama Persona
Kamu bebas memberikan nama untuk karakter fiksi yang dibuat. Pemberian nama bisa memudahkanmu dalam membedakan tiap karakter ini. Namun, sebaiknya gunakan nama yang general untuk semua gender. Misalnya gunakan nama “Ade”.
2. Tambahkan Foto
User persona dibuat layaknya profil pelanggan, maka tambahkanlah foto untuk membuatnya semakin hidup. Jika kamu membayangkan karakter fiktif tersebut adalah seorang mahasiswa, maka tambahkan foto profil yang mewakili mahasiswa. Kamu bisa mengunduh foto gratis di berbagai situs web.
3. Ringkasan
Bagian ini berisi rangkuman tentang hal-hal yang dibutuhkan persona itu sendiri terhadap produkmu. Data ini bisa didapat dengan menganalisis saran dan ulasan asli dari pelangganmu.
4. Profil Demografi
Ini merupakan data aktual yang berasal dari pelanggan. Bagaimana data ini didapatkan? Kamu bisa mendapatkannya melalui biodata pelangganmu di situs belanja online, maupun mengumpulkannya melalui isian formulir buku tamu.
5. Latar Belakang
Data ini berisi informasi umum, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, dan lainnya.
6. Latar Belakang Profesional
Data ini menjelaskan tentang pekerjaan, jabatan, gaji, dan informasi profesional lainnya.
7. Lingkungan atau Kebiasaan Persona
Bagian ini berisi informasi tentang lingkungan persona atau kebiasaan yang sering dijalani. Misalnya, persona A bekerja dari rumah yang dimulai pukul 8 pagi dan berakhir pukul 6 sore.
8. Psikografis
Bagian ini berisi data tentang motivasi, sikap, dan minat persona terhadap produkmu.
Baca Juga: Contoh Positioning Produk Agar Mampu Bersaing di Pasaran
Jenis-Jenis User Persona

Menurut Voxco, user persona dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Goal-based User Persona
Persona ini dibuat untuk mencari tahu yang diinginkan oleh pengguna dari produkmu. Tujuannya adalah agar kamu bisa mengetahui alur kerja dan proses yang disukai pengguna untuk berinteraksi dengan produkmu.
2. Role-based User Persona
Jenis persona ini mewakili peran yang dimainkan pengguna dalam kelompok tertentu. Tujuannya adalah mengetahui bagaimana peran atau status sosial pelanggan dan lingkungannya dapat memengaruhi keinginan terhadap produk.
3. Engaged People:
Jenis persona ini dibuat lebih interaktif. Sebab, persona ini dibuat seolah memiliki emosi dan dibuat dalam bentuk 3D.
4. Fictional Persona
Persona ini tidak dibuat dari riset pengguna, namun dibuat berdasarkan pengelaman tim bisnismu dengan membuat asumsi tentang pengguna.
Baca Juga: 7 Manfaat Buyer Persona Bagi Bisnis, Catat!
Cara Membuat User Persona

Dalam membuat karakter fiktif, ada beberapa cara dan tips yang perlu kamu perhatikan. Bagaimana cara membuat user persona yang tepat?
1. Riset Pelanggan
Cara pertama dalam membuat karakter fiktif adalah melakukan riset. Data-data pelanggan dimaksudkan untuk mengumpulkan semua informasi dari pelanggan aktual bisnismu. Informasi ini bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber.
Misalnya, kamu bisa melihat catatan atau buku tamu dari pelanggan yang datang ke bisnismu. Kamu juga bisa memperoleh datanya dari kotak saran yang kamu sediakan. Selain itu, kumpulkan juga data dari kolom ulasan dan umpan balik pelanggan yang ada di e-commerce.
2. Buat Hipotesis
Setelah semua data terkumpul, cobalah buat hipotesis dari data tersebut. Coba hasilkan gagasan umum tentang yang dibutuhkan pelangga, cara pelanggan melihat produkmu, fitur yang paling berguna, dan harapan pelanggan dari produkmu.
Baca Juga: Brand Activation, Cara Keren Promosi Bisnis
3. Bagi Beberapa User Persona
Hipotesis yang kamu buat bisa kamu bagi untuk beberapa karakter fiktif. Hal ini bisa dilakukan jika kamu ingin melihat perspektif dari beberapa pelanggan dengan karakteristik yang berbeda.
Namun, pastikan kamu menggunakan user persona yang paling mendekati kondisi nyata pelangganmu ya!
4. Perjelas Persona
Setelah membagi data menjadi beberapa user persona, kamu bisa melengkapi datanya. Data yang kamu lengkapi sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, mulai dari nama, foto, latar belakang, hingga aspek psikologis.
5. Lakukan Pembaharuan Berkala
User persona dibuat dari data pelanggan nyata di periode waktu tertentu. Artinya, seiring berjalannya waktu kamu harus memperbarui data persona. Gunakan data terbaru dari pelanggan nyata dalam periode tertentu. Misalnya, buatlah user persona setiap 6 bulan sekali.
Baca Juga: Mengenal Growth Hacking, Strategi Marketing Ala Startup
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang user persona yang bisa kamu buat untuk membangun strategi bisnismu.